Jika pada artikel sebelumnya yakni, “Perut Buncit? Kenali Bahayanya Bagi Kesehatan Anda! (Bag.I)”, Anda telah mengetahui apa saja yang menjadi penyebab perut buncit. Kini, kita akan kupas secara mendalam tentang risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat memiliki perut buncit.
- Kanker
Perut buncit dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker endometrium (kanker lapisan rahim), usus besar, kandung empedu, prostat, ginjal, dan kanker payudara pasca-menopause. Wanita yang mengalami peningkatan berat badan lebih dari 10 kg dari usia 18 tahun sampai usia paruh baya meningkatkan risiko terhadap kanker payudara pasca-menopause sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang berat badannya tetap stabil. - Fatty Liver atau Perlemakan Hati
Penyebab utama dari penyakit perlemakan hati non alkoholik adalah resistensi insulin, sebuah gangguan metabolisme di mana sel-sel menjadi tidak sensitif terhadap efek insulin. Salah satu faktor risiko yang paling umum untuk resistensi insulin adalah obesitas, terutama obesitas sentral. Studi menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara obesitas dan derajat kerusakan hati. - Gangguan Pernafasan
Obstructive sleep apnea (yaitu terganggunya pernafasan saat tidur) lebih umum terjadi pada orang gemuk. Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya asma dan bronkitis berat, serta obesitas sindrom hipoventilasi dan insufisiensi pernapasan. - Arthritis
Gangguan muskuloskeletal, termasuk osteoarthritis, jauh lebih umum terjadi di antara pasien obesitas, terutama pasien yang didiagnosis dengan obesitas kronis. Studi kesehatan menunjukkan bahwa obesitas adalah prediktor kuat untuk gejala osteoartritis, terutama di lutut. Risiko osteoartritis meningkat setiap kenaikan 1 kg berat badan. - Dampak Sosial dan Psikologis Obesitas
Dampak emosional mungkin salah satu bagian yang paling menyakitkan dari menjadi orang obese. Masyarakat saat ini lebih menekankan penampilan fisik yang identik dengan kelangsingan, terutama bagi wanita. Ini akan membuat orang yang mengalami kelebihan berat badan merasa tidak menarik.
Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Setelah mengetahui bahaya kesehatan akibat timbunan lemak visceral di perut buncit, tentu Anda ingin mencegahnya sebelum terlambat. Untuk itu, jika saat ini Anda masih memiliki perut buncit, serta Anda yang tidak bermasalah dengan perut buncit dan ingin mencegahnya, mulailah langkah-langkah berikut ini secara teratur:
Setelah mengetahui bahaya kesehatan akibat timbunan lemak visceral di perut buncit, tentu Anda ingin mencegahnya sebelum terlambat. Untuk itu, jika saat ini Anda masih memiliki perut buncit, serta Anda yang tidak bermasalah dengan perut buncit dan ingin mencegahnya, mulailah langkah-langkah berikut ini secara teratur:
- Lakukan olahraga kardio 30-45 menit 4-5 kali dalam seminggu.
- Pertimbangkan angkat beban. Aktif berlatih beban akan menambah massa otot Anda, di mana makin banyak otot berarti makin banyak lemak tubuh Anda yang terbakar, yang pada akhirnya mengurangi risiko lemak yang menumpuk di perut.
- Atur pola makan Anda. Jangan mengkonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi untuk mencegah penimbunan lemak baru. Perbanyaklah makan sayur dan buah-buahan.
Nah, jika Anda menginginkan perut sixpack, Anda harus menyingkirkan terlebih dahulu lemak-lemak yang tertimbun dalam perut Anda. Otot “sixpack” tidak akan terlihat selama lemak-lemak ini menutupi lapisan perut Anda. Selain itu, hindari obesitas sentral sejak dini dengan rajin berolahraga dan menerapkan pola makan yang lebih sehat untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang optimal!
Source:http://duniafitnes.com
0 comments:
Post a Comment