Banyak orang yakin bahwa kalau kita cukup mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cukup bervariasi, kebutuhan tubuh kita akan vitamin dan mineral juga tercukupi sehingga kita dapat hidup dengan sehatIdealnya penyataan tersebut benar, tetapi kenyataannya banyak sekali alasan mengapa kita masih membutuhkan tambahan vitamin untuk menunjang kehidupan yang sehat di abad 21. Mengkonsumsi vitamin pada saat tubuh kita membutuhkan adalah metode yang aman untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi kita, tergantung bagaimana kita mengikuti petunjuk yang sudah tertera pada label produk. Berikut ini alasan-alasan mengapa kita membutuhkan makanan kesehatan :
1.Pencernaan yang kurang baik
Meskipun makanan yang kita konsumsi sudah baik, jika pencernaan kita tidak sempurna, maka vitamin-vitamin yang telah kita konsumsi tidak dapat terserap dengan baik. Beberapa penyebab umum yang menyebabkan pencernaan kita kurang baik adalah cara kita mengunyah makanan yang kurang baik dan terlalu cepat. Akibatnya makanan yang kita makan belum membentuk partikel-partikel yang normal, terlalu besar untuk membolehkan kerja enzim-enzim pencernaan secara lengkap. Banyak orang dengan gigi palsu tidak dapat mengunyah sebaik orang yang mempunyai gigi lengkap dan masih utuh.
2.Kopi, Teh yang panas serta Rempah-rempah
Kebiasaan minum teh yang terlalu panas, atau mengkonsumsi makanan yang menyebabkan iritasi, seperti kopi, teh atau acar serta rempah-rempah yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, sehingga akan terjadi penurunan dalam pengambilan cairan pencernaan dan pemisahan vitamin serta mineral dari makanan yang lebih buruk.
3.Alkohol
Meminum alkohol terlalu banyak diketahui dapat merusak hati serta pankreas, yang kita ketahui penting untuk pencernaan dan metabolisme. Juga dapat merusak saluran usus dan mempengaruhi penyerapan zat-zat gizi, serta akan menyebabkan gejala-gejala kurang gizi. Konsumsi alkohol yang berlebihan akan menyebabkan kebutuhan tubuh akan vitamin B kompleks, khususnya thiamin, niacin, piridoksine, asam folat serta vitamin B12, A dan C juga mineral seng, magnesium dan kalsium meningkat. Alkohol mempengaruhi penyediaan, penyerapan dan metabolisme dari zat gizi.
4.Merokok
Merokok berlebihan juga dapat mengganggu pencernaan serta menambah keperluan akan vitamin C, serta yang lain juga, paling sedikit 30% lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh seorang yang bukan perokok. Vitamin C yang biasanya terdapat pada makanan akan teroksidasi dengan cepat ketika buah-buahan ini di potong, dijus, dimasak atau disimpan pada tempat yang disinari langsung atau dekat sumber panas. Vitamin C penting untuk kekebalan tubuh yang baik.
5.Pengunaan Obat Pencahar
Pengunaan obat pencahar yang berlebihan akan menghasilkan penyerapan vitamin dan mineral dari makanan yang kurang baik, dengan cara memperlambat waktu transit di usus. Parafin dan minyak mineral lainnya menambah hilangnya lemak yang mudah larut seperti vitamin A, D, E dan K. Obat pencahar lain yang digunakan secara belebihan dapat mengakibatkan hilangnya mineral seperti Kalium, Natrium dan Magnesium dalam jumlah besar.
6.Diet tanpa lemak
Diet yang sangat ketat dengan berpantang segala makanan dapat mengakibatkan kekurangan vitamin yang cukup serius. Bahkan diet rendah lemak yang biasa jika terlalu ketat, dapat mengalami kekurangan vitamin A, D dan E. Diet vegetarian yang tidak mengkonsumsi daging dan sumber hewan lain, harus merencanakan untuk menghindari kekurangan vitamin B12, yang dapat menyebabkan penyakit anemia.
7.Proses Pemasakan yang Terlalu Lama
Memasak terlalu lama serta memanaskan daging dan sayuran dapat menyebabkan oksidasi serta merusak vitamin yang tidak tahan panas serta vitamin B kompleks dan C serta banyak mineral yang larut dalam air. Dianjurkan untuk mengkukus makanan sebentar saja. Beberapa vitamin seperti B6 dapat rusak oleh sinar radiasi dari microwave.
8.Penyimpanan Makanan
Membekukan makanan yang mengandung vitamin E dapat mengurangi kandungannya dengan sangat drastis ketika dicairkan. Makanan yang mengandung vitamin E yang terkana langsung dengan panas dan udara dapat berubah menjadi tengik. Banyak sumber vitamin E yang banyak dijumpai seperti roti dan minyak sekarang ini sudah diproses, jadi kandungan vitamin E-nya sudah banyak berkurang atau bahkan sudah hilang, yang menambah ketahanan tetapi merendahkan kandungan gizinya. Vitamin E adalah antioksidan yang mempertahakan kerusakan akibat oksidasi pada seluruh jaringan. Vitamin lain yang dapat hilang karena makanan yang telah diawetkan termasuk vitamin B1 dan C.
9.Makanan Kegemaran
Diet yang sangat tergantung pada sumber karbohidrat yang telah diolah seperti gula, tepung putih dan nasi putih sangat memerlukan sumber tambahan akan vitamin B-kompleks untuk mengolah karbohidrat ini. Diet yang tidak seimbang menyebabkan kondisi gatal-gatal, lesu dan gangguan pada waktu tidur.
10.Antibiotik
Beberapa antibiotik meskipun berguna untuk menghentikan infeksi, juga membunuh bakteri yang berguna di dalam lambung, yang dalam keadaan normal akan menghasilkan vitamin B-kompleks yang akan diserap pada dinding usus. Kekurangan ini dapat menghasilkan bermacam-macam kondisi saraf, jadi sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi tambahan vitamin B-kompleks ketika sedang menggunakan antibiotika untuk waktu
yang lama dan atau juga menggunakan bubuk Lactobacillus yang asli.
11.Alergi Makanan
Menghindari sebuah kelompok makanan dari diet, sebagaimana dalam kasus alergi pada gluten atau laktosa, dapat berarti kehilangan sumber gizi yang berarti seperti thiamin, riboflavin atau kalsium.
12.Hilangnya Nilai Gizi pada Hasil Panen
Beberapa tanah pertanian seringkali mengalami kekurangan pada elemen-elemennya. Sistem bercocok tanam yang intensif dapat menyebabkan kerusakan dan kemiskinan tanah, berkurangnya semua nutrisi pada tanah, termasuk elemen-elemennya secara berkala.
13.Kecelakaan dan Penyakit
Luka bakar akan menyebabkan kehilangan protein dan zat gizi yang penting seperti vitamin dan mineral. Operasi akan meningkatkan kebutuhan akan zinc, vitamin E serta beberapa nutrisi lain yang terkait dengan mekanisme perbaikan sel. perbaikan tulang yang rusak akan memperlambat dengan ketidakcukupan persediaan kalsium dan vitamin C, dan sebaliknya dapat ditambahkan dengan penambahan diet yang lengkap. Pada kasus infeksi, sangat memerlukan nutrisi seperti seng, magnesium, vitamin B5, B6 dan seng.
14.Stress
Stress baik secara kimia, fisik dan emosi dapat meningkatkan kebutuhkan akan vitamin B2, B5, B6 serta vitamin C. Polusi udara juga akan meningkatkan kebutuhan akan vitamin E.
15.P.M.T (Sindroma Pra Menstruasi)
Penelitian menunjukkan bahwa 60% wanita akan mengalami sindroma pra menstruasi seperti sakit kepala, mudah marah, kembung, mengendurnya payudara, lesu dan depresi. Hal ini dapat dibantu dengan menambahkan Vitamin B6.
16.Remaja
Pertumbuhan yang sangat cepat seperti pada usia remaja, khususnya remaja putri, sangat membutuhkan sumber-sumber nutrisi untuk mengimbangi pertumbuhan fisik, biokimia dan emosi pada kelompok umur ini. Data dari Amerika, The Ten State Nutrition Survey (survey ini
melibatkan 24.000 keluarga serta 86.000 orang pada tahun 1968-1970) menunjukkan bahwa antara 30 - 50% remaja berumur antara 12 - 16 tahun mengkonsumsi rata-rata dua per tiga dari kebutuhan yang dianjurkan akan mengalami kekurangan vitamin A, C dan kalsium serta zat besi.
17.Wanita Hamil
Kehamilan menyebabkan peningkatan akan kebutuhan nutrisi rata-rata, untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dari sang bayi serta kesehatan sang ibu. Zat gizi yang sering meningkatkan kebutuhannya selama kehamilan adalah vitamin B-kompleks khususnya vitamin B1, B2,B3, B6, asam folat dan B12, vitamin A, D, E, serta mineral kalsium, zat besi, magnesium, zinc dan fosfor.
18.Alat Konstrasepsi Oral
Kontrasepsi oral atau kontrasepsi melalui mulut (pil) dapat mengurangi penyerapan asam folat serta menambah kebutuhan akan vitamin B6 dan kemungkinan juga vitamin C, seng, dan riboflavin.
19.Kurang Makan
Beberapa orang sering makan sangat sedikit, bahkan sebenarnya tidak mempunyai tujuan untuk mengurangi berat badan, sering mengalami kekurangan beberapa nutrisi terutama dalam membentuk vitamin dan mineral, seperti thiamin, kalsium dan zat besi.
20.Lanjut Usia
Orang-orang yang berusia lanjut menunjukkan adanya penurunan intake vitamin dan mineral, khususnya zat besi, kalsium dan seng. Kekurangan asam folat kadang-kadang ditemukan bersama dengan kekurangan vitamin C. Masukkan serat juga diketahui sangat rendah. Kekurangan riboflavin (vitamin B2) dan piridoksin (vitamin B6) juga ditemukan. Penyebabnya mungkin termasuk karena berkurangnya indra perasa dan penciuman, berkurangnya pembuangan enzim yang dapat dicerna, penyakit kronik serta kemungkinan cacat tubuh.
21.Kurang Sinar Matahari
Orang-orang cacat, pekerja jaga serta orang-orang yang jarang mendapat sinar matahari dapat menderita kekurangan vitamin D yang diperlukan untuk metabolisme kalsium. Kekurangan vitamin D dan kalsium diketahui dapat mengakibatkan penyakit rikets (kerapuhan tulang) dan osteoporosis (keropos tulang). Sinar Ultraviolet adalah perangsang pembentukan vitamin D di dalam kulit. Sinar ini terhalang oleh awan, kabut, asap, jendela rumah, korden dan pakaian. Penambahan maksimal yang dianjurkan setiap harinya sekitar 400 IU.
22.Kebutuhan Individu
Fluktuasi yang besar pada kebutuhan gizi seseorang dari kebutuhan rata-rata yang dianjurkan merupakan hal yang biasa, khususnya bagi mereka yang bekerja dengan membutuhkan banyak tenaga, seperti atlet dan pekerja kasar, berat badan serta jenis fisiknya. Intake protein mempengaruhi kebutuhan akan vitamin B6 dan B1 dihubungkan dengan kilojoule kalori.
23.Cadangan Nutrisi yang Rendah pada Tubuh
Meskipun tubuh dapat menyimpan beberapa vitamin seperti A dan E sebagai cadangan, data-data yang didapat dari pihak otopsi Kanada menunjukkan bahwa lebih dari 30% dari populasi mempunyai cadangan vitamin A yang sangat rendah sehingga mereka-mereka itu dikatakan beresiko kekurangan vitamin. Vitamin A penting untuk kesehatan kulit dan selaput mukosa (termasuk hidung dan paru-paru) serta penglihatan
24.Atlet
Atlet atau olahragawan yang mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang besar serta mudah terkena stress, menyebabkan kebutuhan akan vitamin B kompleks, vitamin C serta zat besi meningkat. Beberapa percobaan yang dilakukan pada atlet Australia yang akan mengikuti Olimpiade serta pemain sepakbola, sebagai contoh, telah menunjukkan adanya kekurangan berbagai macam vitamin.
(idionline,keluargasehat.com/)
1.Pencernaan yang kurang baik
Meskipun makanan yang kita konsumsi sudah baik, jika pencernaan kita tidak sempurna, maka vitamin-vitamin yang telah kita konsumsi tidak dapat terserap dengan baik. Beberapa penyebab umum yang menyebabkan pencernaan kita kurang baik adalah cara kita mengunyah makanan yang kurang baik dan terlalu cepat. Akibatnya makanan yang kita makan belum membentuk partikel-partikel yang normal, terlalu besar untuk membolehkan kerja enzim-enzim pencernaan secara lengkap. Banyak orang dengan gigi palsu tidak dapat mengunyah sebaik orang yang mempunyai gigi lengkap dan masih utuh.
2.Kopi, Teh yang panas serta Rempah-rempah
Kebiasaan minum teh yang terlalu panas, atau mengkonsumsi makanan yang menyebabkan iritasi, seperti kopi, teh atau acar serta rempah-rempah yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, sehingga akan terjadi penurunan dalam pengambilan cairan pencernaan dan pemisahan vitamin serta mineral dari makanan yang lebih buruk.
3.Alkohol
Meminum alkohol terlalu banyak diketahui dapat merusak hati serta pankreas, yang kita ketahui penting untuk pencernaan dan metabolisme. Juga dapat merusak saluran usus dan mempengaruhi penyerapan zat-zat gizi, serta akan menyebabkan gejala-gejala kurang gizi. Konsumsi alkohol yang berlebihan akan menyebabkan kebutuhan tubuh akan vitamin B kompleks, khususnya thiamin, niacin, piridoksine, asam folat serta vitamin B12, A dan C juga mineral seng, magnesium dan kalsium meningkat. Alkohol mempengaruhi penyediaan, penyerapan dan metabolisme dari zat gizi.
4.Merokok
Merokok berlebihan juga dapat mengganggu pencernaan serta menambah keperluan akan vitamin C, serta yang lain juga, paling sedikit 30% lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh seorang yang bukan perokok. Vitamin C yang biasanya terdapat pada makanan akan teroksidasi dengan cepat ketika buah-buahan ini di potong, dijus, dimasak atau disimpan pada tempat yang disinari langsung atau dekat sumber panas. Vitamin C penting untuk kekebalan tubuh yang baik.
5.Pengunaan Obat Pencahar
Pengunaan obat pencahar yang berlebihan akan menghasilkan penyerapan vitamin dan mineral dari makanan yang kurang baik, dengan cara memperlambat waktu transit di usus. Parafin dan minyak mineral lainnya menambah hilangnya lemak yang mudah larut seperti vitamin A, D, E dan K. Obat pencahar lain yang digunakan secara belebihan dapat mengakibatkan hilangnya mineral seperti Kalium, Natrium dan Magnesium dalam jumlah besar.
6.Diet tanpa lemak
Diet yang sangat ketat dengan berpantang segala makanan dapat mengakibatkan kekurangan vitamin yang cukup serius. Bahkan diet rendah lemak yang biasa jika terlalu ketat, dapat mengalami kekurangan vitamin A, D dan E. Diet vegetarian yang tidak mengkonsumsi daging dan sumber hewan lain, harus merencanakan untuk menghindari kekurangan vitamin B12, yang dapat menyebabkan penyakit anemia.
7.Proses Pemasakan yang Terlalu Lama
Memasak terlalu lama serta memanaskan daging dan sayuran dapat menyebabkan oksidasi serta merusak vitamin yang tidak tahan panas serta vitamin B kompleks dan C serta banyak mineral yang larut dalam air. Dianjurkan untuk mengkukus makanan sebentar saja. Beberapa vitamin seperti B6 dapat rusak oleh sinar radiasi dari microwave.
8.Penyimpanan Makanan
Membekukan makanan yang mengandung vitamin E dapat mengurangi kandungannya dengan sangat drastis ketika dicairkan. Makanan yang mengandung vitamin E yang terkana langsung dengan panas dan udara dapat berubah menjadi tengik. Banyak sumber vitamin E yang banyak dijumpai seperti roti dan minyak sekarang ini sudah diproses, jadi kandungan vitamin E-nya sudah banyak berkurang atau bahkan sudah hilang, yang menambah ketahanan tetapi merendahkan kandungan gizinya. Vitamin E adalah antioksidan yang mempertahakan kerusakan akibat oksidasi pada seluruh jaringan. Vitamin lain yang dapat hilang karena makanan yang telah diawetkan termasuk vitamin B1 dan C.
9.Makanan Kegemaran
Diet yang sangat tergantung pada sumber karbohidrat yang telah diolah seperti gula, tepung putih dan nasi putih sangat memerlukan sumber tambahan akan vitamin B-kompleks untuk mengolah karbohidrat ini. Diet yang tidak seimbang menyebabkan kondisi gatal-gatal, lesu dan gangguan pada waktu tidur.
10.Antibiotik
Beberapa antibiotik meskipun berguna untuk menghentikan infeksi, juga membunuh bakteri yang berguna di dalam lambung, yang dalam keadaan normal akan menghasilkan vitamin B-kompleks yang akan diserap pada dinding usus. Kekurangan ini dapat menghasilkan bermacam-macam kondisi saraf, jadi sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi tambahan vitamin B-kompleks ketika sedang menggunakan antibiotika untuk waktu
yang lama dan atau juga menggunakan bubuk Lactobacillus yang asli.
11.Alergi Makanan
Menghindari sebuah kelompok makanan dari diet, sebagaimana dalam kasus alergi pada gluten atau laktosa, dapat berarti kehilangan sumber gizi yang berarti seperti thiamin, riboflavin atau kalsium.
12.Hilangnya Nilai Gizi pada Hasil Panen
Beberapa tanah pertanian seringkali mengalami kekurangan pada elemen-elemennya. Sistem bercocok tanam yang intensif dapat menyebabkan kerusakan dan kemiskinan tanah, berkurangnya semua nutrisi pada tanah, termasuk elemen-elemennya secara berkala.
13.Kecelakaan dan Penyakit
Luka bakar akan menyebabkan kehilangan protein dan zat gizi yang penting seperti vitamin dan mineral. Operasi akan meningkatkan kebutuhan akan zinc, vitamin E serta beberapa nutrisi lain yang terkait dengan mekanisme perbaikan sel. perbaikan tulang yang rusak akan memperlambat dengan ketidakcukupan persediaan kalsium dan vitamin C, dan sebaliknya dapat ditambahkan dengan penambahan diet yang lengkap. Pada kasus infeksi, sangat memerlukan nutrisi seperti seng, magnesium, vitamin B5, B6 dan seng.
14.Stress
Stress baik secara kimia, fisik dan emosi dapat meningkatkan kebutuhkan akan vitamin B2, B5, B6 serta vitamin C. Polusi udara juga akan meningkatkan kebutuhan akan vitamin E.
15.P.M.T (Sindroma Pra Menstruasi)
Penelitian menunjukkan bahwa 60% wanita akan mengalami sindroma pra menstruasi seperti sakit kepala, mudah marah, kembung, mengendurnya payudara, lesu dan depresi. Hal ini dapat dibantu dengan menambahkan Vitamin B6.
16.Remaja
Pertumbuhan yang sangat cepat seperti pada usia remaja, khususnya remaja putri, sangat membutuhkan sumber-sumber nutrisi untuk mengimbangi pertumbuhan fisik, biokimia dan emosi pada kelompok umur ini. Data dari Amerika, The Ten State Nutrition Survey (survey ini
melibatkan 24.000 keluarga serta 86.000 orang pada tahun 1968-1970) menunjukkan bahwa antara 30 - 50% remaja berumur antara 12 - 16 tahun mengkonsumsi rata-rata dua per tiga dari kebutuhan yang dianjurkan akan mengalami kekurangan vitamin A, C dan kalsium serta zat besi.
17.Wanita Hamil
Kehamilan menyebabkan peningkatan akan kebutuhan nutrisi rata-rata, untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dari sang bayi serta kesehatan sang ibu. Zat gizi yang sering meningkatkan kebutuhannya selama kehamilan adalah vitamin B-kompleks khususnya vitamin B1, B2,B3, B6, asam folat dan B12, vitamin A, D, E, serta mineral kalsium, zat besi, magnesium, zinc dan fosfor.
18.Alat Konstrasepsi Oral
Kontrasepsi oral atau kontrasepsi melalui mulut (pil) dapat mengurangi penyerapan asam folat serta menambah kebutuhan akan vitamin B6 dan kemungkinan juga vitamin C, seng, dan riboflavin.
19.Kurang Makan
Beberapa orang sering makan sangat sedikit, bahkan sebenarnya tidak mempunyai tujuan untuk mengurangi berat badan, sering mengalami kekurangan beberapa nutrisi terutama dalam membentuk vitamin dan mineral, seperti thiamin, kalsium dan zat besi.
20.Lanjut Usia
Orang-orang yang berusia lanjut menunjukkan adanya penurunan intake vitamin dan mineral, khususnya zat besi, kalsium dan seng. Kekurangan asam folat kadang-kadang ditemukan bersama dengan kekurangan vitamin C. Masukkan serat juga diketahui sangat rendah. Kekurangan riboflavin (vitamin B2) dan piridoksin (vitamin B6) juga ditemukan. Penyebabnya mungkin termasuk karena berkurangnya indra perasa dan penciuman, berkurangnya pembuangan enzim yang dapat dicerna, penyakit kronik serta kemungkinan cacat tubuh.
21.Kurang Sinar Matahari
Orang-orang cacat, pekerja jaga serta orang-orang yang jarang mendapat sinar matahari dapat menderita kekurangan vitamin D yang diperlukan untuk metabolisme kalsium. Kekurangan vitamin D dan kalsium diketahui dapat mengakibatkan penyakit rikets (kerapuhan tulang) dan osteoporosis (keropos tulang). Sinar Ultraviolet adalah perangsang pembentukan vitamin D di dalam kulit. Sinar ini terhalang oleh awan, kabut, asap, jendela rumah, korden dan pakaian. Penambahan maksimal yang dianjurkan setiap harinya sekitar 400 IU.
22.Kebutuhan Individu
Fluktuasi yang besar pada kebutuhan gizi seseorang dari kebutuhan rata-rata yang dianjurkan merupakan hal yang biasa, khususnya bagi mereka yang bekerja dengan membutuhkan banyak tenaga, seperti atlet dan pekerja kasar, berat badan serta jenis fisiknya. Intake protein mempengaruhi kebutuhan akan vitamin B6 dan B1 dihubungkan dengan kilojoule kalori.
23.Cadangan Nutrisi yang Rendah pada Tubuh
Meskipun tubuh dapat menyimpan beberapa vitamin seperti A dan E sebagai cadangan, data-data yang didapat dari pihak otopsi Kanada menunjukkan bahwa lebih dari 30% dari populasi mempunyai cadangan vitamin A yang sangat rendah sehingga mereka-mereka itu dikatakan beresiko kekurangan vitamin. Vitamin A penting untuk kesehatan kulit dan selaput mukosa (termasuk hidung dan paru-paru) serta penglihatan
24.Atlet
Atlet atau olahragawan yang mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang besar serta mudah terkena stress, menyebabkan kebutuhan akan vitamin B kompleks, vitamin C serta zat besi meningkat. Beberapa percobaan yang dilakukan pada atlet Australia yang akan mengikuti Olimpiade serta pemain sepakbola, sebagai contoh, telah menunjukkan adanya kekurangan berbagai macam vitamin.
(idionline,keluargasehat.com/)