Gangguan pada lutut, dan tulang (osteoartritis)pada umumnya dikaitkan dengan osteoporosis. Nyatanya, hal ini temasuk dua hal yang berbeda. Apa perbedaannya?
Osteoporosis adalah pengeroposan tulang, sedangkan osteoartritis adalah perkapuran tulang. Perkapuran adalah penyakit di dalam sendi sementara osteorosis adalah penyakit pada tulang.
Osteoporosis tidak memberikan gejala, tidak sakit atau terasa nyeri jika tulangnya patah karena telah rapuh. Berbeda dengan osteoartritis yang pasti menimbulkan rasa nyeri, terutama pada sendi lutut. Lutut merupakan sendi terbesar dalam tubuh yang penggunaannya juga banyak digunakan dalam keseharian. Lutut membuat kita dapat bergerak, duduk hingga berlari. Selain itu lutut juga membantu menopang berat tubuh.
Osteoporosis dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi susu yang mengandung kalsium. Berbeda dengan osteoartritis yang tidak berpengaruh pada seberapa banyaknya kita mengkonsumsi susu berkalsium tinggi.
Gejala osteoartritis di antaranya adalah rasa nyeri yang bertambah kuat seiring dengan bertambahnya aktivitas yang dilakukan. Pada kondisi lebih lanjut, rasa nyeri tetap timbul bahkan ketika kita dalam keadaan beristirahat atau tidur. Sendi lutut terasa kaku dan sulit untuk digerakkan, tidak dapat dilipat ataupun ditekuk dengan sempuna, timbul bunyi setiap kali bergerak, dan bengkak.
Semua orang beresiko terkena osteoartritis, terlebih lagi mereka yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi. Pada mobilitas yang tinggi, orang seringkali mengalami keluhan pada sendi lutut. Sedangkan pada orang dewasa muda, keluhan lutut umumnya berhubungan dengan pekerjaan seperti mengangkat barang berat, cedera ketika berolahraga, sering naik turun tangga. Pada oran gyang telah berusia di atas 40 tahun, keluhan timbul akibat memasuki masa penuaan dan bertambahnya berat badan.
Hal yang sering dikeluhkan adalah keseleo. Namun banyak orang menganggap hal tersebut ringan karena masih dapat berjalan. Padahal tidak sedikit keseleo yang menjadi serius karena dapat mengakibatkan cedera tulang rawan sendi, meniscus, dan urat (ligament). Hal tersebut tidak dapat dideteksi dengan rontgent / sinar X, karena terlihat normal. Oleh karena itu hanya dapat dilakukan dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melihat kelainan struktur sendi.
Cedera tulang rawan umumnya terjadi karena trauma yang disebabkan oleh keseleo. Contohnya sering menggunakan sepatu berhak tinggi, atau melakukan olahraga tanpa pemanasan. Pemanasan sangat penting dilakukan tubuh untuk melenturkan sendi sehingga siap digunakan saat berolahraga. Hati-hati melakukan olahraga bagi mereka yang memiliki tulang yang berbentuk O atau X dan riwayat tempurung sering lepas.
Source:www.info-sehat.com
0 comments:
Post a Comment