Hernia, namanya terkesan indah. Bisa-bisa terbayang seorang wanita cantik ketika mendengar nama Hernia. Namun hampir semua orang tahu bahwa hernia adalah nama penyakit atau gangguan kesehatan yang umumnya diderita pria. Meski kebanyakan menyerang manula, hernia juga bisa terjadi pada anak-anak dan golongan usia lain. Oleh khalayak, hernia dikenal sebagai turun berok atau burut (hernia inguinalis).
MENURUT Schwartz, hernia adalah penonjolan viskus melalui lubang di dinding kavitas (rongga) tempat visera (organ dalam) tersebut berada. Jenis dan terminologi hernia bermacam-macam, bergantung pada proses terjadinya hernia, letaknya dan keadaan ( sifat ) benjolannya.
Berdasarkan terjadinya, hernia terdiri dari:
- Hernia konginetal ( bawaan sejak lahir ), misalnya Hernia umbilicalis, yakni hernia pada pusar yang menonjol ketika bayi menangis, mengejan, batuk dan aktifitas lain yang menyebabkan tekanan rongga perut (abdomen) menigkat.
- Hernia didapat ( aquired ), yakni hernia yang timbul karena berbagai faktor pemicu.
Menurut sifatnya, hernia terbagi terbagi atas:
- Hernia reponibilis, yakni hernia yang masih dapat keluar masuk. Isi hernia keluar jika berdiri atau mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
- Hernia irreponibililis. Dinamakan Hernia irreponibilis apabila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantung pada perineum kantong hernia.
- Hernia akreta, yakni Hernia tanpa adanya keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus.
Berikut di bawah ini adalah beberapa contoh jenis-jenis Hernia berdasarkan pada letaknya.
Terletak di pelipatan paha. Paling banyak terjadi (sekitar 75%) pada berbagai hernia yang melibatkan rongga perut (abdomen). Sebagian besar dialami oleh pria ketimbang wanita.
Terjadi karena konginetal akibat adanya kelainan pada saluran inguinal. Dapat pula terjadi karena didapat (aquired) akibat (a) lemahnya jaringan penyangga saluran inguinal dan (b) peningkatan tekanan rongga perut yang berkepanjangan. Hernia inguinalis bisa timbul di bagian samping pelipatan paha (hernia inguinalis lateralis), di bagian tengah (hernia inguinalis medialis). adapun hernia inguinalis yang menonjol di kantong buah zakar disebut dengan hernia scrotalis.
Berupa benjolan di lipat paha melalui anulus femoralis. Selanjutnya isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan pembuluh darah balik paha (vena femoralis) sepanjang sekitar 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha.
Merupakan kelainan kongenital. Henia Umbilicalis adalah penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar) akibat peninggian tekanan intra abdomen. Pusar nampak menojol saat bayi menangis, batuk, tertawa, mengejan. Hernia ini biasanya akan regresi spontan dalam 6 bulan sampai 1 tahun, bila cincin hernia < 2 cm. Bila ukurannya lebih dari 2 cm, perlu tindakan operasi.
Hernia Hiatal adalah penonjolan dari suatu bagian lambung melalui diafragma (sekat rongga dada), dari posisinya yang normal di dalam perut. Diafragma adalah lembaran otot yang digunakan untuk bernafas, yang merupakan pembatas antara rongga dada dan rongga perut. Hernia hiatal sering terjadi, terutama pada usia diatas 50 tahun. Akibat dari kelainan ini bisa terjadi regurgitasi asam lambung.
Pada anak-anak, hernia hiatal biasanya merupakan suatu cacat bawaan. Hernia hiatal pada bayi biasanya disertai dengan refluks gastroesofageal (muntah, tersedak).
HNP ( Hernia Nukleus Pulposus )
Hernia nukleus pulposus, yaitu saraf tulang belakang “terjepit” di antara kedua ruas tulang belakang sehingga menyebabkan selain nyeri pinggang yang luar biasa. Tak jarang disertai rasa kesemutan yang menjalar ke tungkai sampai ke kaki. Seringkali penderita mengeluh nyeri hebat di pinggang hingga sulit duduk dan berdiri. HNP dapat terjadi karena gerakan mendadak dan bisa pula karena aktifitas yang berkepanjangan dengan posisi tubuh yang tidak benar. Faktor resiko lain sebagai pemicu timbulnya HNP diantaranya: obesitas (berat badan yang berlebihan), poisisi postur tubuh yang tidak benar dan gaya hidup yang nyantai pol (malas bergerak)… HNP terbanyak (sekitar90%) terjadi di tulang belakang daerah Lumbal 4-5 dan Lumbo-sacral (L5-S1: perbatasan antara tulang Lumbal bagian bawah dan tulang ekor bagian atas).
Jenis-jenis Hernia yang lain, diantaranya: Hernia Vaginalis, Hernia Diafragmatika, Hernia Epigastrika.
Pertanyaannya: Apakah hernia harus operasi ? Tidak mesti! Bergantung pada jenis dan sifat serta berat ringannya hernia.
Pada dasarnya pengobatan Hernia terbagi menjadi 2 cara, yakni:
- Pengobatan konservatif
- Pembedahan
Keputusan pilihan cara pengobatan ditentukan dokter berdasdarkan hasil pemeriksaan, dan tentu saja atas persetujuan pasien.
source:cakmoki86.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment