Home »
Archives for 2009-08-09
8/10/2009
Admin
Kehamilan adalah hasil dari kerjasama dari pasangan suami istri. Maka pasangan harus siap meluangkan waktu untuk hubungan seks yang teratur, terutama di masa subur.
Masa subur adalah masa dimana sel telur yang sudah matang dilepas dari indung telur (ovulasi), lalu tersimpan dengan aman disaluran indung telur sampai sperma datang. Usia sel telur matang hanya sekitar 24 jam (sel sperma bisa hidup dalam tubuh calon ibu selama 2 x 24 jam). Bila tidak ada yang membuahin, sel telurpun mati. Akibatnya selaput lendir rahim yang sudah siap menerima hasil pembuahan runtuh dan keluar sebagai darah menstruasi.
Jadi hubungan seks yang teratur, yaitu setiap dua hari sekali sangat penting untuk terjadinya kehamlan. Tidak benar anggapan bahwa semakin jarang berhubungan seks itu semakin baik/subur. Disinilah pentingnya komunikasi yang baik antara suami dan istri. Selain itu suami juga harus siap menerima kehamilan.
Ada cara menghitung masa subur. Pertama berdasarkan daur haid (sistem kalender). Cuma siklus haid harus teratur setiap bulannya. Sebagai patokan setiap wanita yang memiliki siklus haid 28 hari, maka ia akan berevolusi 14 hari kurang lebih 2 hari sebelum masa haid berikutnya.
Menghitung siklus haid adalah menghitung jarak antara hari pertama haid yang sekarang dengan hari petama haid yang berikutnya atau sebelumnya.
Kedua, mengukur suhu tubuh basal. Biasanya suhu tubuh akan meningkat bila sedang ovulasi, yakni sekitar 0,5 derajat celcius. Hangatnya suhu tubuh karena hormon progesteron bertugas menyiapkan selaput lendir rahim untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi.
Source:www.info-sehat.com
8/10/2009
Admin
Beberapa jenis teknik perawatan untuk masalah ketidaksuburan atau infertilitas yang memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi di antaranya yaitu:
Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau artificial insemination (sering disingkat sebagai AI) dilakukan dengan memasukkan cairan semen yang mengandung sperma dari pria ke dalam organ reproduksi wanita tanpa melalui hubungan seks atau bukan secara alami. Cairan semen yang mengandung sperma diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikkan ke dalam rahim isteri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Biasanya dokter akan menganjurkan inseminasi buatan sebagai langkah pertama sebelum menerapkan terapi atau perawatan jenis lainnya.
GIFT (Gamete Intrafallopian Transfer)
GIFT yang merupakan singkatan dari Gamete Intrafallopian Transfer merupakan teknik yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1984. Tujuannya untuk menciptakan kehamilan. Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium atau indung telur wanita lalu dipertemukan dengan sel sperma pria yang sudah dibersihkan. Dengan menggunakan alat yang bernama laparoscope, sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan tersebut dimasukkan ke dalam tuba falopi atau tabung falopi wanita melalui irisan kecil di bagian perut melalui operasi laparoskopik. Sehingga diharapkan langsung terjadi pembuahan dan kehamilan.
IVF (In Vitro Fertilization)
IVF atau In Vitro Fertilization dikenal juga sebagai prosedur bayi tabung. Mula-mula sel telur wanita dan sel sperma dibuahi di media pembuahan di luar tubuh wanita. Lalu setelah terjadi pembuahan, hasilnya yang sudah berupa embrio dimasukkan ke dalam rahim melalui serviks.
ZIFT (Zygote Intrafallopian Transfer)
ZIFT atau Zygote Intrafallopian Transfer merupakan teknik pemindahan zigot atau sel telur yang telah dibuahi. Proses ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sel telur dari indung telur seorang wanita lalu dibuahi di luar tubuhnya. Kemudian setelah sel telur dibuahi, dimasukkan kembali ke tuba falopi atau tabung falopi melalui pembedahan di bagian perut dengan operasi laparoskopik. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik IVF dan GIFT.
ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)
ICSI atau Intracytoplasmic Sperm Injection dilakukan dengan memasukkan sebuah sel sperma langsung ke sel telur. Dengan teknik ini, sel sperma yang kurang aktif maupun tidak matang dapat digunakan untuk membuahi sel telur.
Source:www.info-sehat.com
8/10/2009
Admin
Banyak orang (terutama remaja) yang memilih melakukan seks oral, seks anal, dan masturbasi untuk menghindar dari kehamilan dan penyakit menular. Namun sayangnya, jarang ada yang menyadari pentingnya menggunakan pelindung dalam setiap aktifitas seksual tersebut, seperti yang dikatakan oleh salah satu anggota American Collage of Obstetricians and Gynecologist / ACOG.
Berbagai penyakit menular seperti herpes, kutil kelamin, hepatitis, syphilis, gonorrhea, dan chylamidia dapat ditularkan melalui aktivitas oral seks. Sedangkan untuk HIV, seringkali ditularkan melalui seks anal dan vaginal, namun bukan berarti seks oral tidak memiliki resiko tersebut.
Agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan, selain setia pada pasangan, gunakanlah kondom yang benar dan konsisten. "Mainan" seksual harus selalu dibersihkan setelah selesai digunakan. Bagi mereka yang baru akan memulai suatu hubungan, sebaiknya masing-masing saling memeriksakan diri untuk melihat kemungkinan membawa penyakit menular. Tidak jarang benih penyakit menular terbawa dalam diri seseorang tanpa menunjukkan gejala apapun.
Bagi para wanita yang aktif secara seksual, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan gonorrhea dan chylamidia setahun sekali. Demikian juga dengan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya.
Segala orientasi seksual, baik hetero-, homo-, maupun bisesual harus menjalani pemeriksaan tersebut, karena semua memiliki resiko yang sama besarnya.
Sumber: HealthToday