Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

March 27, 2012

Mencegah Ulkus Kaki Diabetik


Sebagian pasien diabetes mengembangkan kondisi yang disebut ulkus kaki diabetik. Kulit mengalami kerusakan, memiliki semacam borok di mana Anda dapat melihat jaringan di bawahnya. Ulkus terutama muncul di telapak kaki.
Ulkus dapat sembuh dengan perawatan. Namun, pada kasus terburuk di mana borok meluas dan tidak kunjung sembuh, amputasi mungkin harus dilakukan agar infeksi tidak mengancam jiwa. Pencegahan dan perawatan yang tepat dapat menghindari agar hal terburuk itu tidak terjadi.

Mengapa ulkus terjadi?

Ulkus kaki diabetik disebabkan oleh komplikasi diabetes pada saraf dan/ atau pembuluh darah:
  • Kerusakan saraf. Kerusakan saraf karena diabetes menyebabkan hilangnya sensasi di kaki. Kondisi ini dikenal sebagai neuropati perifer. Saraf yang biasanya membawa sensasi rasa sakit ke otak dari kaki tidak berfungsi dengan baik. Penderita diabetes dapat mengalami luka karena menginjak sesuatu, mengenakan sepatu ketat, atau tersandung tanpa menyadarinya hingga berhari-hari atau minggu. Hilangnya sensasi juga menyebabkan berkurangnya mekanisme perlindungan terhadap kaki. Orang yang sehat akan menyadari bila terlalu banyak tekanan pada kaki dan secara otomatis menyesuaikan posisi. Tidak demikian bila saraf telah rusak. Akibatnya, selain menimbulkan luka, kaki dapat mengalami deformitas (perubahan bentuk), misalnya penebalan kulit di sebagian telapak atau tumit.
  • Penyakit pembuluh darah. Diabates dapat menyebabkan penyempitan pembuluh arteri (oklusi arteri perifer) maupun pecahnya pembuluh darah kecil (mikroangiopati). Penyempitan atau kerusakan pembuluh darah ini mengurangi aliran darah ke kaki, sehingga menyebabkan borok pada jaringan yang mati karena kekurangan nutrisi. Sirkulasi darah yang buruk juga menyebabkan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri terganggu.  Luka menjadi sulit disembuhkan dan bahkan semakin meluas.

Pencegahan

Tahapan Ulkus
Ulkus kaki diabetik dapat bervariasi dari semacam kawah merah dangkal yang hanya melibatkan permukaan kulit sampai sangat dalam dan luas sehingga melibatkan tendon, tulang dan struktur-struktur dalam lainnya. Pada tahap lanjut, ulkus dapat berkembang menjadi abses (kantong nanah), menyebarkan infeksi pada kulit dan lemak yang mendasari (selulitis), infeksi tulang (osteomielitis) atau gangren. Gangren adalah jaringan tubuh gelap dan mati yang disebabkan oleh aliran darah yang buruk.
Secara umum, ulkus kaki diabetik dapat dibagi menjadi tahapan-tahapan berikut:
Tahap 0: Tidak ada luka, namun ada deformitas kaki atau pembentukan kalus.
Tahap 1: Ulkus kecil yang dangkal
Tahap 2: Ulkus yang meluas ke tulang atau kapsul sendi
Tahap 3: Ulkus dengan infeksi, abses atauosteomielitis
Tahap 4: Jaringan di telapak kaki bagian depan atau tumit mati (gangren)
Tahap 5: Jaringan di daerah seluruh kaki mati
Secara umum, semakin baik pengendalian diabetes Anda, semakin kecil kemungkinan Anda untuk mengembangkan komplikasi diabetes, termasuk ulkus kaki.  Selain itu, pengelolaan hipertensi dan kolesterol darah serta faktor risiko lain akan mengurangi risiko komplikasi diabetes. Jika Anda merokok, Anda sangat disarankan untuk berhenti merokok. Merokok merusak sirkulasi dan mengurangi jumlah oksigen di dalam darah. Secara khusus, hal-hal berikut dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya ulkus:
  1. Periksa kaki Anda secara teratur setiap hari, terutama pada telapak kaki dan ruang antar jari. Minta kerabat Anda untuk membantu bila Anda memiliki masalah penglihatan sehingga tidak dapat memeriksa kaki sendiri. Perhatikan apakah ada kulit yang robek, memar, ruam, melepuh, atau kapalan. Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda menemukan masalah di kaki yang tidak sembuh dalam beberapa hari.
  2. Cuci kaki Anda setiap hari dengan sabun yang lembut. Rendamlah kaki dengan suhu 37 ° sampai 38 ° C selama tiga sampai lima menit, lalu basuhlah dengan sabun yang lembut. Penderita diabetes dengan neuropati seringkali kurang sensitif terhadap suhu. Gunakan termometer untuk memastikan suhu air tidak terlalu tinggi.
  3. Potonglah kuku-kuku di jari kaki Anda dengan hati-hati. Mintalah bantuan kerabat jika Anda tidak mampu untuk memotong kuku Anda sendiri.
  4. Olesi kaki dengan krim pelembab agar tidak retak, terutama pada ruang di antara jari kaki.
  5. Gunakan alas kaki. Jangan berjalan tanpa alas kaki. Gunakan sandal atau sepatu yang tidak terlalu longgar atau sempit, dengan bantalan yang baik. Bila kaki Anda telah mengalami deformitas, gunakan sepatu yang telah disesuaikan dengan kaki Anda. Dokter dapat merekomendasikan sepatu yang dirancang khusus (sepatu ortopedi) sesuai dengan bentuk kaki Anda.
  6. Pilih kaus kaki dengan kandungan katun yang tinggi sehingga menyerap keringat dan tidak mudah mengiritasi.
  7. Jadwalkan kunjungan ke dokter. Pasien diabetes perlu diperiksa dokter setidaknya setahun sekali. Dokter akan memeriksa kaki Anda untuk melihat tanda-tanda awal gangguan saraf atau sirkulasi darah dan masalah kaki lainnya.


source:http://majalahkesehatan.com
peluang usaha

Kasiat Buah Pare


'Wild Bitter Gourd (mara khi nok) ?????????' photo (c) 2008, Clay Irving - license: http://creativecommons.org/licenses/by-nd/2.0/Buah pare atau paria (momordica charantia) dalam pengobatan Ayurweda (India) dan pengobatan tradisional China telah lama digunakan untuk pengobatan diabetes. Demikian pula dalam pengobatan tradisional Brasil dan Meksiko. Dalam praktik tradisional tersebut, daun atau buah pare biasanya ditumbuk lalu diperas untuk  diambil jusnya. Jus tersebut kemudian diminum secara langsung atau dicampur ramuan lain untuk obat diabetes. Alternatif lain, daun pare mungkin diseduh sebagai teh untuk mereka yang tidak menyukai rasa pahit yang terlalu kuat atau memiliki masalah pencernaan.
Penggunaan pare yang luas sebagai obat anti-diabetes di berbagai suku bangsa tersebut tentunya tidak tanpa alasan. Berbagai studi klinis, pra-klinis dan klinis terbatas dalam empat dekade terakhir cenderung untuk mengkonfirmasi khasiatnya. Penelitian di Universitas Giessen (Jerman), misalnya, secara khusus memperlihatkan manfaat medis buah pare dalam percobaan pada tikus pembawa gen diabetes.
“Bahkan hanya dalam lima minggu [pengobatan] hasilnya tampak signifikan,” kata Profesor Krawinkel, salah satu peneliti. “Tikus-tikus yang kami beri makan buah pare memiliki tingkat gula darah lebih rendah daripada kelompok kontrol.”
Penelitian lain juga mendapatkan kesimpulan yang sama. “Jus buah atau bubuk biji [buah pare] menyebabkan penurunan glukosa darah puasa dan meningkatkan toleransi glukosa,” tulis  peneliti A. Raman dan  C. Lau dari Pharmacognosy Research LaboratoriesDepartment of Pharmacy, King’s College, Inggris.

Buah pahit yang populer

Pare adalah tumbuhan dari keluarga yang sama dengan ketimun, labu dan semangka (cucurbitaceae) . Tanaman pare tumbuh merambat dengan sulur-sulur spiral di ujung tangkainya. Buahnya berbentuk seperti mentimun namun berkulit keriput dan lebih lancip di ujungnya. Selubung bijinya berwarna putih saat masih mentah dan menjadi merah ketika matang.
Pare adalah salah satu sayuran terpahit yang dapat dimakan. Ada banyak varietas pare, yang berbeda dalam bentuk, warna dan kepahitan. Tanaman pare  sangat mudah dibudidayakan sehingga banyak dijumpai di wilayah-wilayah pertanian tropis dan sub-tropis di benua Asia, Afrika, dan Amerika. Kepopuleran pare di seluruh dunia dapat dibuktikan dari sedemikian banyaknya nama lokal untuk sayuran tersebut, seperti bitter gourd (Inggris), kugua (China), nigauri (Jepang), paakharkaai (Tamil), korola (Bengali), ampalaya (Tagalog),carilla (Guyana) dan karela (Hindi).

Bahan aktif

Efek antidiabetes dari pare berasal dari tindakan kompleks beberapa senyawa dalam buahnya. Para peneliti telah mengidentifikasi senyawa penting tersebut seperti charantin, vicine, peptida dan polipeptida-p. Senyawa-senyawa tersebut menstimulasi sel beta pada kelenjar pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak, selain meningkatkan cadangan glikogen di hati. Komponen bioaktif lainnya seperti momordicine danmomordicosides, dan asam lemak yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam bijinya membantu membalikkan resistensi insulin. Serat dan saponin dalam pare memperlambat pencernaan karbohidrat dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
Varietas, metode pembudayaan, pengolahan, dll dapat berpengaruh terhadap kandungan dan efektivitas bahan aktif dalam pare. Penelitian lanjutan tengah dilakukan melalui Bitter Gourd Project yang disponsoriThe World Vegetable Center sejak Maret 2011 lalu. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan tingkat senyawa anti-diabetes dalam sayuran tersebut. Langkah pertama adalah memilih varietas dan galur pare yang paling menjanjikan untuk pengembangan lebih lanjut. Di Thailand, India, dan Tanzania, para pelaksana lapangan melakukan uji coba untuk meninjau pengaruh cara pembudidayaan dan praktik pascapanen terhadap retensi senyawa-senyawa aktif pada buah pare.

source:http://majalahkesehatan.com

peluang usaha

Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More