Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

January 10, 2009

Sering Makan Bikin Gendut?

Sejak lama sudah dikenal sebuah pola makan sehari 3 kali, yaitu makan saat pagi, siang, dan malam. Namun, akhir-akhir ini sudah terjadi pergeseran penilaian di masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kesibukkan yang dilakukan. Banyak orang yang melompati waktu makan. Bahkan sekarang timbul pernyataan bahwa sering makan akan membuat gemuk. Benarkah mitos itu? Sekarang kami akan mencoba membahasnya.

Dibandingkan dengan memakan sejumlah besar makanan dalam satu kali kesempatan makan, lebih baik makanan dicicil dengan makan sedikit-sedikit dengan frekuensi lebih sering. Memakan sejumlah besar makanan dalam satu kali kesempatan makan justru dapat merugikan tubuh. Saat sejumlah besar makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, tubuh kita akan cenderung untuk:
• memperlambat laju pencernaan untuk menyesuaikan dengan kemampuan usus dan lambung untuk mencerna makanan. Hal ini memungkinkan semakin banyak jumlah makanan yang akan diserap oleh tubuh.
• terjadi peningkatan tajam kadar gula darah. Beberapa jam setelah makan, saat kadar gula dalam darah sudah berkurang karena telah digunakan tubuh, tubuh akan cenderung meminta peningkatan kadar gula darah yang sama besarnya. Akibatnya, kita akan memiliki keinginan untuk makan banyak di kesempatan makan berikutnya
• terjadi perpindahan fokus aktivitas tubuh. Setelah makan banyak tubuh akan memusatkan aliran darah pada saluran pencernaan sehingga aliran ke bagian tubuh lain seperti otakdan otot akan berkurang. Bahkan terdapat banyak laporan mengenai penurunan tingkat konsentrasi pada sejumlah orang, mempermudah terjadinya lemah otot bila setelah makan berat dilanjutkan kegiatan olahraga.

Mencicil makanan sedikit-sedikit dengan frekuensi sering lebih baik karena laju pencernaan akan lebih cepat, kadar gula darah lebih stabil, dan tidak terjadi perpindahan fokus aktivitas tubuh yang merugikan setelah makan juga dapat lebih menjaga kesehatan lambung dan usus. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Jenis makanan
Makanan yang mengandung lemak akan diserap lebih lambat di dalam tubuh dibandingkan dengan makanan yang mengandung protein dan karbohidrat. Hal ini karena lemak hanya dicerna di dalam usus halus dan akan memperlambat kerja lambung sehingga lemak lebih lambat memberikan rasa kenyang. Orang yang memakan karbohidrat akan lebih cepat merasa kenyang karbohidrat lebih cepat dicerna dalam tubuh namun lebih cepat merasa lapar.

Normalnya, penyerapan makanan di usus halus juga membutuhkan energi dalam jumlah tertentu. Penyerapan karbohidrat membutuhkan energi yang lebih banyak dibandingkan dengan penyerapan lemak sehingga memakan banyak produk yang mengandung lemak lebih mudah menimbulkan penumpukan energi yang tidak terpakai.

2. Jumlah makanan yang dimakan
Tentu saja harus diingat bahwa protein, lemak, dan karbohidrat dalam jumlah sama dapat menghasilkan jumlah energi yang berbeda. Lemak menghasilkan energi yang paling besar.

3. Cara pengolahan makanan
Makanan yang diolah dengan cara digoreng akan mempermudah penimbunan kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL). LDL dapat dengan mudah menumpuk dalam pembuluh darah, lalu mengakibatkan penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Hal ini akan menimbulkan peningkatan kerja jantung dan berbagai penyakit lainnya. Makanan yang dioleh dengan cara direbus atau dikukus lebih sehat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood, Lauralee. Human Physiology, From Cell to System.
2. Guyton and Hall. Textbook of medical physiology.
3. Krausse. Modern Nutrition Health and Disease.
4. www.emedicine.com
5. www.tanyadokteranda.com

Mengenal Lebih Dekat Hamil Anggur

Kehamilan merupakan suatu anugerah paling membahagiakan bagi sebagian besar wanita. Tapi bagaimana jika janin yang dikandung tidak berkembang sebagaimana yang diharapkan, misalnya jika kehamilan yang terjadi ternyata hanyalah hamil anggur saja. Hamil anggur bagi seorang wanita bagaikan sebuah mimpi buruk, harapan yang hilang begitu saja. Lalu, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan hamil anggur itu?

Kejadian hamil anggur terjadi pada 1 dalam 1500 kehamilan di Amerika Serikat dan Eropa. Ternyata jumlah kejadian tersebut jauh lebih sering terjadi di bagian dunia lain seperti di Asia (misalnya di Taiwan, insidensinya sekitar 1 dari 125 kehamilan). Ini menunjukkan adanya peranan ras dalam kasus hamil anggur.

Hamil anggur atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama mola hydatidosa sesungguhnya merupakan tumor jinak dari vili korion, yang dapat terjadi pada wanita dalam masa reproduksi. Pada pemeriksaan, terlihat gelembung-gelembung yang berasal dari vili yang mengalami perubahan patologis dan berisi cairan jernih. Umumnya tidak ada janin pada peristiwa hamil anggur, namun terkadang pada kasus mola partialis/sebagian terdapat janin atau paling tidak kantong amnion. Akan tetapi, tetap saja janin biasanya tidak dapat dipertahankan dan akan mengalami keguguran.

Pada kasus mola hydatidosa, indung telur wanita dapat mengandung kista lutein (bisa salah satu atau pada kedua indung telur) yang akan hilang dengan sendirinya setelah mola dikeluarkan. Selain itu, dari pemeriksaan kromosom pada gelembung-gelembung tersebut, didapatkan kasus poliploidi dan hampir pada semua kasus mola ternyata susunan seks kromatinnya adalah wanita (46, XX).

Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata usia ibu saat hamil memiliki peranan penting sebagai faktor pertahanan terhadap kejadian hamil anggur. Diketahui tingginya frekuensi kejadian hamil anggur terjadi diantara kehamilan yang berada dalam periode mendekati akhir masa reproduksi. Wanita dengan umur lebih dari 45 tahun relatif mempunyai kemungkinan mengalami hamil anggur sebanyak 10x lebih besar dibandingkan mereka yang masih berusia 20-40 tahun.

Penyebab sesungguhnya dari hamil anggur belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persentase kemungkinan seorang wanita untuk mengalami hamil anggur, antara lain: sering keguguran, status gizi kurang baik, kekurangan vitamin (misalnya vitamin A atau asam folat), gangguan peredaran darah di rahim.

Gejala-gejala hamil anggur (pada pasien yang amenorrhae/terlambat haid):
1. Pendarahan terus-menerus pada minggu ke 12 kehamilan (bervariasi, bisa hanya bercak-bercak sampai pendarahan dalam jumlah banyak, seringkali berwarna kecoklatan). Biasanya menyebabkan anemia dan kekurangan zat besi.
2. Pembesaran perut (pertumbuhan ukuran rahim) tidak sesuai dengan usia kehamilan atau lebih cepat dari biasanya (misalnya hamil 1 bulan terlihat seperti hamil 3 bulan).
3. Mual-mual dan muntah lebih sering terjadi dan durasinya lebih lama.
4. Timbul tekanan darah tinggi yang terkait kehamilan (jika terjadi sebelum minggu ke 24 mengarah pada hamil anggur).
5. Tidak ada tanda-tanda adanya janin (tidak ada bunyi detak jantung anak, rangka janin tidak nampak pada hasil rontgen).
6. Kadar hormon korionik gonadotropin (HCG) tinggi dalam darah dan air kencing ibu.
Walaupun banyak gejala yang bisa kita gunakan untuk memperkirakan hamil anggur, diagnosa pasti baru bisa kita dapatkan setelah melihat lahirnya gelembung-gelembung mola.

Selain dengan melihat gejala-gejala yang ada, dapat juga dilakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa, antara lain:
? Rontgen: untuk melihat rangka bayi, tapi jika tidak terlihat belum tentu terjadi hamil anggur.
? Reaksi biologis dengan Galli Mainini: pengukuran kadar gonadotropin secara kuantitatif.
? Percobaan sonde: pada hamil anggur, sonde mudah masuk, sedangkan pada kehamilan biasa, ada tahanan dari janin.
? Suntikan zat kontras ke dalam uterus: memperlihatkan gambaran sarang tawon.
? USG: memperlihatkan gambaran badai salju.

Hamil anggur atau mola hydatidosa merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil. Kematian yang terjadi umumnya disebabkan oleh :
1. perdarahan
2. perforasi/terjadinya lubang akibat gelembung menembus dinding rahim
3. infeksi, sepsis
4. kanker korion (choriocarcinoma): terjadi pada mola hydatidosa lengkap yang merupakan penyebab utama dari choriocarcinoma

Karena mengandung bahaya kematian, maka hamil anggur harus segera ditangani. Penanganan terhadap hamil anggur meliputi 2 tahap, yaitu pengguguran sesegera mungkin, dan melakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya gejala-gejala kanker korion (choriocarcinoma). Tindakan pengguguran harus dilakukan segera supaya kehamilan yang tidak normal itu tidak bertambah besar dan merusak kondisi ibu. Pada wanita usia subur yang masih menginginkan anak dilakukan dengan cara kuret, sedangkan pada wanita usia lanjut atau yang sudah tidak menginginkan anak dapat dilakukan pengangkatan rahim (histerektomi).

Pengguguran dan kuret harus disertai dengan transfusi darah karena ada kemungkinan besar terjadi perdarahan yang banyak. Kemudian kira-kira 10-14 hari setelah kuret pertama, dilakukan kuret kedua yang bertujuan untuk menghasilkan rahim yang benar-benar bersih.

Wanita yang mengalami mola hydatidosa boleh hamil lagi, tetapi harus menunggu sampai pemeriksaan pengawasan selesai dilakukan. Bagi wanita yang belum mempunyai anak dianjurkan menunda kehamilan selama 1 tahun, sedangkan bagi wanita yang sudah mempunyai anak dianjurkan untuk tidak hamil dulu selama 2 tahun.

Sumber :
-Ilmu Kebidanan Patologi. Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung
-Williams Obstetrics, 16th Edition
- www.hanyawanita.com
- http://www.freewebtown.com/cakmoki/ebook/mola_hidatidosa.pdf
- www.tanyadokteranda.com

Cara Praktis Hitung Kebutuhan Kalori Tubuh



Tidak hanya untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan, tetapi semua orang ternyata juga harus mengatur menu diet atau menu makanan sehari-harinya. Terlalu banyak makan dapat menyebabkan kelebihan berat badan, dan sebaliknya, terlalu sedikit makan dapat menyebabkan kekurangan gizi.

Bagi yang sudah terlanjur memiliki berat badan berlebih, mereka harus menyusun menu dietnya agar tetap mencukupi kebutuhan metabolisme sehari-harinya, namun tidak menyebabkan penumpukan makanan berlebih dalam tubuh. Begitu juga sebaliknya bagi mereka yang kekurangan gizi.

Oleh karena itu, pengaturan menu diet sebaiknya diterapkan pada semua orang, dengan memperhatikan proporsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, serta zat-zat lain dalam tubuh, sehingga seluruhnya berada dalam porsi yang seimbang.

Lalu, bagaimana caranya mengatur sendiri menu diet Anda? Sebelumnya, mari hitung dulu kebutuhan kalori Anda.

Untuk menghitung kebutuhan kalori basal/KKB (kalori yang Anda butuhkan untuk kegiatan sehari-hari) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

LAKI-LAKI = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) - (6.8 x U)
WANITA = 65.5 + (9.6 x BB) + (1.7 x TB) - (4.7 x U)

Keterangan:
BB = Berat Badan ideal (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Umur (tahun)

Dengan perhitungan KKB seperti cara di atas, maka baik kelebihan maupun kekurangan berat badan dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan kalorinya untuk berat badan yang ideal.

Selain itu, di Indonesia juga sering digunakan perhitungan Kebutuhan Kalori Basal yang lebih simpel, yaitu:

KKB = 40 x (TB - 100)
Dengan faktor koreksi:
Stress ringan (1) : 1.3 x KKB
Stress sedang (2) : 1.5 x KKB
Stress berat (3) : 2.0 x KKB

Sementara itu, ada 2 cara sederhana menghitung berat badan ideal:

Cara 1:
BB ideal = (TB - 100) - (0.1 x (TB – 100))

Cara 2:
Menggunakan Body Mass Index(BMI)/Indeks Massa Tubuh (IMT)

Berat Badan (Kg)
IMT = —————————
TB(m) X TB (m)

IMT ideal pada pria dan wanita:

Wanita
13-17 : dibawah ideal (terlalu kurus/anoreksia)
19-24 : IDEAL
26-31 : Obesitas (kegemukan)

Pria
14-18 : dibawah ideal
20-25 : IDEAL
28-33 : Obesitas

MENYUSUN MENU DIET ANDA

Setelah mengetahui kebutuhan kalori, Anda dapat memulai menyusun menu diet Anda sesuai proporsi zat-zat makanan yang seimbang, yaitu:
• Karbohidrat 60-75%
• Protein 10-15%
• Lemak 10-25%

Kalau Anda sudah menghitung jumlah kalori ideal untuk Anda, Anda dapat menghitung jumlah masing-masing kalori untuk karbohidrat, protein, dan lemak berdasarkan persentase di atas.

Kemudian, jumlah kalori yang Anda dapatkan per jenis zat dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis makanan. Misalnya, untuk karbohidrat dapat diperoleh dengan mengkonsumsi nasi, kentang, makaroni, ataupun roti.

Yang menyenangkan, setiap jenis makanan tersebut dapat diganti menjadi makanan lain dengan satuan penukar, sehingga Anda tidak bosan memakan jenis makanan yang itu-itu saja. Bahan makanan pada tiap golongan bernilai gizi hamper sama, oleh karena itu satu sama lain dapat salong menukar dan disebut satuan penukar.

Berikut adalah contoh beberapa daftar satuan penukar yang digunakan.

GOLONGAN I
Sumber Karbohidrat
1 satuan penukar = 175 kalori, 4 g protein, 40 g karbohidrat.

Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Nasi 1 gelas 200
Roti putih 3 potong kecil 70
Singkong 1 potong 120
Kentang 2 buah sedang 210
Makaroni ½ gelas 50

GOLONGAN II
Sumber Protein Hewani
1. Rendah Lemak
1 satuan penukar = 50 kalori, 7 g protein, 2 g lemak.

Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Ikan 1 potong sedang 40
Ayam tanpa kulit 1 potong sedang 40
Udang segar 5 ekor sedang 35

2. Lemak Sedang
1 satuan penukar = 75 kalori, 7 g protein, 5 g lemak.

Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Bakso 10 biji sedang 170
Daging kambing 1 potong sedang 40
Daging sapi 1 potong sedang 35
Telur ayam 1 butir 55

3. Tinggi Lemak
1 satuan penukar = 150 kalori, 7 g protein, 3 g lemak.

Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Ayam dengan kulit 1 potong sedang 55
Bebek 1 potong sedang 45
Sosis ½ potong sedang 50
Daging babi 1 potong sedang 50
Kuning telur ayam 4 butir 45

GOLONGAN III
Sumber Protein Nabati
1 satuan penukar = 75 kalori, 5 g protein, 3 g lemak, 7 g karbohidrat.

Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Kacang hijau 2 sendok makan 20
Kacang kedelai 2 ½ sendok makan 25
Tahu 1 biji besar 110
Tempe 2 potong sedang 50
Kacang tanah 2 sendok makan 15

Daftar lainnya dapat dilihat pada buku-buku Ilmu Gizi atau pada Referensi.

Dengan menhitung jumlah kebutuhan kalori basal, Anda kini dapat menyusun sendiri menu yang anda inginkan sesuai dengan proporsi zat-zat makanan bagi tubuh.

REFERENSI:
http://www.fitnessandfreebies.com/fitness/foodex.html
http:// health/public/heart/obesity/lose_wt/fd_exch.htm
http://www.info-sehat.com/
http://www.kalbe.co.id/cdk
http://www.nhlbi.nih.gov/
http://rjthoughts.wordpress.com/
Cerra FB. Pocket Mannual of Integral Nutrition. Princeton: Mosby
Co. 1984

Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More