Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

February 11, 2012

Mengenal Penyakit Rematik


Penyakit rematik atau yang dalam bahasa medisnya disebut rheumatoid arthritis (RA) adalah peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun.
Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyusup seperti virus, bakteri, dan jamur, keliru menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Selain rematik, ada banyak gangguan autoimun lain, misalnya penyakit lupus, multiple sclerosis dan diabetes tipe 1. Pada penyakit rematik, sistem imun gagal membedakan jaringan sendiri dengan benda asing, sehingga menyerang jaringan tubuh sendiri, khususnya jaringan sinovium yaitu selaput tipis yang melapisi sendi. Hasilnya dapat menyebabkan sendi bengkak, rusak, nyeri, meradang, kehilangan fungsi dan bahkan cacat.
Rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut dan engkel kaki. Sendi-sendi lain yang mungkin diserang termasuk sendi di tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang dan bahkan sambungan antar tulang sangat kecil di telinga bagian dalam. Rematik juga dapat memengaruhi organ tubuh seperti jantung, pembuluh darah, kulit, dan paru- paru. Serangan rematik biasanya simetris yaitu menyerang sendi yang sama di kedua sisi tubuh, berbeda dengan osteoartritis yang biasanya terbatas pada salah satu sendi.

Gejala

Gejala rematik bervariasi pada setiap orang. Gejala yang paling umum adalah:
  • Kekakuan sendi di pagi hari. Kekakuan ini berlangsung selama setidaknya satu jam. (Berbeda dengan kekakuan dari osteoartritis yang biasanya menghilang dalam setengah jam.)
  • Pembengkakan dan nyeri sendi. Sendi yang mengalami pembengkakan dan nyeri biasanya terasa hangat dan lembek bila disentuh. Rasa sakit biasanya terjadi pada kedua sendi di sisi kanan dan kiri (simetris) tetapi mungkin tingkat keparahannya berbeda, tergantung sisi mana yang lebih sering digunakan.
  • Nodul (benjolan). Pada sekitar 20% pasien rematik, peradangan pembuluh darah kecil dapat menyebabkan nodul atau benjolan di bawah kulit yang berukuran sebesar kacang hijau atau sedikit lebih besar dan seringkali terletak di dekat persendian. Nodul dapat terbentuk di sepanjang perjalanan penyakit.
  • Penumpukan cairan. Cairan dapat terakumulasi terutama di pergelangan kaki. Dalam beberapa kasus, kantung sendi belakang lutut mengakumulasi cairan dan membentuk apa yang dikenal sebagai kista Baker. Kista ini terasa seperti tumor dan kadang-kadang memanjang ke bawah ke bagian belakang betis dan menyebabkan rasa sakit. Namun, Kista Baker juga dapat berkembang pada orang yang tidak memiliki rematik.
  • Gejala seperti flu. Kelelahan, penurunan berat badan, dan demam dapat menyertai awal penyakit rematik. Beberapa orang merasakannya seperti gejala pilek atau flu. Bedanya, gejala rematik bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Meskipun rematik adalah penyakit menahun dan sistemik, gejala serangannya datang dan pergi. Ada masa-masa ketika sendi menjadi lebih meradang dan menyakitkan yang disebut flare atau suar. Suar ini dapat terjadi tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, lalu diikuti dengan remisi atau masa-masa dengan sedikit peradangan. Dalam beberapa tahun pertama, rematik dapat menyebabkan kerusakan dan cacat permanen di persendian.

Penyebab

Penyebab rematik sampai saat ini belum diketahui, namun diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik, infeksi virus atau perubahan hormon. Perempuan lebih mungkin terkena penyakit rematik dibandingkan laki-laki. Pada wanita yang sudah terkena rematik, kehamilan dan menyusui dapat memperburuk kondisinya.

Diagnosis

Dokter akan mendiagnosis rematik dengan mempelajari gejalanya, melakukan pemeriksaan fisik dan meminta tes diagnostik. Tes darah biasanya diperlukan untuk memeriksa kadar RF. Sebagian besar pasien rematik di dalam tubuhnya membentuk antibodi yang disebut RF (rheumatoid factor). Faktor ini menentukan agresivitas/keganasan dari penyakit. Anda disebut terkena rematik bila hasil tes darah Anda menunjukkan adanya RF. Namun, RF negatif tidak selalu berarti Anda bebas rematik, khususnya pada tahap awal penyakit. Sekitar 20% pasien rematik tidak menunjukkan hasil RF positif.
Pemeriksaan rontgen dapat melihat apakah sendi Anda mengalami kerusakan. Namun, foto rontgen jarang menunjukkan perubahan pada tahap awal rematik. Diagnosis rematik sering memerlukan waktu dan keahlian karena gejalanya dapat mirip dengan jenis-jenis artritis lain. Jika dokter mencurigai Anda terkena rematik, Anda akan dirujuk ke ahli rematologi yaitu dokter yang mengkhususkan diri dalam bidang artritis.

Pengobatan

Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan rematik. Namun, ilmu pengobatan telah maju pesat dalam 20 tahun terakhir sehingga obat-obatan baru kini sangat membantu untuk membatasi kerusakan sendi dan mengelola gejalanya. Dengan perawatan yang tepat, banyak penderita rematik yang dapat menjalani kehidupan yang normal dan aktif.

source:http://majalahkesehatan.com
peluang usaha

February 10, 2012

6 Gangguan Seksual pada Wanita

Pensando antes de actuar.
Ada banyak masalah yang dapat membuat seorang wanita gagal menikmati seks. Berikut adalah enam masalah seksual yang paling sering diderita wanita.

1. Anorgasmia

Ketiadaan orgasme atau anorgasmia menyiratkan bahwa wanita tidak mengalami kenikmatan puncak saat berhubungan seks, meskipun dia mungkin mendapatkan kesenangan. Ada kasus-kasus di mana wanita tidak pernah mencapai orgasme sama sekali (anorgasmia primer), mencapai orgasme parsial (hanya orgasme clitoral dan bukan vagina), atau gagal mencapai orgasme karena kesedihan mendalam, trauma atau sakit melahirkan (anorgasmia sekunder). Perawatan gangguan ini umumnya melibatkan terapi oleh seorang terapis seks atau psikolog profesional. Anorgasmia berkaitan dengan hambatan mental pribadi pasien (misalnya rasa bersalah memperoleh kesenangan seksual) atau masalah hubungan (misalnya kurangnya komunikasi dengan suaminya), atau kombinasi kedua faktor tersebut.

2. Frigiditas

Frigiditas adalah ketiadaan hasrat seksual yang memengaruhi sekitar 10% populasi wanita. Masalah ini umumnya bersifat kejiwaan, misalnya karena pendidikan moral yang terlalu kaku sehingga menabukan seks, konflik dengan pasangan, dll. Pada kasus yang jarang, frigiditas bersifat fisiologis seperti masalah hormonal, minum obat tertentu seperti neuroleptik, obat penenang atau pil tidur. Identifikasi akar masalah diperlukan untuk mengatasinya dan menumbuhkan kembali hasrat seksual pasien.
Vaginismus adalah gangguan seksual di mana wanita menolak penetrasi dengan mengencangkan otot-otot pra-vagina. Ada dua jenis vaginismus: vaginismus primer (wanita yang masih perawan) dan vaginismus sekunder (reaksi karena infeksi vagina, trauma melahirkan, trauma seksual, dll). Penyembuhan vaginismus membutuhkan konsultasi dengan dokter kandungan, terapis seks atau psikoterapis. Perawatan bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi sumber masalahnya, mengatasinya, dan mendapatkan kembali kepercayaan pada tubuh sendiri dan pasangannya. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasangan yang menjalani perawatan vaginismus berhasil mendapatkan kehidupan seks yang lebih baik dan berkelanjutan.

4. Disparunia

Disparunia atau nyeri saat berhubungan seksual banyak disebabkan karena penyakit menular seksual (PMS) seperti herpes kelamin dan jamur. Kanker serviks, tumor atau kista ovarium juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama berhubungan seks. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan jika rasa nyeri Anda persisten.

5. Masalah menopause

Menopause dapat mempengaruhi hasrat seksual dalam tingkat yang bervariasi dari satu wanita ke wanita yang lain. Penghentian siklus menstruasi dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis dan fisiologis pada wanita. Perubahan hormonal juga menyebabkan atrofi vagina dan pelumasan berkurang sehingga menimbulkan rasa sakit dan iritasi yang dapat mengganggu kenikmatan seksual.

6. Sakit setelah melahirkan

Setelah dihadapkan pada persalinan dan sibuk dengan bayinya, kadang-kadang dibutuhkan waktu bagi ibu baru untuk menimbulkan kembali hasrat seksualnya. Dia mungkin mengalami nyeri perineum dan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan penurunan hasrat seksual. Hal ini diperparah oleh sayatan episiotomi yang kadang-kadang dilakukan untuk mencegah robeknya perineum selama persalinan. Ibu baru harus menunggu penyembuhan sebelum melakukan hubungan seksual dan mungkin khawatir merasa sakit saat melakukannya.

source:http://majalahkesehatan.com

February 9, 2012

Hati-hati dalam Mengeluarkan Ingus


Hati-hati jika Anda hendak membuang ingus, salah-salah dampak yang diberikan jauh lebih menyulitkan bagi kesehatan tubuh lebih parah. Memang menyebalkan ketika saluran pernapasan tersumbat, serasa ingin membuang dengan seketika secepatnya secara instan. Tak ayal hal keburu-buruan tersebut membuat kita jadi menekan sekuat tenaga hembusan napas lewat hidung keras-keras guna mendorong ingus keluar lewat lubang hidung. Mengejutkannya, ternyata aktivitas buang ingus cara tersebut ditemukan memiliki dampak sinusitis.
Sebagaimana yang dipelajari oleh dr. J. Owen Hendley dan beberapa pakar infeksi lain dari University of Virginia dan University of Aarhus di Denmark, kebiasaan membuang ingus dapat menyebabkan aliran balik ingus ke dalam rongga sinus. Tindakan membuang ingus dapat menyebabkan peningkatan tekanan yang cukup besar dalam rongga hidung lebih dari 7 kali lebih besar dibandingkan peningkatan yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Dengan mengetahui dampak negatif dari kebiasaan membuang ingus, sebaiknya kita harus berpikir berulang kali sebelum melakukannya. Namun, jika memang tidak tertahankan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengeluarkan ingus guna meminimalkan risiko aliran balik ingus ke dalam rongga sinus dan risiko perlukaan, yaitu:
  • hindari tindakan meniup hidung terlalu keras. Tiuplah rongga hidung secara perlahan.
  • hindari tindakan meniup kedua rongga hidung sekaligus (“both-nostrils-open” blow). Tiuplah rongga hidung secara bergantian, sebaiknya menggunakan tisu yang dapat segera dibuang dibandingkan sapu tangan yang dapat berperan sebagai media transmisi kuman dari ingus yang dikeluarkan.
  • ketika bangun tidur di pagi hari, terkadang timbul perasaan tidak dapat bernapas akibat sumbatan di salah satu ataupun kedua rongga hidung. Jika ingin membuang ingus, tunggulah selama 5-10 menit setelah Anda duduk sebelum melakukannya.
  • perbanyaklah konsumsi cairan. Hal ini dapat memudahkan aliran ingus keluar. Selain itu, konsumsi obat dekongestan (pelega hidung tersumbat) atau pajanan uap panas juga dapat membantu.
  • tidak lupa untuk selalu mencuci tangan setiap selesai membuang ingus.
Nah, sekarang lebih berhati-hatilah dalam membuang ingus.

source:http://www.ilmukesehatan.com

February 8, 2012

Melihat Tanda Penyakit Tubuh dari Kuku


Bila mata adalah jendela hati, maka kuku adalah jendela ke dalam tubuh seseorang.
Ketika merasa ada sesuatu yang tak beres di dalam tubuh Anda, tak perlu buru-buru pergi ke dokter untuk chek-up. Ada cara sederhana yang bisa menjadi alternatif untuk mengetahui penyakit apa yang sedang Anda derita, yakni dengan menditeksi warna kuku.

Seperti disitat Aolheath, setiap orang memiliki tipe kuku berbeda-beda, tekstur, warna hingga tingkat kekuatannya. Selain itu, setiap jenis kuku memiliki arti tersendiri, terutama dalam kaitannya dengan jenis penyakit.

Menurut FAAD dari American Academy of Demartology (AAD) Andrea Cambio, MD, kuku adalah jendela untuk melihat ke dalam tubuh seseorang. Sebab, melalui kuku kita bisa menditeksi penyakit apa saja yang sedang berproses dalam tubuh manusia.

Untuk mengetahui lebih jauh, yuk intip beberapa jenis dan kondisi kuku yang bisa menggambarkan penyakit di dalam tubuh.

1. Kuku kuning
Salah satu penyebab paling umum adalah warna kuku berubah menjadi kuning karena infeksi jamur yang bila memburuk bisa membuat kuku tidak tumbuh sehat, menebal hingga menjadi rapuh. Hipotesa bila kuku kuning adalah Anda sedang terserang penyakit tiroid parah, paru-paru atau diabetes.

2.Garis hitam
Bila Anda menemukan ada garus hitam di kuku Anda, hal itu terkait gejala melanoma atau dikenal dengan kanker kulit dari jenis yang paling berbahaya.

3. Kuku bengkak atau terlipat
Mungkin Anda pernah melihat kuku orang yang terlipat. Apalagi kulit di sekitar kuku terlihat merah dan bengkak, kondisi ini menunjukan adanya penyakit lupus dan gangguan jaringan ikat.

4. Menggingit kuku
Tanpa disadari ketika seseorang dilanda kecemasana berlebihan, menggingit kuku adalah hal yang akan dilakukan. Mungkin ini menjadi hal biasa. Padahal Anda disinyalir menderita gangguan obsesif-kompulsif. So, bila Anda tidak berhenti, ada baiknya berdiskusi dengan dokter Anda.

5. Kuku kebiruan
Saat mendapatkan kuku berwarna kebiruan, kondisi ini menandakan tubuh tidak mendapat asupan oksigen yang cukup. Ini mengindikasikan adanya infeksi di paru-paru seperti pneumonia.

Namun, bila warna kebiruaannya hanya di ujung bawah kuku, bisa juga menandakan Anda terserang diabetes.

6. Kuku putih
Kuku putih bukan berarti Anda sedang sehat. Sebab, ketika kuku berwarna putih dengan ujung atas berwarna gelap, kondisi ini mengindikasikan adanya masalah pada hati, seperti hepatitis.

7. Kuku pucat
Kuku berwana pucat atau cenderung berwarna putih, kadang-kadnag terkait penuaan. Tetapi, ada empat penyakit serius yang mungkin saja ditandai dengan kkuku berwarna pucat, yakni anemia, gagal jantung, pengidap penyakit hati atau juga gizi yang buruk.

8.Kuku retak
Ketika kuku terlihat kering, rapuh dan sering retak, para dokter menghubungkan dengan penyakit tiroid. Jika membelah dan berwarna kuning, ada kemungkinan ini karena infeksi jamur.

9. Kuku kasar
Jika permukaan kuku berkerut dan berbunyi ketika diadu, kondisi ini merupakan tanda awal dari psoriasis atau inflamasi arthritis. Perubahan warna kuku dapat terlihat merah kecokelatan.


source:http://jaringnews.com peluang usaha

February 7, 2012

Memahami Proses Terjadinya Kegemukan



KegemukanKegemukan atau kelebihan berat badan merupakan fenomena “gunung es”. Keadaan yang tampak di permukaan hanya sedikit, sedangkan di dalamnya terkandung suatu masalah yang besar bagi kesehatan. Kegemukan tidak hanya mengganggu penampilan seseorang, tetapi juga menjadi pencetus munculnya sejumlah penyakit berbahaya, seperti diabetes melitus, hipertensi, dan serangan jantung.

Proses Terjadinya Kegemukan

Kegemukan merupakan keadaan yang menunjukkan ketidakseimbangan antara tinggi dan berat badan akibat kelebihan jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal. Namun, pada dasarnya kegemukan terjadi akibat energi yang masuk ke dalam tubuh selalu berlebih sehingga tertimbun dalam bentuk lemak atau sel adipose di bagian bawah kulit.
Peningkatan cadangan lemak dalam tubuh dapat berupa penambahan jumlah sel-sel lemak – penambahan ukuran sel lemak, atau kombinasi dari keduanya. Kelebihan 1.000 kkal energi per hari akan menambah hampir 1 kg timbunan lemak per minggu. Dengan demikian, orang yang makan berlebihan secara terus menerus akan mudah mengalami obesitas (kegemukan).
Pertumbuhan dan perkembangan jaringan lemak dimulai sejak bayi berumur lima bulan. Jumlah sel lemak meningkat hingga bayi berumur satu tahun, diikuti dengan membesarnya sel-sel lemak. Pembentukan sel lemak akan berhenti saat seseorang berumur dua puluh tahun. Setelah itu, proses berlanjut pada pembesaran sel lemak tubuh. Dengan melihat proses terjadinya kegemukan, asupan makanan yang berlebihan pada masa kanak-kanak merupakan tindakan yang kurang bijaksana dan bisa berakibat kurang baik saat anak tumbuh dewasa.
Kegemukan akibat pola makan yang salah dan nafsu makan yang besar banyak terjadi di kota-kota besar. Kecenderungan untuk gemuk menjadi lebih besar karena tersedia berbagai makanan cepat saji yang banyak mengandung lemak dan gaya hidup yang serba praktis sehingga membuat seseorang malas bergerak.
Tidak sedikit kebiasaan masyarakat di kota yang kurang bagus dalam memilih makanan. Ketika pulang bekerja, mereka terbiasa menyantap makanan slap saji yang sebagian besar merupakan makanan berlemak dan berkalori tinggi. Makanan seperti ini cepat sekali diserap tubuh dan menghasilkan kalori yang berlebih. Kelebihan kalori itu akan ditimbun dalam bentuk lemak di dalam tubuh.
Sebenarnya, “makanan rumahan” makanan yang dimasak sendiri di rumah-lebih sehat dan bisa lebih bervariasi. Dikatakan lebih sehat karena bahan yang dipakai pasti ya merupakan bahan yang sudah kita pilih, baik jenis (misalnya sayuran, ikan, dan daging tanpa lemak) maupun kualitasnya (berkualitas baik). Dengan membiasakan makan sehat di rumah, risiko kegemukan bisa dikendalikan.
Selain akibat pola makan yang salah, kegemukan juga bisa diakibatkan oleh kurangnya aktivitas fisik dan faktor bawaan orangtua. Faktor bawaan orangtua adalah salah satu faktor kegemukan yang dapat diwariskan kepada anak dari orangtua yang memang memiliki “bakat” mudah gemuk. Dengan “bakat” gemuk ini, metabolisme seseorang lebih banyak menyimpan kalori daripada menggunakannya sehingga tubuh jadi lebih mudah gemuk.

source:http://requestartikel.com
peluang usaha

February 6, 2012

Mengenal Penyakit Kutu Air


Kutu air, juga disebut “athlete’s foot”, adalah infeksi jamur yang sering kali terjadi di antara jari-jari kaki. Pada umumnya disebabkan kaki tidak dikeringkan dengan baik setelah mandi, atau juga akibat kaki lembap berkeringat. Walaupun disebut athlete’s foot, bukan hanya olahragawan, tetapi semua orang dapat terinfeksi jamur ini. Kulit tampak merah, rasa terbakar dan sangat gatal, pecah-pecah dan terkelupas, kemudian berwarna kelabu-putih dan bersisik. Sering kali mengeluarkan bau yang tidak sedap, terutama bila berkeringat. Jika tidak diobati, infeksi dapat menjalar ke seluruh kaki dan kuku.
Jamur membentuk suatu enzim yang bisa melarutkan keratin (bahan kuku), hingga struktur kuku menjadi rapuh. Kuku berwarna keputih-putihan, biasanya dari jempol kaki dan gangguan ini disebut kuku kapur.
Jamur bersifat agak menular melalui sporanya, tetapi tidak semua orang sama pekanya terhadap infeksi. Tidak diketahui mengapa orang yang satu lebih mudah terinfeksi jamur dibandingkan yang lain.

1. Penyebabnya
Kutu air disebabkan oleh infeksi dengan suatu jamur kulit (dermatofyt), melalui spora-sporanya yang terdapat di mana-mana di tanah. Spora ini sangat ulet dan dapat bertahan terhadap suhu rendah atau tinggi dan dapat hidup bertahun-tahun. Bila keadaan sekitarnya menguntungkan (suhu dan kelembapan tinggi) spora mulai berkembang dan membentuk benang-benangnya (hO) lagi.
Diagnosis: dengan menganalisis serpihan di bawah mikroskop dengan setetes larutan (tesKOH), benang-benang karakteristik dapat dilihat dan jamur terdeteksi.
2. Pencegahan
Penggunaan sabun berlebihan menghilangkan lapisan pelindung dari kulit sehingga spora jamur dapat mudah menyerbu. Tindakan pencegahan lainnya adalah sebagai berikut:
- Mengenakan sandal di kolam renang umum untuk memperkecil risiko infeksi dengan spora jamur;
- Setelah mandi atau douche, kaki dikeringkan dengan baik, terutama di antara jari-jarinya;
- Pada kaki berkeringat digunakan talk untuk mengeringkannya;
- Sepatu sebaiknya agak longgar dan terbuat dari bahan yang berventilasi (kulit, bukan plastik) atau menggunakan sandal terbuka;
- Kaos kaki perlu diganti setiap hari dan handuk dicuci dengan air panas di atas sac untuk mematikan spora yang terlepas dari serpihan;
- Sebaiknya setiap hari mengganti sepatu, agar selalu menggunakan sepatu yang kering.
3. Penanganan Sendiri
Obat antijamur (fungisid) yang berkhasiat baik dan merupakan pilihan pertarna adalah mikonazol (Daktarin tingtur, krem dan serbuk 2%). Begitupula turunan-turunannya klotrimazol (Canesten) dan isokonazol (Travogen).
Pilihan kedua adalah terbinafin (salep atau tingtur), juga digunakan 2 kali sehari sampai sembuh dalam 2-6 minggu. Sebagai pilihan ketiga dianjurkan tingtur povidon-iod dengan khasiat fungisid kuat dan cara penggunaan sama.
Sebelum obat digunakan, penting untuk terlebih dahulu membersihkan kaki dengan air tanpa sabun. Semua serpihan kulit di sekitar tempat infeksi dibuang, lalu dikeringkan baik-baik dengan handuk yang digunakan khusus untuk ini. Dengan mengolesi obat secara tipis 2 kali sehari, spora dapat dimusnahkan dalam waktu 2-4 minggu. Pengobatan hendaknya dilanjutkan beberapa minggu lagi setelah semua gejala hilang.
Jamur kaki dapat diobati dengan krem/ salep atau tingtur fungisid, juga dalam bentuk serbuk yang ditaburkan pada kaki, ke dalam kaos kaki dan sepatu untuk menghindari infeksi kembali (reinfeksi). Jamur kuku biasanya lebih ulet karena sporanya kebanyakan menghuni di bagian bawah pangkal kuku. Lokasi ini sangat sulit untuk dicapai oleh obat karena kuku terutama terdiri dari keratin yang praktis tidak dapat ditembus oleh kebanyakan krem/salep antijamur. Oleh karena itu sediaan tingtur dalam alkohol atau minyak atsiri, yang mampu menembus keratin lebih efektif. Bila pengobatan dimulai sedini mungkin, infeksi dapat lebih mudah disembuhkan. Penyembuhan kuku yang sudah terinfeksi seluruhnya memerlukan waktu satu tahun, atau bahkan lebih lama lagi.
Pasien diabetes perlu memberikan perhatian khusus pada pemeliharaan kaki dan kuku karena pada mereka sirkulasi darah pada umumnya sudah memburuk. Sarafsaraf dapat dirusak akibat diabetes, menyebabkan perasaan di kaki berkurang sehingga luka-luka kecil tidak dirasakan lagi. Oleh karena itu harus berhati-hati sewaktu menggunting kuku kaki dan penanganan kapalan atau katimumul.
Obat-obat rumah tangga. Dilaporkan bahwa suatu campuran dari minyak atsiri teatree oil dan eukalyptol sangat ampuh dan lebih mampu menembus keratin kuku dan mencapai jamur. Digunakan secara teratur 2 kali sehari 1-2 tetes pada pangkal kuku kapur dapat mengatasi infeksi dalam ± 4-6 minggu.
- Merendam kaki dalam larutan garam dapur (2 sendok teh dalam 1/2 liter air hangat) selama 5-10 menit juga dapat membantu penyembuhan. Larutan garam menghindari jamur berkembang biak serta mengurangi berkeringat.
- Pasta yang dibuat dan 1 sendok makan soda kue (biknrbonat) dalam sedikit air hangat, dioleskan pada kaki dua kali sehari.
4. Pengobatan oleh Dokter
Bila obat-obat luar (salep, tingtur) tidak atau kurang efektif, dokter dapat meresepkan suatu obat dalam yang bekerja lebih efektif secara sistemis (melalui darah), yaitu griseofulvin dan itrakonazol. Sering kali efeknya baru tampak setelah penggunaan 6 -12 bulan.
5. Obat-Obat Tersendiri
a. Mikonazol (Daktarin) dan turunannya
b. Klotrimazol (Canesten)
c. Povidon-iod (Betadin)

source:http://requestartikel.com
peluang usaha

Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More