Kandungan serat bisa ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan gandum. Ahli gizi umumnya merekomendasikan agar mengonsumsi lebih banyak serat karena banyak akan manfaat kesehatan.
Menurut Livestrong.com, Konsumsi makanan berserat secara rutin tentu menguntungkan dan berdampak baik pada pencernaan, serta memberikan kontribusi untuk penurunan berat badan, tetapi tidak akan menaikkan atau menurunkan tingkat metabolisme Anda ke tingkat yang signifikan.
Metabolisme
Metabolisme mengacu pada reaksi kimia yang terjadi dalam sel-sel Anda untuk mempertahankan hidup. Lebih khususnya, metabolisme mengacu pada proses mencerna makanan menjadi unit-unit yang lebih kecil lalu diangkut ke sel-sel Anda dan digunakan untuk menghasilkan energi atau mempertahankan reaksi kimia.
Metabolisme mengacu pada reaksi kimia yang terjadi dalam sel-sel Anda untuk mempertahankan hidup. Lebih khususnya, metabolisme mengacu pada proses mencerna makanan menjadi unit-unit yang lebih kecil lalu diangkut ke sel-sel Anda dan digunakan untuk menghasilkan energi atau mempertahankan reaksi kimia.
Tingkat metabolisme pada dasarnya adalah seberapa efisien tubuh Anda dalam mencerna makanan dan menggunakannya untuk energi. Tingkat metabolisme Anda dipengaruhi oleh faktor makanan, sekresi hormon dan keseimbangan, olahraga dan bahkan genetika juga memainkan peran yang lebih penting dalam metabolisme, menurut Human Metabolism: Functional Diversity and Integration.
Tinggi rendahnya metabolisme sering menyebabkan kenaikan berat badan, kulit kering dan kelelahan, namun penyebabnya juga biasanya terkait dengan berkurangnya fungsi tiroid, atau hipotiroidisme, dan bukan kekurangan serat makanan.
Makanan Serat
Serat pangan diklasifikasikan sebagai zat yang larut (soluble) atau tidak larut (insoluble) dalam air. Serat tidak larut disebut selulosa, yang kadang-kadang disebut sebagai serat kasar (roughage). Selulosa tidak sepenuhnya dicerna, karena beberapa serat bisa difermentasi dalam usus besar Anda, namun sebagian besar melewati usus Anda dan dibuang. Serat tidak larut juga berfungsi untuk meningkatkan motilitas usus dan merangsang gerakan usus secara teratur.
Serat pangan diklasifikasikan sebagai zat yang larut (soluble) atau tidak larut (insoluble) dalam air. Serat tidak larut disebut selulosa, yang kadang-kadang disebut sebagai serat kasar (roughage). Selulosa tidak sepenuhnya dicerna, karena beberapa serat bisa difermentasi dalam usus besar Anda, namun sebagian besar melewati usus Anda dan dibuang. Serat tidak larut juga berfungsi untuk meningkatkan motilitas usus dan merangsang gerakan usus secara teratur.
Serat larut, seperti pektin, gum dan getah, bisa menyerap air dalam usus dan menjadi lengket, yang memungkinkannya untuk membawa racun dan kolesterol, lalu membuangnya. Sayuran seperti seledri dan brokoli merupakan sumber serat yang sangat baik dari serat tidak larut, sedangkan gandum, kacang-kacangan dan beberapa buah-buahan adalah sumber besar dari serat larut.
Efek pada Metabolisme
Penelitian menunjukkan bahwa asupan makanan berserat tinggi bisa mempengaruhi kadar kolesterol darah, mencegah ketidakseimbangan glukosa darah dan lonjakan insulin, dan meningkatkan rasa kenyang, atau perasaan kenyang setelah makan, menurut Textbook of Functional Medicine.
Penelitian menunjukkan bahwa asupan makanan berserat tinggi bisa mempengaruhi kadar kolesterol darah, mencegah ketidakseimbangan glukosa darah dan lonjakan insulin, dan meningkatkan rasa kenyang, atau perasaan kenyang setelah makan, menurut Textbook of Functional Medicine.
Diet tinggi serat ini sering direkomendasikan untuk penderita diabetes dan orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Berat badan sebenarnya tidak terpengaruh karena serat makanan akan meningkatkan tingkat metabolisme Anda.
Selain itu, serat membuat Anda merasa kenyang lebih cepat dan dapat mengurangi berapa banyak yang Anda makan.
Tentu saja, penurunan berat badan juga tergantung pada konsumsi kalori total dan tingkat aktivitas Anda. Serat makanan tidak berkontribusi terhadap beberapa efek metabolik, seperti sensitivitas peningkatan insulin, regulasi hormon usus tertentu dan pengurangan beberapa penanda inflamasi, serta tidak mempengaruhi kelenjar tiroid ke tingkat yang signifikan.
Tentu saja, penurunan berat badan juga tergantung pada konsumsi kalori total dan tingkat aktivitas Anda. Serat makanan tidak berkontribusi terhadap beberapa efek metabolik, seperti sensitivitas peningkatan insulin, regulasi hormon usus tertentu dan pengurangan beberapa penanda inflamasi, serta tidak mempengaruhi kelenjar tiroid ke tingkat yang signifikan.
Pilihan Alami Lainnya
Senyawa lain dalam makanan juga bisa mempengaruhi tingkat metabolisme dan membantu untuk merangsang penurunan berat badan secara alami. Misalnya, polifenol catechin yang ditemukan dalam teh hijau untuk merangsang pelepasan norepinefrin, yang meningkatkan suhu tubuh dan meningkatkan pembakaran kalori.
Senyawa lain dalam makanan juga bisa mempengaruhi tingkat metabolisme dan membantu untuk merangsang penurunan berat badan secara alami. Misalnya, polifenol catechin yang ditemukan dalam teh hijau untuk merangsang pelepasan norepinefrin, yang meningkatkan suhu tubuh dan meningkatkan pembakaran kalori.
Rumput laut Kelp (Laminariales) diketahui kaya akan asam amino, vitamin B dan yodium, yang semuanya membantu untuk merangsang metabolisme dengan cara yang berbeda. Ginseng Panax, yang dianggap sebagai varietas terkuat, mengandung senyawa yang merangsang dan mengatur metabolisme lemak dan banyak memiliki efek pada hormon dan neurotransmiter.
source:http://duniafitnes.com
0 comments:
Post a Comment