Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

September 22, 2011

Menabung Kalsium Untuk Kesehatan Tulang



Menabung kalsium untuk kesehatan tulang sangatlah penting untuk masa depan nanti. Asupan kalsium mempengaruhi pencapaian massa tulang puncak dan juga zat ini mampu dengan baik mempertahankan kerangka tulang sepanjang hidup. Kalsium adalah zat gizi yang penting, yang melibatkan sangat banyak proses metabolisis dan memberikan kekuatan mekanis pada tulang.
Sebanyak 90 persen beban tubuh menempel dan disanggah oleh tulang. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Tulang yang menjadi pilar utama tubuh juga berfungsi melindungi jantung, paru-paru, otak dan organ lainnya dari luka akibat benturan.
Apalagi ada fakta yang menyebutkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tulang hanya terjadi sampai usaia 20 tahun, sedangkan mulai usia 30 tahun proses pertumbuhan tulang akan menurun, kalah dengan proses perusakannya. Fakta inilah yang sering ditekankan oleh para ahli medis kesehatan tulang agar kita serius menjaga kesehatan tulang, salah satunya dengan cara menabung kalsium sejak dini.
Tulang merupakan jaringan yang hidup sangat dinamis dan akan selalu mengalami proses perusakan serta pembentukan kembali. Berkurangnya pembentukan massa tulang juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan jarangnya olahraga teratur. Olahraga yang tepat bagi kekuatan tulang adalah yang membebani tulang, misalnya berjalan, berdansa, melompat, naik tangga, dan fitness. Orang yang banyak bergerak maupun olahraga secara teratur akan memiliki tulang yang lebih kuat dibanding sebaliknya.
Sekarang ini banyak jenis makanan yang ada di pasar-pasar yang mengandung kalsium, ada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi untuk menabung kalsium sejak dini, diantaranya;

  1. Keju. Memakan keju 40gr per hari dapat menabung kalsium untuk masa tua nanti, karena kandungan kalsium di dalam keju sangat banyak dan baik dikonsumsi.
  2. Suplemen kalsium. Mengkonsumsi suplemen kalsium 500mg per hari dapat mempermudah penyerapan. Beberapa penelitian mengungkapkan tentang suplemen kalsium pada anak-anak dan remaja, dengan waktu 1-3 tahun. Hasilnya, peningkatan asupan kalsium dapat dihubungkan dengan peningkatan massa tulang sekitar 1-5 persen.
  3. Susu. Sumber kalsium yang paling banyak itu juga ada disusu, mengkonsumsi susu secara nyata memacu perbaikan mineral pada tulang. Konsumsi susu dua gelas sehari dengan kadar lemak rendah mampu meningkatkan kepadatan dan massa tulang.
  4. Ikan sarden atau ikan jenis lain yang tulangnya bisa dimakan dapat dikonsumsi untuk meningkatkan kepadatan tulang.
  5. Sayuran berdaun hijau gelap, seperti bayam, pak choy, kangkung juga tinggi akan kalsium.

Tulang juga harus memperoleh nutrisi agar berfungsi dengan baik. Salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan adalah kalsium, yaitu mineral yang membentuk tulang. Namun, pertumbuhan tukang hanya sampai umur 35 tahun, setelah itu tabungan kalsium akan diambil oleh tubuh. Di saat inilah, dibutuhkan lebih banyak kalsium untuk menghindari keropos tulang akibat berkurangnya kalsium pembentuk tulang.
Tidak perlu khawatir jika kelebihan kalsium. Diusia produktif, kelebihan kalsium inilah yang akan disimpan atau ditabung di dalam tulang. Setelah lewat usia 35 tahun, kalsium yang tidak lagi bisa disimpan di dalam tulang akan dibuang lewat air seni. Ini juga yang mendorong kita untuk menabung kalsium di usia produktif agar kalsium tidak dibuang, tapi disimpan dalam tulang supaya di masa senja tulang tetap kuat.

Source:klikdokter.com

Terapi Untuk Penderita Autis


Terapi untuk penderita autis menentukan apakah seorang anak menderita autis atau tidak, hal ini sangatlah sulit. Orang tua merupakan orang pertama yang mengetahui apabila terjadi masalah pada anak, misalnya anak belum juga berbicara pada seusianya, tidak terlalu tertarik terhadap orang lain, atau bertingkah laku yang tak biasanya. Biasanya sudah tampak sebelum berusia 3 tahun, yaitu; anak autis tidak adanya kontak mata dan tidak menunjukkan respon terhadap lingkungan.
Jika kemudian tidak diadakan upaya terapi oleh orang tua, maka setelah usia 3 tahun perkembangan anak terhenti atau bahkan mundur, seperti tidak mengenal suara orang tuanya dan tidak mengenal namanya. Sedangkan menurut pakar, penderita autis memiliki 3 gejala yaitu: gangguan interaksi sosial, hambatan dalam komunikasi verbal dan non verbal, dan kegiatan yang aneh suka dilakukan.

Autisme adalah gangguan perkembangan fungsi otak atau suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau berkomunikasi dengan normal.

Salah satu masalah dalam penanganan penderita autisme adalah tidak adanya standar baku dalam hal terapi untuk autis. Hal ini karena penyebab autis sendiri tidak banyak diketahui, terlebih lagi tiap penderita biasanya menunjukan hal yang berbeda-beda baik secara fisik, emosional, tingkah laku dan sosialnya. Walaupun demikian dapat ditemukan berbagai jenis terapi untuk mengatasi masalah autis, yaitu:

  1. Terapi Fisik/fisioterapi. Autis merupakan gangguan perkembangan pervasif (pervasive developmental disorders/ PDD). Dimana mengacu pada keterlambatan perkembangan otak motorik seseorang. Banyak penderita autis yang memiliki penundaan perkembangan motorik dan beberapa penderita mempunyai massa otot yang rendah (lemah). Terapi fisik pada penderita autis  dapat melatihnya dengan kekuatan otot, koordinasi dan kemampuan dasar berolahraga.
  2. Terapi Bermain. Terapi bermain walaupun terdengar aneh, tetapi anak penderita autis memerlukan bantuan untuk bermain. Bermain juga dapat digunakan sebagai alat untuk melatih percakapan, kemampuan berkomunikasi dan sosial. Terapi bermain ini dapat digabungkan dengan terapi berbicara, terapi okupasi dan terapi fisik.
  3. Terapi Visual. Banyak penderita autis merupakan pemikir visual, sehingga metode pembelajaran berkomunikasi melalui gambar dapat dilakukan. Salah satu caranya adalah melalui PECS (Picture Exchange Communication). Selain itu pembelajaran melalui video juga dapat dilakukan baik dengan video modeling, video games ataupun sistem komunikasi elektronik lain. Metode ini dapat menampung kelebihan penderita autis di bidang visual untuk digunakan membangun keterampilan dan komunikasinya menjadi lebih baik.
  4. Terapi Wicara. Hampir semua penderita autisme mempunyai masalah bicara ataupun bahasa sehingga diharapkan dengan terapi bicara ataupun berbahasa dapat membantu penderita autis untuk berkomunikasi dengan orang lain.
  5. Terapi Okupasi. Terapi okupasi ini berfokus untuk membentuk kemampuan hidup sehari-hari. Karena kebanyakan penderita autis mengalami perkembangan motorik yang lambat, maka terapi okupasi sangatlah penting. Seorang terapis okupasi juga dapat memberikan latihan sensorik terintegrasi, yaitu suatu teknik yang dapat membantu penderita autis untuk mengatasi hipersensitifitas terhadap suara, cahaya maupun sentuhan.
  6. Terapi Biomedis. Terapi biomedis termasuk juga penggunaan obat-obatan untuk penanganan autis, walaupun kebanyakan perawatan biomedis yang dilakukan berdasarkan metode pendekatan DAN (Defeat Autism Now). Dokter yang telah menjalani pelatihan mengenai metode DAN ini akan menentukan diet khusus, suplemen ataupun perawatan alternatif lain untuk penanganan penderita autis.
  7. Terapi Tingkah Laku. Anak yang menderita autis seringkali terlihat frustasi. Mereka kesulitan untuk mengkomunikasikan kebutuhan mereka dan menderita akibat hipersensitifitas terhadap suara, cahaya ataupun sentuhan sehingga terkadang mereka berlaku kasar atau mengganggu. Seorang terapis tingkah laku dilatih untuk dapat mengetahui penyebab dibalik prilaku negatif tersebut dan merekomendasikan perubahan terhadap lingkungan ataupun keseharian anak untuk dapat memperbaiki tingkah lakunya.
  8. Terapi Kemampuan Sosial. Salah satu akibat dari autis adalah sedikitnya kemampuan sosial dan komunikasi. Banyak anak yang menderita autis memerlukan bantuan untuk menciptakan kemampuan supaya dapat mempertahankan percakapan, berhubungan dengan teman baru atau bahkan mengenal tempat bermainnya. Seorang terapis kemampuan sosial dapat membantu untuk menciptakan atau menfasilitasi terjadinya interaksi sosial.
  9. Terapi Perkembangan. Terapi perkembangan atau developmental therapies bertujuan untuk membangun minat, kekuatan dan perkembangan anak sendiri untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan, emosional dan sosialnya. Terapi perkembangan seringkali bertolak belakang dengan terapi tingkah laku, yang biasanya paling baik dilakukan untuk mengajarkan keterampilan khusus pada anak, seperti misalnya mengikat tali sepatu, cara menggunakan sendok dan garpu saat makan, cara memakai baju, atau menggosok gigi dll.[](SN)


Source: klikdokter.com peluang usaha

Sehatnya Berjalan Kaki


Sehatnya berjalan kaki di pagi hari maupun di sore hari. Berjalan kaki juga membuat tubuh menjadi bugar dan fit. Namun, sekarang ini dengan kesibukan orang-orang perkotaan yang sulit mendapatkan waktu luang untuk bekerja dengan alasan yang sama yaitu sibuk.
Kini, tidak ada alasan lagi untuk tidak berolahraga dengan alasan sibuk. Para ahli kesehatan telah menemukan olahraga yang murah, meriah, ringan dan tidak perlu membuang banyak waktu sekaligus amat bermanfaat bagi kesehatan, yaitu berjalan kaki.
American Journal of Kidney Diseases dan Duke University Medical Center, dalam penelitian terbarunya, menyatakan bahwa berjalan kaki 30 menit sehari bisa mencegah metabolik sindrom (faktor risiko terhadap penyakit jantung, diabetes, dan troke termasuk obesitas di bagian perut, serta tekanan darah tinggi. Secara singkat, mereka menyatakan bahwa berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari, yang dilakukan secara teratur setiap hari bisa membuat badan kita sehat, antaranya:

  • Mengurangi bahaya risiko terkena kanker payudara sebesar 10-30 persen
  • Membuat tidur lebih nyenyak karena tubuh akan terasa nyaman setelah digerakan (namun jangan dilakukan 2jam sebelum tidur)
  • Membuat kita merasa lebih bahagia karena tubuh kita lebih banyak memproduksi endorphin, yaitu semacam hormon yang membuat orang menjadi bahagia.
  • Menurunkan berat badan sebanyak kurang lebih 11,3 kilogram dalam setahun
  • Membuat otak tetap aktif dan mengurangi risiko terkena penyakit alzheimer
  • Serta yang paling penting dalam manfaat berolahraga adalah mengurangi keropos tulang karena berjalan kaki menggunakan 95 persen otot tubuh, dan hal ini akan membuat tulang kita lebih kuat dalam menahan beban tubuh.

Kenali Jenis Kulit Anda


Pada dasarnya, terdapat 3 klasifikasi jenis kulit pada manusia, ketiga tipe dasar kulit adalah kering, berminyak, dan kombinasi.


Kulit Berminyak

Kulit berminyak mudah terindikasi dengan terlihatnya permukaan kulit yang cenderung mengkilap. Pada jenis kulit macam ini, banyak kasus timbulnya komedo dan jerawat. Hal ini dikarenakan banyaknya kandungan kalenjar minyak (sebum) yang sebetulnya berfungsi membantu mencegah kulit dari kekeringan. Namun akibat lingkungan yang penuh kotoran dan debu yang tidak terlihat, kulit berminyak cenderung lebih mudah ‘menangkap’ kotoran dan debu yang tidak terlihat tersebut dibangdingkan jenis kulit kering. Tak ayal, kulit berminyak cenderung lebih mudah timbul jerawat pada permukaan kulit.
Sesungguhnya kendala ini mudah diatasi dengan mencuci muka dengan sabun khusus muka dan air yang mengalir. Cukup basuh wajah dengan air hangat terlebih dahulu untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel, kemudian gunakan air dingin untuk mencuci wajah dengan sabun muka.
Bila perlu, untuk perawatannya dapat menggunakan toner dan astringent yang mengandung alkohol, dan jika perlu, gunakan cleanser cair yang formulanya sangat ringan. Kulit berminyak hampir tidak memerlukan pelembab, apalagi pada usia remaja.


Kulit Kering 

Sesuai dengan namanya, kulit kering ditandai dengan kondisi kulit yang kering. Acapkali kulit mengelupas, dan seringkali terasa kencang, terutama setelah mencuci muka dengan sabun dan air. Kebalikannya dari kulit berminyak, tipe kulit kering seringkali kehilangan sebum.
Tipe kulit kering mudah bereaksi terhadap cuaca yang ekstrim, (sangat panas atau sangat dingin), sehingga seringkali terasa kencang. Kelebihan kulit kering ialah jarang timbul masalah jerawat.
Untuk jenis kulit ini, dianjurkan untuk menggunakan make-up dan toner berformula ringan serta bebas alkohol. Untuk cairan cleanser pilihlah yang creamy. Untuk pencegahan timbulnya keriput dini, dapat mengantisipasi dengan menggunakan pelembab setiap hari pada wajah, leher dan juga kulit di sekitar mata.
Untuk make-up, pilihlah foundation yang mengandung pelembab. Gunakan air hangat untuk melenturkan kulit kemudian bersihkan dengan air dingin.


Kulit Kombinasi 

Mayoritas orang banyak yang memiliki jenis kulit semacam ini, jenis kulit berminyak terpusat di daerah “T” pada wajah (dahi, hidung dan dagu). Sementara untuk wilayah pipi, daerah seputar mata dan leher lebih kering ketimbang daerah “T”.
Acapkali permasalahan timbul dalam penanganannya. Biasanya dalam proses pembersihan, dengan menggunakan konsentrasi tinggi pembersih kulit untuk daerah “T”, serta untuk daerah yang lebih kering, pembersih diencerkan dengan sedikit air.
Kemudian pada daerah yang kulit kering mungkin butuh pelembab, tapi bisa jadi juga tidak. Permasalahan timbul ketika kita harus mencoba-coba untuk menemukan formula yang pas, apakah memang kulit kita butuh pelembab, atau tidak. Alhasil, wajah jadi sarana uji coba produk pabrikan kosmetik. Untuk hal ini, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan yang terpercaya.

5 Tes DNA yang Perlu Anda Ketahui


Dengan melakukan tes DNA, maka bila seseorang mengetahui bahwa ia rentan terhadap penyakit tertentu, secara teoritis ia akan melakukan usaha pencegahan, seperti mengontrol pola makan atau melakukan pemeriksaan rutin.
Ada 5 tes DNA yang sebetulnya perlu dilakukan seperti dilansir dari Menshealth :
1. Tes DNA untuk mengetahui risiko kanker prostat.
Tes DNA ini dilakukan dengan menganalisis lima varian genetik pada air liur. Sebuah studi pada New England Journal of Medicine menemukan bahwa pria dengan empat dari lima varian memiliki risiko kanker prostat 450 persen lebih tinggi ketimbang pria lainnya. Perusahaan yang memiliki alat tes mengklaim akurasi 99,9 persen. Tapi kelemahannya, tes ini sudah tidak tersedia lagi setelah Oktober 2008. Selain itu, menurut Muin Khoury, MD, Ph.D, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, riwayat keluarga menderita kanker prostat cukup untuk memprediksi risiko.
2. Tes DNA untuk menentukan garis keturunan (ayah atau ibu)
Tes ini menjanjikan dapat memberikan hasil yang pasti tentang identitas orangtua si anak (baik ayah atau ibu) dalam 3 sampai 5 hari.
3. Tes DNA untuk mengetahui penyakit Alzheimer
Tes ini mencari varian gen yang dikenal sebagai APOE dan terkait dengan penyakit Alzheimer. Tapi kelemahannya, tidak semua pasien Alzheimer membawa varian gen ini. Selain itu, risiko Alzheimer juga dapat diketahui dari faktor usia, jenis kelamin, etnisitas dan riwayat keluarga.
4. Tes DNA untuk mengetahui berbagai penyakit degeneratif
Tes ini menjanjikan bisa mengetahui kerentanan dari 18 penyakit, muali dari serangan jantung sampai dengan diabetes tipe-2 (diabetes karena gaya hidup) dan kanker usus. Tapi kelemahannya, untuk melakukan tes ini harganya sangatlah mahal. Untuk tes awal Anda harus mengeluarkan uang sebesar 2.500 dolar atau sekitar Rp 22,5 juta.
5. Tes DNA untuk mendeteksi kebotakan
Tes ini menjanjikan akan mencari varian genetik yang terkait dengan 95 persen kebotakan pria, terutama pada usia di atas 40 tahun. Kehadiran varian gen menunjukkan peningkatan risiko, tetapi tidak selalu menjamin terjadinya kebotakan.
source:ilmukesehatan.com

Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More