Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

December 1, 2007

Duet Teh & Madu, Cara Ampuh Bunuh Bakteri

Tak banyak yang menyadari tradisi minum teh yang biasa dilakukan orang Inggris jaman dulu memiliki efek baik bagi kesehatan.


Riset terbaru yang dirilis awal Maret memberikan solusi bahwa mencampur teh hijau dan madu terbukti efektif menurunkan bakteri penyebab penyakit (patogen) dalam daging yang kita konsumsi.

"Hasil riset yang kami lakukan menunjukkan campuran teh melati dan madu atau teh hijau dan madu memiliki aktifitas mikrobial yang tinggi," jelas pemimpin riset Daniel Fung, profesor dari Kansas State University.

Studi dilakukan pada medium cair dengan menggunakan ekstrak teh dan madu yang terbukti bisa mengurangi bakteri Listeria monocytogenes dan E. coli O157:H7. Listeria adalah bakteri berbahaya yang ditemukan pada susu mentah, es krim, keju lunak, dan daging ikan mentah/asap. Pada medium cair, komponen jadi mudah berinteraksi dengan organisme.

Peneliti juga meneliti makanan padat, yang termasuk jenis medium yang sulit untuk mencari reaksi komponen-komponen yang menghalangi perkembangan bakteri patogen.

Dalam riset tersebut, peneliti menggunakan irisan tipis daging dada kalkun, yang diberi campuran teh melati dan madu kental, hasilnya tingkat bakteri Listeria monocytogenes turun 10 sampai 20 persen, presentase yang sama juga ditemukan saat campuran teh dan madu digunakan pada hot dog. Kadar pengurangan tertinggi ditemukan pada hot dog yang mengandung sodium lactate, potassium lactate dan sodium diacetate.

"Dalam hot dog jenis itu campuran teh dan madu bisa menekan pertumbuhan patogen, dibanding hot dog yang tak mengandung komponen tersebut," papar Fung yang menambahkan bahwa hot dog masih mengalami pengurangan patogen setelah 14 hari masa pecobaan.

Demi alasan kesehatan Fung menganjurkan teh sebagai minuman yang wajib dikonsumsi setiap hari, terlebih bagi mereka yang menyukai makan daging dan sayuran mentah untuk selau menyertakan paduan teh dan madu saat mengolah makanan yang akan disantap mentah.

"Biasakanlah untuk menggunakan teh dan madu saat mencuci daging mentah untuk membuang komponen asing yang berbahaya bagi kesehatan. Dan akan lebih baik jika Anda menggunakan bahan alami daripada menggunakan asam laktat," tambah Fung, seperti dilansir dari Newswise, Jumat (02/07).
(Idionline/Net)

Berapa Banyak Harus Minum Setiap Harinya?

Air memang sangat penting untuk kesehatan tubuh kita dan setiap orang membutuhkannya dalam jumlah yang berbeda. Namun, apakah kita telah mencukupi asupan air yang dibutuhkan setiap hari?
Sekitar 60% komponen utama dalam tubuh adalah air. Semua sistem di dalam tubuh memerlukan air untuk membilas racun dari organ vital, mengangkut nutrisi ke sel tubuh, dan memberikan kelembapan pada kulit dan organ tubuh. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal.

Setiap saat sebenarnya kita bisa kehilangan air melalui pernafasan, keringat, urin, dan juga proses dalam usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus digantikan dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air. Rerata pengeluaran urin orang dewasa adalah 1.5 liter/hari, sedangkan makanan biasanya menyumbang 20% air dari jumlah total yang diperlukan. Jadi bila kita mengonsumsi 2 liter air atau minuman lainnya dalam sehari (sekitar 8 gelas), maka cairan yang hilang dapat tergantikan.

Banyaknya air yang dibutuhkan oleh tubuh dapat tergantung dari aktifitas harian, keadaan cuaca, kesehatan, dan kondisi hamil atau menyusui.

Olah raga. Semakin banyak berolahraga, maka akan semakin banyak air yang dibutuhkan oleh tubuh. Jumlah cairan tambahan yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung dari banyaknya keringat selama berolahraga, biasanya tambahan air 2-3 gelas/jam sudah cukup. Disarankan untuk menggantikan konsumsi air dengan cairan elektrolit sehingga elektrolit tubuh (natrium) yang hilang bersama dengan keringat dapat tergantikan.

Lingkungan. Udara yang panas dan lembab dapat membuat tubuh berkeringat sehingga membutuhkan tambahan air. Udara dalam ruangan yang panas dapat membuat kulit kehilangan kelembapannya. Selain itu, lingkungan dengan ketinggian lebih dari 2500 meter juga dapat meningkatkan urinasi dan bernafas menjadi lebih cepat sehingga akan lebih banyak cairan yang terbuang.

Kondisi kesehatan. Kondisi demam, muntah, dan diare diketahui dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan. Bila kondisi itu terjadi, maka kita harus minum air lebih banyak. Infeksi kandung kemih dan adanya batu di saluran kemih juga membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak. Kondisi lainnya seperti kelainan jantung dan penyakit ginjal atau hati juga dapat mengganggu ekskresi air sehingga asupan air perlu dibatasi.

Kondisi hamil dan menyusui. Wanita hamil atau menyusui membutuhkan cairan untuk tetap terhidrasi karena sejumlah besar cairan akan hilang pada saat menyusui. Pada wanita hamil direkomendasikan untuk minum 2.4 liter (10 gelas) air, sedangkan wanita menyusui disarankan untuk minum 3 liter (12.5 gelas) air setiap hari.

Kurangnya konsumsi air yang dibutuhkan tubuh dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi, yang dapat menurunkan energi dan membuat tubuh menjadi cepat lelah. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan dehidrasi adalah aktifitas yang terlalu banyak, keringat yang berlebihan, muntah, dan diare.

Pentingnya Konsumsi Serat

Konsumsi sayur dan buah sangatlah penting karena mengandung berbagai zat gizi yang berguna untuk kesehatan tubuh. Tidak hanya zat gizi, ternyata sayur dan buah juga mengandung zat-zat non gizi yang juga cukup penting, yang disebut dengan serat.
Serat terkandung di dalam sayur maupun buah-buahan dan sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Meskipun tidak diserap oleh tubuh, namun serat berguna untuk melancarkan pembuangan kotoran dari dalam tubuh.

Terdapat dua macam serat berdasarkan kelarutannya di dalam air, yaitu serat tidak larut dan serat larut. Contoh serat tidak larut dalam air yaitu selulosa dan lignin, yang merupakan bagian dari dinding sel pangan nabati dan banyak ditemukan pada bekatul, kacang-kacangan, kulit buah, dan sayuran. Sedangkan contoh serat larut dalam air yaitu pektin dan gum, yang merupakan bagian dalam dari sel pangan nabati dan banyak terdapat pada buah, sayur, dan psyllium.

Tubuh membutuhkan serat untuk menjaga fungsi normal dari saluran pencernaan. Serat juga diperlukan untuk memperlancar buang air besar, metabolisme lemak (baik kolesterol dan trigliserida), serta mengatur kadar gula darah.

Konsumsi serat pangan juga dapat menurunkan terjadinya penyakit degeneratif. Banyak penelitian menunjukkan perbandingan antara kaum vegetarian dan pemakan daging. Umumnya kaum vegetarian memiliki risiko penyakit degeneratif (seperti jantung koroner dan kanker) yang lebih rendah dibandingkan dengan pemakan daging. Umur hidup kaum vegetarian juga relatif lebih panjang.

Mekanisme serat sebagai sumber perlindungan terhadap penyakit degeneratif dan faktor-faktor lainnya yaitu melalui pengaturan keseimbangan energi, penurunan indeks kadar gula makanan, pengaturan penyerapan dan metabolisme lemak, serta pengaturan bakteri usus dan volume tinja.

Oleh karena itu, konsumsi serat makanan dalam porsi yang cukup tidak boleh diabaikan, yaitu sekitar 20-25 gram/ hari. Beras menyumbang 2,1 gram serat, sedangkan kacang-kacangan?hanya 1,1 gram (misalnya kacang panjang, tempe, tahu, kacang hijau, dan kacang merah). Sayur hanya mensuplai 1,2 gram serat (misalnya kangkung, wortel, terong, kol, bayam, buncis, nangka muda, pepaya muda, dan daun singkong). Buah-buahan menyumbang serat sekitar 0,9 gram (misalnya pisang, pepaya, dan jeruk)

Di zaman sekarang ini, tidak semua orang memiliki waktu untuk mengonsumsi atau menyiapkan pangan yang mengandung serat sehingga muncul cukup banyak serat pangan instan di pasaran. Namun perlu diingat, serat instan yang banyak dijual di pasaran itu hanya bersifat membantu kecukupan asupan serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Sayuran dan buah-buahan asli tetap wajib kita konsumsi.

Serat pangan instan (umumnya bentuk serbuk) dalam keadaan dingin akan berubah menjadi jeli. Di samping itu, sifat fungsionalnya mampu mengurangi kolesterol. Namun, sifatnya hanya sekedar membantu saja. Hal yang terpenting adalah kecukupan serat tubuh dapat terpenuhi dengan mengonsumsi?tiga porsi sayur dan dua porsi buah yang besarnya sekitar 20-25 gram setiap hari.

Faktor Penyebab Berat Badan Berkurang

Penyebab terjadinya berat badan yang berlebihan atau dikenal sebagai obesitas mungkin sudah sering kita dengar. Namun, faktor apa saja yang menyebabkan berat badan yang kurang atau berada di bawah normal?

Umumnya berat badan yang berada dibawah normal disebabkan oleh kurangnya asupan makanan. Nafsu makan yang berkurang biasanya disebabkan oleh berbagai hal seperti dalam keadaan sedang sakit, stres atau depresi, mengonsumsi obat-obatan tertentu, kekurangan vitamin dan mineral, serta aktivitas harian yang terlalu padat.

Sebuah penelitian pernah menyebutkan bahwa penyebab umum terjadinya kekurangan berat badan pada wanita adalah keinginan mereka dalam program diet untuk mendapatkan tubuh yang langsing ideal.

Faktor genetik juga diketahui berperan dalam hal tersebut, sama hal nya seperti obesitas. Kondisi genetik yang diturunkan pada seseorang dapat menyebabkan kadar metabolisme tinggi dan sel lemak badan yang kurang sehingga seringkali kita melihat seseorang dengan nafsu makan yang besar, namun tetap memiliki tubuh yang kurus.

Faktor usia juga berpengaruh terhadap underweight karena semakin bertambahnya usia akan menyebabkan semakin berkurangnya kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi atau zat gizi dari makanan sehari-hari. Selain itu, faktor pengaruh lainnya adalah penyakit-penyakit kronis seperti tuberkulosis (TBC), kanker, AIDS, dan proses penyembuhan atau pemulihan yang melemahkan ketahanan tubuh dan memerlukan persediaan gizi yang lebih banyak sehingga bila asupan makanan berkurang sedikit saja, maka nilai gizi di dalam tubuh juga akan lebih cepat berkurang.

Faktor yang terakhir adalah gaya hidup seseorang dalam mengonsumsi jenis-jenis zat tertentu seperti nikotin, kafein, dan berbagai macam penyedap rasa. Zat-zat tersebut diketahui dapat mengurangi selera makan yang normal sehingga bila keadaan itu berlangsung terus menerus, maka tubuh akan cepat menjadi kurus.

Sehatkah Konsumsi Mi Instan?

Mi instan adalah jenis makanan yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sekitar 43,7 triliun bungkus mi instan dikonsumsi setiap tahunnya. Mi instan bersifat?praktis, tahan lama, dan mudah disiapkan. Sayangnya, mi instan belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh.
Sejarah mi instan bermula di?Jepang pada Perang Dunia II. Tujuan pembuatan mi instan pada jaman itu adalah untuk memenuhi kebutuhan logistik perang. Syarat ransum perang adalah segala jenis makanan yang praktis, tahan lama, dan mudah disiapkan.
?
Cara membuat mi instan sangat mudah dan praktis, yang dibutuhkan hanyalah air panas saja. Untuk jenis mi instan dalam cup (cup noodle), hanya tinggal dituangi air panas saja, sedangkan untuk jenis mi instan biasa diperlukan perebusan dalam air mendidih untuk mematangkannya. Apa pun jenisnya, kelezatan mi instan dapat langsung dirasakan hanya dalam hitungan beberapa menit saja.

Mi instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh (wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mi yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit. Pemenuhan kebutuhan gizi mi instan?dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran dan sumber protein. Jenis sayuran yang dapat ditambahkan adalah wortel, sawi, tomat, kol, atau tauge. Sumber proteinnya dapat berupa telur, daging, ikan, tempe, atau tahu.

Satu takaran saji mi instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang?kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mi instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.
?
Salah satu kelebihan dari mi instan adalah keragaman rasa yang ditawarkan dari produsen. Keragaman rasa ditimbulkan oleh jenis bumbu yang ditambahkan. Rasa mi instan konvensional yang banyak dijumpai adalah soto ayam, kari ayam, ayam bawang, dan bakso. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa bahan baku mi instan dapat didiversifikasi dari bahan selain?terigu. Bahan baku potensial lainnya yaitu jagung, umbi-umbian, dan sayur-sayuran.

Kelemahan dari konsumsi mi instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mi instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mi instan per takaran saji. Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan?meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan.
?
Kelemahan lain mi instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mi instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.

Gorengan Enak tapi Mematikan

''Belum lengkap kalau belum makan gorengan,'' ungkap Rosa (33 tahun), mahasiswi pascasarjana Universitas Indonesia, Depok, sambil membeli lima gorengan yang dijual di kantin kampusnya.


Bagi Rosa, mengonsumsi makanan praktis tersebut seperti candu yang dilakoninya nyaris setiap hari. Padahal, Rosa paham sekali jika makanan tak sehat itu sangat berisiko bagi kesehatan dirinya. ''Bagaimana ya, sulit melepaskan diri dari gorengan,'' ungkapnya.

Mengonsumsi gorengan yang lazim dijual di pinggir jalan dan di banyak tempat di Tanah Air memang sangat berisiko. Makanan gorengan umumnya dimasak dengan minyak goreng hasil pengulangan dalam suhu tinggi dan jangka waktu lama (deep frying). Makanan jenis inilah yang sesungguhnya memberikan kontribusi tertinggi terhadap asupan asam lemak trans. Asam lemak jenis ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyakit akibat penyumbatan pembuluh darah, salah satunya adalah penyakit jantung koroner.

Kesimpulan tersebut merupakan hasil riset Ratu Ayu Dewi Sartika, mahasiswa program doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, Depok. Hasil penelitian Ratu Ayu Dewi Sartika dalam disertasi berjudul 'Pengaruh Asupan Asam Lemak Trans terhadap Profil Lipid Darah'.

Menurut Ayu, masalah gizi di Indonesia menunjukkan adanya transisi epidemiologis. Maksudnya, penyakit-penykit 'pembunuh' dulu hanya didominasi oleh penyakit infeksi. Kini, penyakit mematikan tersebut kian meningkat oleh penyumbatan pembuluh darah yang merupakan ciri penyakit modern.

''Penyebabnya antara lain karena gaya hidup sebagian anggota masyarakat yang cenderung lebih sedentary life style (gaya hidup santai yang tak banyak melibatkan gerakan fisik-red),'' ungkap Ayu.

Tingginya asupan lemak sebesar 80 persen hingga 90 persen berasal dari minyak goreng. Penelitian sebelumnya menunjukkan, ungkap Ayu, kontribusi tertinggi asupan lemak total dan asam lemak jenuh berasal dari makanan gorengan. Beberapa makanan gorengan yang mengandung asam lemak trans antara lain pisang goreng, ubi goreng, kroket, tempe goreng, singkong goreng, dan ayam goreng tepung.

''Padahal, jenis bahan makanan ini pada dasarnya tidak mengandung asam lemak trans,'' ujarnya. Karena itu, lanjut Ayu, hal ini menarik untuk diteliti. Karena, kemungkinan terjadinya asal lemak trans pada makanan tersebut berasal dari minyak goreng hasil pengulangan atau pemanasan dengan cara deep frying.

Kini, asam lemak trans yang merupakan salah satu jenis asam lemak selain asam lemak jenuh ini, kian menjadi sorotan. Maklum saja, asam lemak trans ini dapat meningkatkan kolesterol LDL (K-LDL) alias kolesterol 'jahat', rasio kolesterol total (K-HDL), rasio K-LDL dan H-LDL, serta menurunkan kolesterol 'baik' HDL (K-HDL).

Asam lemak trans ini secara alami terdapat pada ruminansia yaitu hewan yang memamah biak seperti sapi, kerbau, kambing, dan lain-lain. Selain itu, asam lemak 'jahat' ini juga berasal dari hasil proses menggoreng deep frying serta margarin atau produk makanan jadi yang menggunakan minyak terhidrogenasi.

Di Indonesia, ungkap Ayu, data mengenai kadar asam lemak trans dalam makanan serta rerata asupan lemak trans belum pernah diteliti sebelumnya. Padahal, konsumsi makanan gorengan di masyarakat Indonesia cukup tinggi. Karena itu, Ayu melakukan penelitian dengan mengambil sampel 388 orang di Perusahaan Migas Kalimantan Timur.

Hasil penelitiannya membuktikan bahwa kontribusi tertinggi asupan asam lemak trans total adalah makanan gorengan. Selain itu, asupan asam lemak trans berkorelasi positif dengan asam lemak jenuh. Setiap penambahan asupan asam lemak jenuh akan menaikkan asupan asam lemak trans sebesar 0,03 energi total.

Efek dua kali lipat
Asam lemak trans memiliki ikatan rangkap yang terdapat di dalam minyak atau lemak cair. Asupan lemak trans yang tinggi di atas enam persen dari energi total secara terus menerus bisa berakibat buruk pada banyak hal. Menurut Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Miranti Gutawa, pengaruh negatif asam lemak trans lebih besar dari asam lemak jenuh dan kolesterol. Konsumsi asam lemak trans akan menaikkan kadar kolesterol jahat dan bisa menurunkan kadar kolesterol baik. Asam lemak trans mempunyai efek negatif dua kali lipat dibanding asam lemak jenuh. Menurut Institute of food science and technology pada 2004, setiap peningkatan satu persen asam lemak trans dapat meningkatkan kadar LDL sebesar 0,04 mmol per liter dan menurunkan kadar HDL sebanyak 0,013 mmol per liter.

Asam lemak trans juga bisa menyebabkan bayi lahir prematur. Pasalnya, konsumsi asam lemak trans pada ibu hamil dapat mengganggu asupan asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan oleh calon bayi. Sebuah studi menunjukkan, wanita di negara yang mengonsumsi asam lemak trans tinggi akan menghasilkan ASI dengan kadar asam lemak trans sebesar 2 persen hingga 5 persen dari total asam lemak susu. European Community Multicenter Study on Antioksidant Myocardial Infraction and Breast Cancer (EURAMIC) menemukan hubungan positif antara konsumsi asam lemak trans dengan kanker payudara pada wanita yang telah mengalami menopause.

Jumlah asam lemak trans dapat meningkat di dalam makanan berlemak, terutama akibat dari proses pengolahan yang diterapkan. Proses pemakaian minyak jalantah dapat meningkatkan kadar asam lemak trans. Itu berarti makanan yang dihasilkannya pun mengandung asam lemak trans. Hal itu bisa dihindari dengan penggunaan minyak goreng secukupnya, sehingga tidak ada minyak goreng sisa. Secara alami, asam lemak trnas diproduksi oleh sisa metabolisme hewan. Secara sintesis asam lemak dapat terbentuk akibat hidrogensi asam lemak, sehingga menyebabkan terjadinya isomerisasi ikaatan rangkap bentuk alami menjadi bentuk isomer trans.

Asupan asam lemak trans penduduk Indonesia diperkirakan sangat tinggi. Hal ini terkait dengan kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan yang digoreng. Sedangkan di masyarakat kalangan menengah ke atas penggunaan margarin merupakan penyumbang asam lemak trans. ''Pengunjung restoran siap saji makin banyak,'' ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Fahmi Idris, di Jakarta beberapa waktu lalu. Fahmi menjelaskan, tren di Indonesia khususnya anak-anak adalah merayakan ulang tahun di restoran siap saji. Bahkan, untuk makan sehari-haripun mereka selalu ingin makan fast food.

''Kesibukan orang, gaya hidup yang diterapkan pada anak, seolah-olah membuat empat sehat lima sempurna hilang, dan itu berbahaya buat jantung,'' katanya. Padahal, empat sehat lima sempurna merupakan makanan yang sangat sehat untuk segala jenis penyakit.

Iktisar:
- Beberapa makanan gorengan yang mengandung asam lemak trans antara lain pisang goreng, ubi goreng, kroket, tempe goreng, singkong goreng, dan ayam goreng tepung.
- Asam lemak trans secara alami terdapat pada hewan yang memamah biak, dari hasil proses menggoreng deep frying, serta margarin atau produk makanan jadi yang menggunakan minyak terhidrogenasi.
(Idionline/RoL)

Dalam Jiwa yang Kuat, Terdapat Tubuh yang Sehat

Seorang ibu, sebutlah namanya Tetty, tengah memasuki masa pramenopause (menstruasi mulai tidak teratur di usia tengah baya). Ia agak resah karena merasa keadaan fisiknya mengalami 4L: lesu, lelah, letih, lemah.
Menyadari bahwa kelemahan fisiknya itu berhubungan dengan kondisi pramenopause, ia berpikir untuk menggunakan terapi hormon agar dapat tetap bugar. Maklum ia seorang wanita sibuk, sangat memerlukan kebugaran.

Untuk menentukan pilihan terapi, Ibu Tetty berkonsultasi dengan seorang dokter wanita teman karibnya. Bukan saja karena profesi dokter itu yang membuat Ibu Tetty berkonsultasi, melainkan juga karena ia tahu bahwa rekan dokternya ini telah mengonsumsi estrogen secara teratur di usianya yang telah mencapai 60 tahun.

Yakin bahwa akan mendapat saran jenis obat yang aman, ternyata setelah bicara dengan rekannya ini Ibu Tetty terperangah. Bukannya mendapatkan informasi mengenai jenis-jenis obat yang dapat dipilih, melainkan justru segudang kotbah supaya mengandalkan diri sendiri untuk membangun kekuatan fisik.

“Tubuh kita menyediakan semua yang kita perlukan,” itu salah satu kalimat penting yang diingat oleh Ibu Tetty. Rekan dokter ini mengingatkan bahwa ia terpaksa menggunakan terapi hormon karena di usianya yang ke-50 ia mengalami operasi pengangkatan rahim, sehingga sama sekali tidak memproduksi estrogen.

Bum! Ibu Tetty cukup kaget menerima reaksi temannya seperti itu. Ia merasa seperti tertuduh sebagai orang yang tidak percaya diri. Padahal sejauh ini ia sudah sangat mengandalkan kekuatan internal untuk menjaga kesehatan, sangat jarang menggunakan obat. Bagaimanapun, apa yang diungkapkan oleh rekannya ini mengingatkannya kembali pada prinsip yang selama ini juga dianutnya.

Meski ia berpikir bahwa tidak dalam semua hal harus mengandalkan kekuatan internal, setelah mendapat reaksi temannya seperti itu muncullah tekad Ibu Tetty untuk menggunakan kekuatan pikiran (internal) dalam membangun kekuatan fisiknya dalam menghadapi masa menopause.
Ia merasa dirinya telah terombang-ambing antara prinsip “Men sana in corpore sano” dan prinsip lain yang juga merasukinya, yaitu bahwa segala sesuatu dapat dimulai dari pikiran. Pikiran positif akan menghasilkan tubuh yang sehat, dan sebaliknya pikiran negatif akan menghasilkan penyakit dan kelemahan tubuh.

Tubuh Produk Pikiran
Selama ini kita sudah sangat akrab dengan ungkapan “Men sana in corpore sano” (salam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat). Sebagai semboyan kalimat ini biasanya ini digunakan sebagai pendorong agar kita semua rajin menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga.

Bila rajin berolahraga kita akan sehat, dan dengan itu kita juga memiliki jiwa yang sehat. Atau dapat juga diterapkan untuk mendorong orang menjaga kebugaran tubuh dengan berbagai cara agar dapat memiliki jiwa yang sehat.

Rasanya tidak ada yang salah dengan logika mengenai kesehatan tubuh dan jiwa seperti itu. Namun, bagaimana dengan paradigma lain yang akhir-akhir ini menguat?
Sebuah arus pemikiran yang juga ada dalam masyarakat, yaitu bahwa segala sesuatu diawali dari pikiran! Hal ini diwakili oleh seorang ahli fisika kuantum, pendidik, dan ahli kebijakan publik terkenal, John Hagelin. Dalam buku dan film CD berjudul The Secret (Rhonda Byrne) yang belum lama ini beredar di Indonesia, ia menyatakan, “Tubuh kita adalah produk dari pikiran kita.”

Teman Ibu Tetty yang diceritakan di atas rupanya juga merupakan salah seorang yang memegang prinsip yang sama seperti John Hagelin. Dalam dunia kedokteran, tampaknya hal itu juga bukan hal yang baru.

Kita tahu bahwa ada saatnya seorang dokter menggunakan plasebo. Plasebo adalah tablet yang tidak memiliki dampak apa-apa terhadap tubuh, biasanya diberikan kepada pasien yang sebenarnya lebih memerlukan dorongan psikis.

Contohnya, untuk pasien yang memiliki ketergantungan pada obat tertentu yang berisiko (efek samping), dokter mungkin memberikan plasebo dan mengatakan kepada pasien bahwa tablet tersebut efektif mengatasi keluhannya.
Faktanya plasebo dapat benar-benar efektif, kadang-kadang melebihi obat yang memang dirancang untuk keluhan tersebut. Ini merupakan petunjuk bahwa pikiran dan keyakinan kita merupakan faktor yang sangat penting dalam seni penyembuhan.

Dari sisi lain, kita juga sangat mengerti bahwa dalam kenyataan banyak sekali kejadian penyakit disebabkan stres. Orang yang menderita stres sangat rentan mengalami penyakit, dari yang cukup ringan seperti flu dan sakit kepala hingga penyakit berat seperti diabetes, tekanan darah tinggi, sakit jantung, kanker, dan sebagainya.

Stres berawal dari adanya pikiran negatif. Rhonda Byrne, penulis The Secret yang telah menemukan pentingnya faktor pikiran dan mengubah hidupnya menjadi sangat positif, menyatakan sebagai berikut: “Semua stres dimulai dengan satu pikiran negatif. Satu pikiran negatif yang muncul tanpa terawasi, kemudian datang lebih banyak pikiran negatif, sehingga stres terwujud.”
Sebaliknya, dengan pikiran kita juga dapat membalikkan keadaan menjadi lebih positif. Rhonda Byrne menyatakan: “Terlepas dari apa pun yang sudah terwujud, Anda dapat mengubahnya... dengan satu pikiran positif kecil, yang kemudian berkembang biak.”

Perasaan yang Kuat
Bagaimanapun, tidak ada yang salah dengan semboyan Men sana in corpore sano yang berasal dari kata-kata seorang filsuf besar ini. Meskipun segala sesuatu cukup meyakinkan untuk memegang prinsip yang tampaknya berkebalikan, yaitu bahwa segala sesuatu bermula dari pikiran, ternyata kekuatan pikiran pada umumnya memang dihasilkan oleh tubuh yang sehat.

Hazrat Inayat Khan menjelaskan bahwa konsentrasi adalah hal penting bagi kekuatan psikis. Selain itu, diperlukan perasaan yang kuat, kosong dari semua kepahitan, kekhawatiran, kelaraan, ketakutan, dan kecemasan.

Agar dapat mengekspresikan kekuatan psikis, seseorang mesti memiliki kekuatan tubuh. Pernapasan yang teratur dengan irama dan sirkulasi darah yang lancar adalah hal yang sangat penting.

Tetap Sehat Meski Suka Makan Daging

Daging seringkali dikaitkan dengan lemak, kolesterol, dan kegemukan, bahkan daging dapat mengundang berbagai penyakit. Akibatnya, kini daging merah dianggap sebagai bahan makanan yang patut dijauhi. Namun, apakah karena hal seperti itu membuat kita harus menghindari konsumsi daging?
Menghindari konsumsi daging sebenarnya bukanlah tindakan yang bijak, kecuali bagi penganut vegetarian. Daging merah merupakan sumber protein yang baik dan kaya akan mineral penting untuk tubuh, seperti zat besi, seng, mangan, serta vitamin-vitamin B seperti tiamin, riboflavin, dan niasin. Untuk menghindari lemak yang berlebih, kita dapat saja memilih daging yang mengandung sedikit lemak.

Benarkah persepsi yang menyatakan bahwa lemak daging kambing itu lebih tinggi dibandingkan dengan daging lainnya? Diduga daging kambing yang selama ini dikenal sebagai pemicu terjadinya hipertensi, ternyata memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan daging ternak lainnya. Dalam 100 gram daging kambing terkandung 154 kalori, 9,2 mg lemak, dan 3,6 mg lemak jenuh. Sedangkan dalam 100 gram daging sapi terdapat 207 kalori, 14 mg lemak, dan 51 mg lemak jenuh. Pada daging ayam terdapat 302 kalori, 25 mg lemak, dan 0,9 mg lemak jenuh. Berdasarkan data tersebut, daging kambing dianggap sebagai daging yang cukup baik untuk dikonsumsi dan cocok sebagai pilihan bagi orang yang sedang melakukan diet karena derajat keasamannya mendekati dengan PH tubuh manusia sehingga tubuh kita akan mudah untuk menyesuaikan diri.

Kita dapat mengonsumsi daging dengan meminimalkan risiko bertambahnya berat badan atau meningkatnya kolesterol, dengan cara sebagai berikut:

1. Jika kita membeli daging impor di supermarket. sebaiknya lakukan pengecekan pada label atau tanyakan kepada si penjual, kelas berapa daging yang akan kita beli. Label "Selec C" atau label "Good" menunjukkan daging yang paling rendah lemaknya. Label "Choice" mengandung sedikit lebih tinggi lemak, dan label "Prime" adalah daging yang lemaknya paling tinggi.

2. Membatasi jumlah konsumsi daging sosis khususnya dari daging sapi.

3. Memisahkan lemak dari daging sebelum memasaknya.

4. Daging yang dipanggang ternyata lebih baik dibandingkan daging yang digoreng.

5. Membatasi setiap porsi makanan dengan daging yang beratnya 3-5 ons saja.

6. Menghindari makan lebih dari 5-7 porsi daging setiap minggunya.

Gizi Seimbang Sesuai Dengan Keadaan Ekonomi

Gizi Seimbang Sesuai Dengan Keadaan Ekonomi


Di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran sehat. Karena itu sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik, mental, intelektual dan spiritual antara lain dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang.


Demikian pesan dr. T. Rabita Sjafii Ahmad, MPH, Ketua Dharma Wanita Persatuan Departemen Kesehatan dalam seminar tentang Gizi Seimbang dan Demo Masak ala Thai di Balai Latihan Kesehatan Depkes, Cilandak, Jakarta.

Dengan bekal pengetahuan tentang gizi, tidak akan mengalami kesulitan menyusun menu keluarga sehari-hari. Oleh karena itu, melalui seminar diharapkan para anggota Dharma Wanita Persatuan Depkes dapat menyusun menu sesuai kemampuan tiap-tiap keluarga dengan memperhatikan cukup jumlahnya dan baik mutunya, lengkap kandungan zat makanannya, seimbang jenis dan variasinya, bersih dan benar pengolahannya serta lezat dan tepat cara memasaknya.

Dengan bekal pengetahuan tentang gizi, tidak akan mengalami kesulitan menyusun menu keluarga sehari-hari. Oleh karena itu, melalui seminar diharapkan para anggota Dharma Wanita Persatuan Depkes dapat menyusun menu sesuai kemampuan tiap-tiap keluarga dengan memperhatikan cukup jumlahnya dan baik mutunya, lengkap kandungan zat makanannya, seimbang jenis dan variasinya, bersih dan benar pengolahannya serta lezat dan tepat cara memasaknya.

Menurut dr. T. Rabita Sjafii Ahmad, banyak makanan yang tersedia akan tetapi belum tentu memenuhi syarat kesehatan. Untuk hidup sehat, perlu semua kandungan zat makanan yang dibutuhkan sehari-hari yaitu sumber tenaga utama yang berasal dari karbohidrat seperti nasi, jagung, singkong dan lain-lain. Sumber protein berasal dari lauk-pauk seperti telur, daging tempe, kacanga-kacangan dan lain-lain. Sumber vitamin dan mineral berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain itu juga membutuhkan zat lemak dan minyak dalam jumlah secukupnya.

Selain memenuhi kebutuhan anak secara fisik melalui asupan gizi, diharapkan ibu-ibu Dharma Wanita dapat memberikan rasa aman dan kasih sayang, mampu meletakkan dasar-dasar yang fundamental dalam pembentukan watak, sikap dan tingkah laku sesuai dengan norma pergaulan hidup yang baik, juga sebagai pendorong, pengayom dan contoh teladan bagi putra putrinya dan mampu mendidik putra-putri di lingkungan keluarga.

Materi seminar disampaikan oleh Entos Zainal dari Direktorat Bina Gizi dan Masyarakat Depkes RI dengan Topik “Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat”. Disebutkan trend gaya hidup sebagian penduduk saat ini adalah pola makan tidak sehat, kurang beraktivitas fisik yang berakibat pada meningkatnya jumlah orang yang menderita obesitas (kegemukan).

Menurut Entos Zainal ada 13 pedoman umum gizi seimbang yaitu: makanlah aneka ragam makanan, makanlah makanan untuk mencukupi energi, makanan sumber karbohidrat separo dari energi, batasi minyak dan lemak sampai seperempat dari energi, gunakan garam beryodium, makanlah makanan sumber gizi, berikan hanya ASI pada bayi sampai umur 6 bulan, biasakan makan pagi, minum air bersih dengan cukup, lakukan aktivitas fisik, hindari makanan beralkohol, makan makanan yang aman bagi kesehatan, bacalah label dalam kemasan makanan. Sedangkan Demo Masak ala Thai diperagakan Ny. Malika yang khusus didatangkan dari Bangkok Thailand. Dalam demo masak tersebut ditampilkan masakan ala Thai seperti Tom Yam Kung, Ayam Goreng dibungkus daun pandan, ikan goreng selada mangga dan lain-lain. Usai demo, para peserta dipersilahkan mencicipi masakan khas negeri gajah putih tersebut.

Selain ceramah dan demo masak, juga diselenggarakan lomba menghias makanan yang diikuti 13 unit Dharma Wanita. Setelah dilakukan penilaian oleh Dewan Juri, keluar sebagai Juara I peserta nomor 3 dari RS Fatmawati, Juara II peserta nomor 11 dari Sesjen, Juara III peserta lomba nomor 7 dari P2PL dan Juara IV peserta nomor 13 dari Yanmed.

Pada acara tersebut, Dharma Wanita juga memberikan bea siswa kepada anak-anak pegawai Depkes Golongan I dan II dan anak yatim piatu yang berprestasi. Tahun 2006 beasiswa diberikan kepada 108 anak, masing-masing sebesar Rp 300.000,-/ per siswa SMA, Rp 250.000,-/ per siswa SMP dan Rp 200.000,-/ per siswa SD.
(Idionline/Depkes)

Hidup sehat ?...tidak susah koq!!

Gizi.net - Ada beberapa hal yang sering dilewatkan dalam menjalani hidup, sehingga akibat buruk dari kebiasaan ini akan datang mengganggu kesehatan kita. Hal ini bisa terjadi hanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur. Kebiasaan tersebut adalah antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai dengan ngemil snack berkalori tinggi.

Menurut Pete Cohen, psikolog dan physical trainer, bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasaan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling jitu untuk membuang kebiasaan buruk adalah dengan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik. Menurut beberapa penelitian, diperlukan pengulangan 20 - 30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.

Apakah semudah itu ??, sepertinya mudah saja, tapi kalau dijalani mengapa sulit??, karena kita memang hidup dilingkungan yang sudah mengesahkan kebiasaan-kebiasaan buruk itu menjadi hal yang biasa.

Ada beberapa tips dibawah ini, mengenai cara menghargai hidup dengan menjalani hidup secara sehat dan teratur, yaitu:

1. Minum air putih secara cukup
Kenapa terjadi? tubuh manusia tidak akan memberi sinyal berupa rasa haus sampai tubuh benar-benar kekurangan air atau mengalami dehidrasi.
Mengapa air putih? karena dua per tiga tubuh kita terdiri dari air, maka air merupakan unsur terpenting bagi tubuh. Setiap hari kita kehilangan 1,5 liter air lewat kulit, paru-paru dan ginjal (berupa air kencing). Untuk itu kehilangan itu harus digantikan dengan jumlah yang cukup, sehingga tubuh akan terhindar dari kelelahan, sakit kepala, kulit kusam dan bad mood.

2. Sarapan pagi setiap hari
Kenapa terjadi? Alasan yang sering didengar adalah karena tidak cukup waktu untuk sarapan.
Mengapa sarapan? Kalau sarapan terlewatkan maka akan mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk itu 'dengarkan' tubuh anda dengan melakukan sarapan sehat secara rutin setiap hari. Sarapan sehat adalah makanan ringan yang cukup gizi seperti segelas susu atau jus buah atau sarapan siap saji yang kaya gizi dan rendah lemak.

3. Makan siang yang bergizi
Kenapa terjadi? Karena biasanya kelebihan karbohidrat sering terjadi saat makan siang, atau kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein sebagau sumber energi.
Mengapa harus bergizi? Biasanya ngemil makanan tinggi kalori akan jadi pilihan utama apabila rasa lapar menyerang, seperti cokelat, keripik atau biskuit, yang banyak mengandung lemak, gula dan garam.
Untuk itu memilih makan siang yang bergizi adalah cara yang bijaksana untuk mengatasi rasa lapar. Cara yang bijaksana menurut Dr. Wendy Doyle, ahli diet, dengan cara menambah lauknya, makan sepotong buah atau segelas yoghurt.

4. Siasati makan malam
Kenapa terjadi? Biasanya setelah lelah seharian kerja, maka akan malas kalau harus mempersiapkan makan malam.
Mengapa disiasati? Karena biasanya bila tidak mempersiapkan makan malam maka fast food atau take-away food, yang pasti mengandung tinggi lemak dan garam. Cara mengatasinya??, makan sesuatu sebelum pulang kantor dan mengisi kulkas dengan bahan makanan yang lebih tahan lama simpan untuk keadaan darurat. Kalau terpaksa membeli makanan, lebih baik hindari makanan yang digoreng dan pikirkan makanan tersebut mengandung gizi, yang paling tidak, cukup.

Sumber: Majalah Cosmopolitan, Maret 20

Definisi Kesehatan

Kesehatan, pada organisme hidup, bisa dimengerti sebagai homeostasis - keadaan di mana suatu organisme mengimbangkan badannya, dengan masukan tenaga dan massa dan hasil tenaga dan massa di keseimbangan (dikurangi massa yang ditahan untuk proses pertumbuhan biasa), dan harapan untuk kelangsungan hidup organisme adalah positif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah. Meskipun berguna dan tepat, definisi ini dianggap terlalu ideal dan tidak nyata. Kalau menggunakan definisi WHO 70-95% orang di dunia sebagai tidak sehat.

Kesehatan, pada organisme hidup, bisa dimengerti sebagai homeostasis - keadaan di mana suatu organisme menyeimbangkan badannya, dengan masukan tenaga dan massa dan hasil tenaga dan massa di keseimbangan (dikurangi massa yang ditahan untuk proses pertumbuhan biasa), dan harapan untuk kelangsungan hidup organisme adalah positif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah. Meskipun berguna dan tepat, definisi ini dianggap terlalu ideal dan tidak nyata. Kalau menggunakan definisi WHO 70-95% orang di dunia sebagai tidak sehat.

Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More