Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

January 25, 2008

Menangkal penyakit dengan pola makan sehat

Banyak penyakit dapat dicegah dengan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Di antaranya adalah kanker, yang juga salah satu penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk di Indonesia.

Ada banyak hal yang diduga menjadi pemicu munculnya kanker di dalam tubuh, dan salah satu di antaranya adalah pola makan yang tidak baik. Kendati tidak semua kanker berkaitan dengan pola makan, namun pola makan yang sehat sudah jelas akan menurunkan risiko terjadinya kanker. Di samping itu, pola makan sehat juga terbukti bermanfaat mencegah terjadinya penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan kerusakan ginjal.

Berikut ini beberapa tips pola makan yang sehat yang dapat digunakan :

Perbanyak konsumsi bahan makanan dari tumbuhan

Bahan makanan dari tumbuhan merupakan bahan makanan utama untuk pencegahan kanker. Hal ini karena sayur dan buah merupakan sumber utama phytochemicals, yaitu zat alamiah yang berfungsi melindungi tubuh dari pembentukan tumor. Dengan mengkonsumsi 2 – 4 porsi buah-buahan dan 3 – 5 porsi sayur-sayuran, diperkirakan akan menurunkan risiko kanker sebesar 20 %.

Perbanyak jumlah serat dalam makanan sehari-hari
Mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan makanan berserat sebagai pengganti karbohidrat sederhana (seperti tepung atau gula), merupakan pilihan yang tepat untuk mencegah obesitas dan kanker. Serat yang terkandung dalam sayur dan buah, tidaklah terdapat pada daging, susu, keju maupun minyak. Sedangkan proses pemutihan tepung terigu justru akan menghilangkan kandungan serat gandum.
Serat bermanfaat memperlambat waktu pencernaan makanan sehingga rasa kenyang terasa lebih lama dan tubuh dapat menyerap zat gizi dari makanan dengan baik. Serat juga berikatan dengan asam empedu yang mengandung kolesterol dan akan mengeluarkannya dari tubuh lewat tinja, sehingga akhirnya kadar kolesterol akan turun. Manfaat serat yang lainnya yang tak kalah penting adalah efek anti sembelit yang dimilikinya, sehingga kesehatan usus menjadi lebih baik karena buang air besar dapat dilakukan secara lancar setiap hari.

Minimalkan penggunaan lemak jenuh
Lemak jenuh yang terkandung pada produk hewani seperti daging, susu, dan keju akan meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner. Bahan pangan yang dapat digunakan untuk menggantikan lemak jenuh adalah minyak nabati seperti minyak zaitun dan minyak canola yang mengandung lemak tak jenuh. Selain mengurangi risiko penyakit, minyak nabati relatif tidak meningkatkan berat badan.

Variasi makanan
Susunlah menu makanan secara bervariasi, menggunakan berbagai jenis sayur dan buah. Sayur dan buah merupakan sumber vitamin, mineral dan antioksidan yang alami. Antioksidan adalah penghancur radikal bebas yang ada dalam tubuh. Radikal bebas berbahaya bagi sel tubuh dan berperan menimbulkan kanker. Lingkungan yang tercemar, bahan makanan yang diawetkan serta asap rokok merupakan contoh sumber radikal bebas di sekitar kita. Konsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan akan menurunkan kadar radikal bebas di dalam tubuh sehingga mencegah kerusakan jaringan tubuh dan terjadinya kanker.

Bahan makanan alami
Pilihlah bahan makanan yang masih alami. Proses pengolahan bahan pangan seringkali malah menghilangkan zat gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Riset para ahli telah menunjukkan bahwa zat gizi, nutrisi, dan antioksidan dari bahan pangan alami lebih baik kualitasnya dari pada yang berupa olahan ataupun berupa suplemen makanan.

Makan secukupnya
Makanlah secukupnya, dalam artian jangan sampai kekurangan namun juga janganlah berlebihan. Kekurangan zat gizi karena makan terlalu sedikit sudah tentu akan menyebabkan tubuh tidak memiliki modal yang cukup untuk metabolisme sehari-hari dan untuk membangun kekebalan terhadap penyakit. Namun demikian makan yang berlebihan juga akan menyebabkan penimbunan bahan makanan yang tidak terpakai sehingga terjadi kegemukan dan peningkatan kadar lemak, yang justru akan membebani kerja organ hati, jantung, dan ginjal.

Makan secara teratur

Sedapat mungkin aturlah agar makan dilakukan secara teratur waktunya. Hal ini penting karena sekresi asam lambung dan enzim pencernaan umumnya mengikuti irama harian sesuai dengan jadwal makan sebelumnya. Tidak teraturnya jadwal makan dapat menyebabkan berbagai keluhan sakit maag, karena adanya iritasi dari asam lambung dan enzim pencernaan pada saluran cerna yang kosong.

(idionline/snr,keluargasehat.com)

Stop Diet!

Berhentilah diet, segeralah makan yang Anda suka! Kenyataannya, diet rendah lemak tidak membebaskan manusia dari kanker dan serangan jantung.

Sebaliknya, mengonsumsi makanan sehat, tetapi tidak kita sukai, juga tidak efektif bagi tubuh.

Kesimpulan itu disampaikan oleh Dr Jules Hirsch, guru besar di Universitas Rockefeller, New York, AS, dan Harriet Brown, seorang editor sebuah antologi tentang anoreksia, berjudul ”Mr Wrong” yang baru akan diterbitkan. Namun, artikel mereka telah dilansir harian AS, the New York Times, akhir Februari lalu.

Setelah hampir menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengkaji masalah diet, Dr Hirsch akhirnya memilih secara acak 49.000 wanita berumur 50-79 tahun. Puluhan ribu wanita itu ia bagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama, harus diet rendah lemak, sedangkan kelompok kedua, bebas makan. Delapan tahun kemudian, kedua kelompok menunjukkan risiko dan potensi yang sama dalam terkena kanker payudara, usus, serangan jantung hingga stroke.

Karena itu, studi yang menghabiskan dana sekitar 415 juta dollar AS itu setuju untuk tidak merekomendasikan bahwa diet rendah lemak akan membebaskan diri dari serangan jantung dan kanker. Rekomendasi itu diperkuat Dr Barbara V Howard, ahli epidemiologi di MedStar Research Institute, sebuah klinik nirlaba di AS yang juga terlibat dalam penelitian tersebut.

Dr Howard menekankan pentingnya menyadari bahwa diet saja tidak cukup. ”Kita tidak akan pernah mampu menghadapi satu penyakit kronis hanya dengan mengubah komposisi diet. Orang biasanya hanya berpikir tentang apa yang mereka makan, tetapi tidak pernah mencoba mengetahui berapa banyak mereka makan, berapa banyak mereka merokok, atau berapa banyak yang akan mengendap,” tegas Dr Howard.

Diakui, studi kasus ini memang cukup rumit. Terutama karena selama beberapa dekade, para ahli dan banyak anggota masyarakat yakin, apa yang kita santap, termasuk komposisi diet, menentukan mungkin tidaknya kita terserang penyakit kronis. Namun, kenyataannya, keyakinan itu sangat sulit dibuktikan.

Penelitian tentang kaitan serat dan kanker usus pada akhirnya gagal membuktikan bahwa serat mampu melindungi usus dari kanker. Lebih parah lagi, penelitian tentang vitamin yang mampu melindungi diri dari kanker pun gagal total.

Buah, sayuran, dan olahraga


Penelitian pada 49.000 wanita itu jelas menunjukkan, mereka yang diet rendah lemak selama delapan tahun tetap terkena kanker payudara, kanker usus, dan serangan jantung.
Jelas para wanita ini tidak bermaksud mengurangi berat badan. Namun, diet rendah lemak membuat berat badan mereka stabil. Karena itu, penelitian ini lebih tepat untuk mengatasi obesitas.

Satu-satunya yang berbeda pada penelitian itu hanyalah tingkat kolesterol jahat atau LDL. Kelompok wanita yang mengonsumsi lemak lebih tinggi memang memiliki jumlah LDL lebih tinggi. Namun, itu tidak menjamin perbedaan tingkat kemungkinan mereka terkena serangan jantung. Lebih penting lagi, terjangkit atau tidaknya penyakit kronis berada di luar kendali manusia. Tergantung pula pada unsur genetika.

Dr Jacques Rossouw, kepala proyek bidang kesehatan wanita, menegaskan, meski penelitian dilakukan pada kaum wanita, hasil penelitian itu bisa diterapkan pada kaum pria.

Pada akhirnya, para ahli medis menekankan pentingnya kembali mengonsumsi makanan sehat. Artinya, meninggalkan makanan yang mengandung lemak jenuh dan beralih ke makanan yang berasal dari biji-bijian, buah, dan sayur. ”Tentu semua itu harus tetap diimbangi dengan olahraga dan terus mengontrol berat badan,” ujar Dr Howard menambahkan.

Makan suka-suka

Lebih ekstrem, Harriet Brown justru meminta berhenti diet, sebaliknya terus makan sesuai kesukaan. Karena, tubuh manusia akan menyerap dengan baik segala unsur dari makanan yang kita sukai.
Sebaliknya, tubuh pun akan menolak kandungan unsur makanan yang tidak kita sukai meski tergolong makanan sehat. ”Meski Anda memaksakan diri memakan sepiring kembang kol setiap hari, hasilnya tetap tidak akan maksimal selama Anda membenci makanan itu,” tegasnya.

Tentu itu bukan isapan jempol belaka. Tahun 1970-an, para peneliti meminta dua kelompok wanita, kelompok wanita Swedia dan wanita Thailand, mengonsumsi makanan Thailand yang kaya rasa. Kelompok wanita Thailand yang jelas lebih menyukai makanannya mampu menyerap besi lebih dari 50 persen dibanding kelompok wanita Swedia. Sebaliknya, ketika kelompok Thailand diberi makanan Swedia yang hambar, kandungan besi yang mereka serap 70 persen lebih sedikit dibanding kelompok Swedia.

Kesimpulannya, makanan yang tidak menggugah selera menjadi tidak lebih tidak bergizi meski terlihat sehat dan menarik. Penjelasannya sederhana. Proses pencernaan berhubungan erat dengan ”otak kedua” atau ”nyali” yang ada di otak manusia. Jika aroma makanan yang tersaji di hadapan kita begitu menggoda, otak akan mendorong kelenjar air liur tancap ”gas” hingga ”gigi empat”. Seiring dengan itu, otak pun memerintahkan perut mengeluarkan getah perut lebih banyak.

Hasilnya, Anda akan menyerap lebih banyak nutrisi. Namun, pada makanan yang tidak disuka, otak hanya mengirim sedikit perintah ke mulut dan perut. Akibatnya, seluruh makanan itu tidak tercerna dengan baik dan tidak seluruhnya masuk dalam sistem metabolisme tubuh. Selamat makan, Bon appetit!
(idionline/Net)

Dua Kali Sehari, Pola Makan Terbaik

Orang Rusia punya pepatah, 'Sarapanlah sendirian, bagi makan siang dengan temanmu, dan lewatkan makan malam untuk musuhmu.'

Sejatinya, semboyan ini mengisyaratkan waktu makan yang sesuai untuk kita. Hingga kini, para ahli diet masih bertentangan berkenaan dengan sistem makan sehari-hari: sebagian merekomendasikan untuk makan sehari tiga kali, sedang yang lain berpendapat lebih baik makan sehari dua kali.

Makan sehari dua kali. Tipe pola makan semacam ini didasarkan dari psikologi pelik dari tubuh manusia. Setiap orang harus mengambil jeda sebelum menyantap makanan lain, seyogyanya menunggu perut telah kosong, saat sensasi rasa lapar terasa kembali.

Biasanya, makanan tinggal di perut selama enam hingga delapan jam, dimana berarti terdapat jeda antara asupan makanan pertama dan kedua, yang berselang anatar 8 hingga 10 jam. Makan sehari dua kali memberi waktu bagi, perut kita untuk lebih banyak beristirahat.

Saat makanan keluar dari perut dan dari usus kecil, dimana ini berarti juga memberi waktu bagi usus untuk bersiap menerima asupan makanan berikutnya. Selain itu, perut juga mendapat kesempatan untuk beristirahat selama 12 jam. Sepanjang waktu itu dapat digunakan untuk menyimpan enzim, memperbarui selaput lendir dan memperbaiki fungsi normal kontraksi dari sistem pencernaan.

Saat perut melakukan proses penyaringan makanan, khususnya untuk makanan kaya protein, struktur asam dalam makanan tersebut mempengaruhi dinding perut. Keseluruhan proses yang intensif ini mengaktifkan sel dalam memproduksi zat asam, getah dan enzim lambung. Proses pencernaan menyebabkan kerusakan pada dinding perut, itulah sebabnya dibutuhkan lebih banyak waktu untuk beristirahat guna melakukan pencernaan berikutnya.

Tubuh manusia memiliki pengaturan sendiri dalam hal pola makan. Perubahan sedikit dalam pola tersebut bisa mengarahkan pada penolakan dan ketidaknyamanan. Seringkali dibutuhkan tiga bulan bagi seseorang untuk dapat memproduksi refleksi dan kebiasaan makan baru. Pada dasarnya, semua makluk hidup menyadari akan keberadaan cara makan dan menyeimbangkan program makanan tersebut.

Sebagaimana yang telah diungkapkan di atas, seharusnya bagian pertama dari hari-hari yang Anda jalani, adalah pertimbangan tentang makan. Para psikolog mengatakan, setiap orang harusnya sarapan mulai dari jam 7 hingga 10 pagi. Diikuti asupan makanan kedua, yang berjarak enam jam setelahnya - mulai dari jam 1 siang hingga jam 3 sore. Jam-jam itu disebut sebagai waktu makan yang ideal.

(idionline/Net,keluargasehat.com)

January 22, 2008

Konsumsi Gula, Kegemukan, dan Diabetes

Gula kerap dianggap berefek buruk terhadap kesehatan. Gula sering dituding menjadi penyebab kegemukan dan diabetes. Penelitian membuktikan bahwa "tuduhan" itu ternyata tidak benar.

Bagi sebagian besar orang, gula adalah sukrosa, gula pasir yang biasa dijual di pasar dalam kantong beragam ukuran. Gula sesungguhnya hanya menyumbang energi/kalori pada pola makan, yaitu 16 kalori (kcal) per sendok teh.

Sebenarnya, terdapat lusinan jenis gula. Dalam bentuk murni, berbagai jenis gula tersebut memiliki nama masing-masing, seperti fruktosa (gula buah), galaktosa, glukosa, laktosa (gula susu), maltosa, ribosa, serta gula alkohol, seperti sorbitol dan xilitol. Gula juga kerap dikenali menurut sumbernya, seperti madu, sirup jagung, dan molase (molasse). Molase merupakan sirup kental, lazimnya berwarna cokelat gelap yang dihasilkan selama penyaringan gula.

Gula dijumpai secara alami pada beberapa makanan, seperti kismis dan kurma. Rasa gula dapat pula diperoleh karena ditambahkan, misalnya, dalam pai buah dan kola. Ia mempunyai fungsi sebagai bahan pengawet dan bahan pemberi rasa, termasuk penghasil aroma karamel. Gula dapat membuat makanan lebih lezat dan mengurangi porsi energi bila menggantikan lemak sebab gula (karbohidrat) mengandung energi sebesar 4 kcal tiap gramnya. Adapun lemak setiap gramnya memasok energi sebesar 9 kcal.

Sukrosa

Semua gula pada dasarnya sama. Tak terdapat satu pun yang memberikan keuntungan gizi signifikan melebihi yang lain, kecuali madu dan molase yang mayoritas gulanya sudah dihilangkan/dikeluarkan. Molase kaya akan zat besi, sedangkan madu sarat flavonoid, zat fitokimia yang berperan sebagai antioksidan.

Sesungguhnya, sukrosa adalah gula utama dalam buah, seperti dalam buah blewah, jeruk, kismis, mangga, melon, nanas, pisang, dan semangka. Bonus kesehatan yang berasal dari makan buah terletak pada kandungan vitamin, mineral, serat, dan flavonoidnya, bukan pada jenis gula yang dikandung oleh buah.

Ada perbedaan tingkat kemanisan gula. Fruktosa lebih manis daripada jenis-jenis gula lain (hampir dua kali kemanisan sukrosa) sehingga diperlukan sedikit saja untuk membuat makanan terasa manis. Sebaliknya, tingkat kemanisan xilitol dan sorbitol jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis-jenis gula lain sehingga harus digunakan lebih banyak untuk memunculkan rasa manis.

Glukosa

Tubuh membutuhkan gula. Glukosa, yang merupakan gula utama dalam darah dan bahan bakar dasar bagi tubuh, esensial untuk berfungsinya seluruh sel, terutama sel-sel otak.

Namun, kita tidak perlu makan gula untuk memasok glukosa. Yang dibutuhkan tubuh adalah karbohidrat kompleks, juga dikenal sebagai zat pati, yang ditemukan pada makanan-makanan yang berasal dari padi, sayuran, dan buah. Pada beberapa keadaan, glukosa dapat diproduksi dari pemecahan protein atau lemak.

Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung gula, makanan itu dipecah tubuh menjadi bentuk gula yang paling sederhana, kecuali gula dalam makanan tersebut telah berbentuk sangat sederhana. Misalnya, selama pencernaan, sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa, yang memasuki aliran darah melalui dinding-dinding usus halus serta melintasi sel-sel tubuh dan hati. Dengan bantuan insulin, yakni hormon pengatur kadar glukosa, sel-sel menyerap glukosa dan menggunakannya sebagai energi.

Glukosa disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen. Glikogen di hati sewaktu-waktu dapat diubah kembali menjadi glukosa pada saat energi diperlukan. Sebagian besar fruktosa diubah pula menjadi glukosa oleh hati. Hati pun dapat mengubah gula menjadi asam-asam amino-balok-balok pembangun protein. Kelebihan gula, sebagaimana halnya energi ekstra lainnya, diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam tubuh.

Menimbulkan Kegemukan?

* Bahwa gula dapat menggemukkan adalah pernyataan yang tidak benar.

Pada kasus kegemukan, kesalahan tidak dipikul sendiri oleh gula. Mengonsumsi energi lebih banyak daripada yang dapat dibakar tubuh merupakan pemicu penambahan berat badan. Bagi kebanyakan orang, andil terbesar dari kelebihan energi berasal dari mengonsumsi lemak terlalu banyak, bukan gula.

Beberapa riset secara mengejutkan justru menemukan bahwa orang yang kurus cenderung makan gula lebih banyak (dan lemak lebih sedikit) dibandingkan dengan orang yang gemuk. Orang yang sering menyalahkan makanan manis tatkala berat badannya naik sudah melupakan bahwa mayoritas energi cake, cokelat, cookie, dan es krim yang mereka makan berasal dari lemak, bukan gula. Padahal, sebagaimana telah disinggung di muka, lemak menyediakan energi 9 kcal per gram, sedangkan gula menyumbang energi 4 kcal tiap gram.

Itu tak berarti tubuh tidak akan bertambah berat jika camilan yang menyediakan gula ditambahkan pada pola makan setiap hari. Yang menyebabkan berat badan naik ialah energi (gabungan hasil pembakaran karbohidrat-lemak-protein), bukan gula. Sekali lagi, lemak memproduksi energi jauh lebih besar daripada gula.

Menimbulkan diabetes?

* Makan gula terlampau banyak tidak menimbulkan diabetes. Salah paham tersebut muncul karena ciri-ciri diabetes adalah kadar gula dalam darahnya tinggi.

Kelebihan konsumsi gula memang amat berbahaya bagi pengidap diabetes. Mereka harus membatasi konsumsi gulanya. Tetapi, gula tidak menyebabkan diabetes.

Janket dan empat koleganya dari Harvard Medical School and Harvard School of Public Health, Boston, Amerika Serikat, meneliti secara prospektif apakah konsumsi total atau jenis gula berhubungan dengan risiko munculnya diabetes tipe-2, yaitu diabetes tipe yang tidak tergantung pada insulin. Studi yang diikuti selama rata-rata enam tahun itu meneliti 39.345 perempuan berumur minimal 45 tahun ke atas yang dipilih secara acak. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi gula tidak tampak berisiko terhadap perkembangan diabetes tipe-2.

Kegemukan mungkin merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe-2. Dan, sebagaimana sudah dinyatakan di atas, gula bukan penjahat utama di belakang kebanyakan kasus kegemukan. Riwayat keluarga berpenyakit diabetes dan usia yang telah lanjut merupakan faktor-faktor penting lain penyebab diabetes.

Tak ada alasan kuat untuk membatasi konsumsi gula secara ketat, kecuali kalau Anda penderita diabetes atau orang yang sensitif terhadap karbohidrat. Penderita diabetes pun masih diperbolehkan makan makanan yang manis. Namun, menghindari konsumsi gula terlalu banyak tetap lebih baik.

Mungkin tidak mudah melakukan hal tersebut karena gula adalah bahan makanan yang populer dalam banyak makanan olahan. Gula merupakan bahan tambahan makanan yang penting. Ia hadir dalam pelbagai makanan yang sebelumnya mungkin tak terbayangkan, seperti sup, sambal, jus buah, sereal, yogurt, roti, makanan kaleng, dan tentu saja minuman ringan (soft drink) serta makanan manis lainnya.

Gula secara alami dijumpai pula pada buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk susu. Idealnya, gula memberikan kontribusi tidak melebihi 15 persen dari total energi per hari. Kendati begitu, perlu diingat bahwa sebagian besar makanan manis mengandung lemak dan energi yang tinggi, tetapi zat gizinya relatif rendah.

Jika Anda menjalankan pola makan seimbang, yakni rendah lemak dan tinggi karbohidrat, tak ada alasan menjauhi gula. Dengan pola makan seimbang, Anda secara otomatis akan membatasi konsumsi gula.

(idionline/KCM,keluargasehat.com/)

Aneka Sajian Penghalau Racun

Berbagai makanan segar selain mengandung zat gizi, juga bermanfaat untuk mencegah keracunan. Sulfur yang terdapat dalam telur, bawang bombay (onion), kacang-kacangan, sayuran, dan bawang putih misalnya, dapat membantu mengeluarkan racun arsenik dari dalam tubuh.

Arsenik adalah elemen metal yang sangat beracun. Terdapat dengan kadar yang bervariasi dalam berbagai sumber termasuk pestisida, bahkan untuk laundry, asap rokok, asap polusi udara, garam dapur, bir, seafood, bahkan air. Bila kadar berlebih arsenik tidak dapat dicerna, akan ditimbun dalam rambut, kulit, dan kuku. Oleh karena itu, cara pemeriksaannya bisa melalui rambut. Jika seseorang mempunyai gejala keracunan arsenik kronis, periksakanlah contoh rambutnya, untuk melihat kadar racun metal tersebut dalam tubuh.

Gejala keracunan arsenik berupa sakit kepala, kebingungan, mengantuk, dan kuku berubah warna. Tanda-tanda akut seperti muntah, diare, urin berdarah, kram otot, capai, rambut rontok, dermatitis, sakit perut (gastrointestinal), dan merasa mudah bingung.

Efek racun arsenik ini mula-mula terjadi pada paru-paru, kulit, ginjal dan hati. Perkembangan keracunan arsenik dapat menyebabkan kanker, bahkan bisa mengakibatkan koma dan kematian. Masih segar dalam ingatan kita, peristiwa racun arsenik yang merenggut nyawa Munir, sang pejuang HAM itu.

Pekerja pada industri pestisida, penyemprot insektisida dalam pertanian, pertambangan, dan industri metal, beresiko tinggi untuk terkena kanker kulit, kanker lever, kanker getah bening, dan kanker paru yang disebabkan penumpukan racun arsenik.

Di alam ini tersedia cukup banyak makanan segar yang dapat digunakan untuk mengusir racun tersebut. Sulfur contohnya, dapat membantu mengeluarkan arsenik dari dalam tubuh. Jenis mineral ini terkandung dalam telur, bawang bombai (onion), kacang-kacangan, sayuran dan bawang putih.

Sulfur juga bisa didapat dari suplemen bawang putih. Asam amino cysteine juga mengandung sulfur. Selain itu, sulfur juga busa diperoleh dalam bentuk tablet. Sehari-hari sebaiknya mengonsumsi banyak serat makanan, selain obat.

Jika secara kebetulan terkena racun arsenik secara mendadak, segeralah minum tablet arang (norit) sebanyak 5 butir dan diminum setiap 15 menit, sampai dapat mencapai rumah sakit. Tablet ini sebaiknya dimiliki oleh setiap rumah tangga untuk berjaga-jaga jika ada masalah over dosis karena obat ini bisa dimanfaatkan.

(idionline/senior,keluargasehat.com)

Makan Ikan Perpanjang Umur

Mengonsumsi ikan sangat baik untuk kesehatan. Para ahli menyarankan untuk lebih banyak menu ikan dibandingkan dengan daging merah.

Ikan sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, karena Indonesia kaya akan potensi ikan baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya, tapi kesadaran mengonsumsi ikan masih rendah.

Tingkat konsumsi ikan rata-rata per kapita di Indonesia tahun lalu hanya 23 kg/orang/tahun, sedangkan Jepang mencapai 110 kg/orang per tahun. Padahal ikan merupakan sumber protein tinggi, bahkan untuk jenis tertentu kandungan protein ikan lebih tinggi dari daging.

Ikan juga mengandung lemak yang jauh lebih rendah di ikan dapat mencerdaskan dan mencegah penyakit jantung dan juga untuk tampil awet muda.

Berdasarkan hasil penelitian ilmiah terbaru di Paris, Prancis diketahui pola makan yang kaya akan ikan, buah-buahan serta sayur-sayuran dapat memperpanjang usia lima tahun di atas usia rata-rata.

Menurut laporan yang dikutip Antara, para dokter di negara itu berupaya mempopulerkan pola makan yang disebut sebagai polymeal yang terinspirasi oleh gaya makan dari wilayah kawasan laut tengah kepada masyarakat menengah atas di AS.

Dengan menggunakan komputer para ahli memperhitungkan populasi orang dewasa di AS yang terkena penyakit jantung akan berkurang sebanyak 76% apabila menjalani pola makan itu.

Sementara bagi para wanita akan memiliki usia lima tahun di atas rata-rata panjang usia hidup dan bagi laki-laki umur mereka akan diperpanjang 6,6 tahun dibandingkan dengan mereka-mereka yang tidak mengikuti pola diet tersebut.

Berdasarkan penelitian itu, terbukti pola makan yang terdiri dari ikan, sayur dan buah-buahan menurunkan tekanan darah.

Diet gabungan tiga bahan makanan tersebut telah diteliti yang terdiri dari ikan yang dikonsumsi empat kali seminggu, coklat murni 100 gr per hari, buah-buahan dan sayur-sayuran sebanyak 400 gr per hari, bawang putih 2,7 gr serta kacang almond 68 gr per hari.

Para peneliti menganjurkan pola makan tersebut yang dibuktikan lebih aman, lebih enak dari pola makan polypill atau pola menu makan diet empat sehat namun dengan tambahan obat-obatan yang dapat mengatasi kelebihan kolesterol dan unsur-unsur lainnya yang menjadi penyebab penyakit jantung.

Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di negara-negara maju dan jumlah penderitanya di negara-negara berkembang terus bertambah.

Kandungan proteinm ikan kembung lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya, sedangkan kandungan lemaknya mencapai 1 gram, jauh lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi dan kerbau.

Pertumbuhan

Tuti Soenardi, ahli gizi, pada tokoindonesia.com, mengatakan bahwa ikan merupakan makanan sumber protein yang sangat penting untuk pertumbuhan tubuh.

Ikan mengandung 18% protein terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan.

Kandunan lemaknya 1%-20% lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah.

Hasil penelitian menunjukkan ikan mengandung protein yang berkualitas tinggi. Protein dalam ikan tersusun dari asam-asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan. Selain itu protein ikan amat mudah dicerna dan diabsorpsi.

Daging ikan mempunyai serat-serat protein daging sapi atau ayam. Oleh karena itu ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna.

Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin dan Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu seperti kalsium, fosfor.

Selenium bersama vitamin E mempertahankan elastisitas jaringan dan bila selenium kurang di dalam tubuh maka akan terjadi premature aging, yaitu suatu keadaan di mana seseorang tampak lebih tua dari umurnya.

Oleh karena itu makanlah ikan terutama ikan laut banyak-banyak yang di dalamnya banyak terkandung selenium, sehingga orang akan merasa lebih muda dari umurnya serta lebih aktif.

Sementara itu Fadila Supari, dokter ahli jantung pada indomedia.com mengatakan bahwa omega 3 yang banyak terdapat di ikan laut dalam.

Fungsinya tidak hanya memperkuat daya tahan otot jantung, tetapi juga meningkatkan kecerdasan otak bila diberikan sejak dini, melenturkan pembuluh darah, menurunkan kadar trigliserida, dan mencegah penggumpalan darah.

(idionline/bisnisindonesia)

Sehat bersama Vitamin Alami dalam Makanan

Vitamin adalah bahan-bahan utama bagi fungsi tubuh dan kesehatan yang dibutuhkan dalam jumlah takaran yang lebih sedikit dibanding misalnya karbohidrat namun jangan diabaikan karena memiliki manfaat yang sangat berguna dalam membantu banyak proses kimiawi dalam tubuh.

Jenis vitamin ada beberapa dengan kebutuhan harian yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, dan bisa juga berdasarkan jenis pekerjaannya. Kebutuhan akan vitamin bagi tubuh sebenarnya sangat cukup tersedia dari unsur-unsur vitamin alami dalam makanan yang disantap setiap hari.

Namun apabila dirasakan kurang ata dalam kondisi khusus misalnya dalam masa penyembuhan atau kerja berat dapat diberikan tambahan atau suplemen vitamin dari extrasi yang dikemas khusus oleh industri farmasi. Suplemen vitamin ini dapat diperoleh secara bebas di apotik maupun toko obat tanpa resep dokter dengan kemasan dan komposisi yang sangat bervariasi namun pada takaran yang telah mengikuti aturan yang telah dibuat, misalnya oleh USA Academy dan Scienes yang dikenal dengan RDA [Recommended Dietary Allowance]. Fungsi, dampak kekurangan dan sumber vitamin alami serta jumlah kebutuhan harian yang dianjurkan dari beberapa vitamin pada pria dewasa normal sebagai acuan misalnya, adalah sebagai berikut;

1. Vitamin A
Fungsi dalam tubuh
Sangat berperan dalam menjaga bola mata untuk tetap membantu proses penglihatan, sangat dibutuhkan oleh anak kecil saat pertumbuhan karena juga membantu proses pertumbuhan tulang dan gigi serta membantu dan menjaga kulit dan selaput lendir tidak mudah kering.

Dampak kekurangan
Mata dan semua selaput lendir mudah mengering serta kulit terlihat menjadi lebih kasar permukaannya, kulit ari mudah mengelupas, terjadi rabun malam jika sangat kekurangan, pertumbuhan tulang dan gigi terganggu, gigi mudah rusak atau membusuk.

Makanan
Telur, hati, susu, sayuran hijau dan margarine
Kebutuhan
Vitamin ini tidak mudah larut dalam air tetapi larut dalam lemak sehingga vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh misal dibawah permukaan kulit ataupun dalam bola mata. Sedang kebutuhan yang dianjurkan adalah 5.000 IU.

2. Vitamin B1 [tiamin]
Fungsi dalam tubuh
Menimbulkan nafsu makan dan membantu penggunaan karbohidrat dalam tubuh dan sangat berperan dalam sistem saraf.

Dampak kekurangan
Timbulnya penyakit beri-beri, mudah kejang pada kaki, syarat dan otot selalu dalam kondisi lemah serta mudah bingung, jatung mudah bengkak.

Makanan
Daging, hati, daging ayam, ikan, susu, roti, nasi, tepung
Kebutuhan
Vitamin ini adalah jenis vitamin yang larut dalam air dan kelebihan akan semua jenis vitamin B akan dibuang melalui aii seni karena vitamin mudah rusak dan tidak berguna lagi. Maka perlu adanya kebutuhan rutin setiap hari paling tidak 1,5 mg perhari.

3. Vitamin B2 [riboflavin]
Fungsi dalam tubuh
Berperan dalam produksi tenaga atau energi dalam sel dan jaringan dan sangat membantu dalam memperbaiki kondisi kulit dan mata.

Dampak kekurangan
Terjadi gangguan pada kulit khususnya disekitar hidung dan bibir serta mudahnya pecah-pecah di sudut bibir, mata lebih berkurang kepekaannya dari cahaya yang masuk ke mata.

Makanan
Daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu,sayuran hijau, roti, nasi, tepung
Kebutuhan
Masih dalam likungan vitamin B yang mudah larut dalam air dengan kebutuhan 1,7 mg.

4. Vitamin B3 [niasin]
Fungsi dalam tubuh
Berperan dalam membentuk nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan, membantu sintesa lemak, pemapasan janingan dan penggunaan karbohidrat oleh tubuh, memperbaiki lapisan kulit, saraf, dan saluran pencernaan.

Dampak kekurangan
Mudah kebingungan dan mudah marah, lidah jadi licin, pellagra/kerusakan pada kuit, terjadi diare.

Makanan
Daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu, sayuran hijau, roti, nasi, tepung
Kebutuhan 20 mg

5. Vitamin B6 [piridoksin]
Fungsi dalam tubuh
Berperan mengatur dalam penggunaan protein, lemak, karbohidrat dan berperan pembaruan sel darah merah.

Dampak kekurangan
Terjadi pecah-pecah disudut bibir, kerusakan kulit, mudah mual-mual, lidah tidak kasar, mudah pening, anemi, mudah kena penyakit batu ginjal, terjadi sawan pada anak kecil.

Makanan
Daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu, sayuran hijau, roti, nasi, tepung
Kebutuhan 2 mg.

6. Vitamin B12 [kobalamin]
Fungsi dalam tubuh
Membantu pembentukan sel darah merah sehingga mencegah anemia dan memelihara sistim saraf.

Dampak kekurangan
Menyebabkan nafsu makan hilang sehingga berat badan cepat turun dratis, mudah sakit perut dan sulit buang air besar serta terjadi diare, lidah terasa seperti terbakar, depresi dan sering atau mudah marah.

Makanan
Daging hewani (ayam, sapi, kambing dll), telur, hati, ikan, susu
Kebutuhan 6 mcg.

7. Vitamin Biotin
Fungsi dalam tubuh
Punya peran dalam membentuk dan menggunakan asam lemak serta membantu dalam pengunaan karbohidrat.

Dampak kekurangan
Mudah mual, lelah dan depresi serta berkurangnya nafsu makan pada penderita.

Makanan
Daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu,sayuran hijau, roti, nasi, tepung
Kebutuhan 300 mcg.

8. Vitamin Folasin [asam folat]
Fungsi dalam tubuh
Berperan dalam membantu pembentukan darah, berperan dalam fungsi berbagai jenis enzym dan sistem biokimia tubuh lainnya. Berfungsi dalam mempertahankan kesehatan kulit dan rambut serta mempertahankan kesehatan sistem pencernaan.

Dampak kekurangan
Anemi, lidah tidak kasar, mudah diare.

Makanan
Daging, telur, hati, daging ayam, ragi, ikan, susu,sayuran hijau, roti, nasi, tepung
Kebutuhan 400 mcg.

9. Vitamin C [asam askorbat]
Fungsi dalam tubuh
Berperan dalam membentuk senyawa kimiawi yang berfungsi sebagai perekat antar sel-sel, berperan sekali dalam penyembuhan luka, memperkuat aliran darah dan membantu penyerapan zat besi, juga memperkuat daya tahan terhadap infeksi terhadap tubuh.

Dampak kekurangan
Mudah terkena sariawan di sekitar mulut (bibir, lidah, tenggorokan, gusi) dan perut atau sering disebut panas dalam, degenerasi otot, bila terjadi luka sangat sulit kering dibekas lukanya, permukaan kulit menjadi kasar.

Makanan
Buah-buahan segar, sayuran
Kebutuhan
Vitamin C juga mudah larut dalam air dan kelebihannya dibuang bersama air seni, dan kebutuhan harian adalah 60 mg.

10. Vitamin D
Fungsi dalam tubuh
Sangat dibutuhkan oleh anak-anak dimasa pertumbuhan maupun orang lanjut usia karena sangat membantu penyerapan kalsium dari zat makanan sekaligus membentuk kalsium dan fosfor pada tulang dan gigi.

Dampak kekurangan
Dampak paling terlihat pada seorang lanjt usia karena terjadi keropos tulang sering mengalami kejang-kejang dan terjadi deformasi tulang. Sedang anak-anak kekurangan vitamin D menyebabkan lambatnya pertumbuhan, terjadi pembengkokkan tulang, tonjolan di perut serta terjadinya pertumbuhan gigi yang tumpang tindih atau merenggang.

Makanan
Kuning telur, susu, ikan laut
Kebutuhan
Vitamin ini larut dalam lemak dan dibutuhkan 400 IU seharinya.

11. Vitamin E
Fungsi dalam tubuh
Membantu mengamankan vitamin A dan asam Iemak tak jenuh dan kerusakan karena oksigen dan membantu pengeringan luka.

Dampak kekurangan
Rusaknya sel darah meral (Pada hewan ditemui penyakit pada otot, degenerasi hati, gagalnya repnoduksi). Perdarahan.

Makanan
Gandum, nasi, minyak sayur
Kebutuhan
Vitamin ini juga tidak mudah larut dalam air dan kebutuhan hariannya adalah 30 IU.
(idionline)

Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More