Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

December 1, 2007

Dalam Jiwa yang Kuat, Terdapat Tubuh yang Sehat

Seorang ibu, sebutlah namanya Tetty, tengah memasuki masa pramenopause (menstruasi mulai tidak teratur di usia tengah baya). Ia agak resah karena merasa keadaan fisiknya mengalami 4L: lesu, lelah, letih, lemah.
Menyadari bahwa kelemahan fisiknya itu berhubungan dengan kondisi pramenopause, ia berpikir untuk menggunakan terapi hormon agar dapat tetap bugar. Maklum ia seorang wanita sibuk, sangat memerlukan kebugaran.

Untuk menentukan pilihan terapi, Ibu Tetty berkonsultasi dengan seorang dokter wanita teman karibnya. Bukan saja karena profesi dokter itu yang membuat Ibu Tetty berkonsultasi, melainkan juga karena ia tahu bahwa rekan dokternya ini telah mengonsumsi estrogen secara teratur di usianya yang telah mencapai 60 tahun.

Yakin bahwa akan mendapat saran jenis obat yang aman, ternyata setelah bicara dengan rekannya ini Ibu Tetty terperangah. Bukannya mendapatkan informasi mengenai jenis-jenis obat yang dapat dipilih, melainkan justru segudang kotbah supaya mengandalkan diri sendiri untuk membangun kekuatan fisik.

“Tubuh kita menyediakan semua yang kita perlukan,” itu salah satu kalimat penting yang diingat oleh Ibu Tetty. Rekan dokter ini mengingatkan bahwa ia terpaksa menggunakan terapi hormon karena di usianya yang ke-50 ia mengalami operasi pengangkatan rahim, sehingga sama sekali tidak memproduksi estrogen.

Bum! Ibu Tetty cukup kaget menerima reaksi temannya seperti itu. Ia merasa seperti tertuduh sebagai orang yang tidak percaya diri. Padahal sejauh ini ia sudah sangat mengandalkan kekuatan internal untuk menjaga kesehatan, sangat jarang menggunakan obat. Bagaimanapun, apa yang diungkapkan oleh rekannya ini mengingatkannya kembali pada prinsip yang selama ini juga dianutnya.

Meski ia berpikir bahwa tidak dalam semua hal harus mengandalkan kekuatan internal, setelah mendapat reaksi temannya seperti itu muncullah tekad Ibu Tetty untuk menggunakan kekuatan pikiran (internal) dalam membangun kekuatan fisiknya dalam menghadapi masa menopause.
Ia merasa dirinya telah terombang-ambing antara prinsip “Men sana in corpore sano” dan prinsip lain yang juga merasukinya, yaitu bahwa segala sesuatu dapat dimulai dari pikiran. Pikiran positif akan menghasilkan tubuh yang sehat, dan sebaliknya pikiran negatif akan menghasilkan penyakit dan kelemahan tubuh.

Tubuh Produk Pikiran
Selama ini kita sudah sangat akrab dengan ungkapan “Men sana in corpore sano” (salam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat). Sebagai semboyan kalimat ini biasanya ini digunakan sebagai pendorong agar kita semua rajin menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga.

Bila rajin berolahraga kita akan sehat, dan dengan itu kita juga memiliki jiwa yang sehat. Atau dapat juga diterapkan untuk mendorong orang menjaga kebugaran tubuh dengan berbagai cara agar dapat memiliki jiwa yang sehat.

Rasanya tidak ada yang salah dengan logika mengenai kesehatan tubuh dan jiwa seperti itu. Namun, bagaimana dengan paradigma lain yang akhir-akhir ini menguat?
Sebuah arus pemikiran yang juga ada dalam masyarakat, yaitu bahwa segala sesuatu diawali dari pikiran! Hal ini diwakili oleh seorang ahli fisika kuantum, pendidik, dan ahli kebijakan publik terkenal, John Hagelin. Dalam buku dan film CD berjudul The Secret (Rhonda Byrne) yang belum lama ini beredar di Indonesia, ia menyatakan, “Tubuh kita adalah produk dari pikiran kita.”

Teman Ibu Tetty yang diceritakan di atas rupanya juga merupakan salah seorang yang memegang prinsip yang sama seperti John Hagelin. Dalam dunia kedokteran, tampaknya hal itu juga bukan hal yang baru.

Kita tahu bahwa ada saatnya seorang dokter menggunakan plasebo. Plasebo adalah tablet yang tidak memiliki dampak apa-apa terhadap tubuh, biasanya diberikan kepada pasien yang sebenarnya lebih memerlukan dorongan psikis.

Contohnya, untuk pasien yang memiliki ketergantungan pada obat tertentu yang berisiko (efek samping), dokter mungkin memberikan plasebo dan mengatakan kepada pasien bahwa tablet tersebut efektif mengatasi keluhannya.
Faktanya plasebo dapat benar-benar efektif, kadang-kadang melebihi obat yang memang dirancang untuk keluhan tersebut. Ini merupakan petunjuk bahwa pikiran dan keyakinan kita merupakan faktor yang sangat penting dalam seni penyembuhan.

Dari sisi lain, kita juga sangat mengerti bahwa dalam kenyataan banyak sekali kejadian penyakit disebabkan stres. Orang yang menderita stres sangat rentan mengalami penyakit, dari yang cukup ringan seperti flu dan sakit kepala hingga penyakit berat seperti diabetes, tekanan darah tinggi, sakit jantung, kanker, dan sebagainya.

Stres berawal dari adanya pikiran negatif. Rhonda Byrne, penulis The Secret yang telah menemukan pentingnya faktor pikiran dan mengubah hidupnya menjadi sangat positif, menyatakan sebagai berikut: “Semua stres dimulai dengan satu pikiran negatif. Satu pikiran negatif yang muncul tanpa terawasi, kemudian datang lebih banyak pikiran negatif, sehingga stres terwujud.”
Sebaliknya, dengan pikiran kita juga dapat membalikkan keadaan menjadi lebih positif. Rhonda Byrne menyatakan: “Terlepas dari apa pun yang sudah terwujud, Anda dapat mengubahnya... dengan satu pikiran positif kecil, yang kemudian berkembang biak.”

Perasaan yang Kuat
Bagaimanapun, tidak ada yang salah dengan semboyan Men sana in corpore sano yang berasal dari kata-kata seorang filsuf besar ini. Meskipun segala sesuatu cukup meyakinkan untuk memegang prinsip yang tampaknya berkebalikan, yaitu bahwa segala sesuatu bermula dari pikiran, ternyata kekuatan pikiran pada umumnya memang dihasilkan oleh tubuh yang sehat.

Hazrat Inayat Khan menjelaskan bahwa konsentrasi adalah hal penting bagi kekuatan psikis. Selain itu, diperlukan perasaan yang kuat, kosong dari semua kepahitan, kekhawatiran, kelaraan, ketakutan, dan kecemasan.

Agar dapat mengekspresikan kekuatan psikis, seseorang mesti memiliki kekuatan tubuh. Pernapasan yang teratur dengan irama dan sirkulasi darah yang lancar adalah hal yang sangat penting.

Tetap Sehat Meski Suka Makan Daging

Daging seringkali dikaitkan dengan lemak, kolesterol, dan kegemukan, bahkan daging dapat mengundang berbagai penyakit. Akibatnya, kini daging merah dianggap sebagai bahan makanan yang patut dijauhi. Namun, apakah karena hal seperti itu membuat kita harus menghindari konsumsi daging?
Menghindari konsumsi daging sebenarnya bukanlah tindakan yang bijak, kecuali bagi penganut vegetarian. Daging merah merupakan sumber protein yang baik dan kaya akan mineral penting untuk tubuh, seperti zat besi, seng, mangan, serta vitamin-vitamin B seperti tiamin, riboflavin, dan niasin. Untuk menghindari lemak yang berlebih, kita dapat saja memilih daging yang mengandung sedikit lemak.

Benarkah persepsi yang menyatakan bahwa lemak daging kambing itu lebih tinggi dibandingkan dengan daging lainnya? Diduga daging kambing yang selama ini dikenal sebagai pemicu terjadinya hipertensi, ternyata memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan daging ternak lainnya. Dalam 100 gram daging kambing terkandung 154 kalori, 9,2 mg lemak, dan 3,6 mg lemak jenuh. Sedangkan dalam 100 gram daging sapi terdapat 207 kalori, 14 mg lemak, dan 51 mg lemak jenuh. Pada daging ayam terdapat 302 kalori, 25 mg lemak, dan 0,9 mg lemak jenuh. Berdasarkan data tersebut, daging kambing dianggap sebagai daging yang cukup baik untuk dikonsumsi dan cocok sebagai pilihan bagi orang yang sedang melakukan diet karena derajat keasamannya mendekati dengan PH tubuh manusia sehingga tubuh kita akan mudah untuk menyesuaikan diri.

Kita dapat mengonsumsi daging dengan meminimalkan risiko bertambahnya berat badan atau meningkatnya kolesterol, dengan cara sebagai berikut:

1. Jika kita membeli daging impor di supermarket. sebaiknya lakukan pengecekan pada label atau tanyakan kepada si penjual, kelas berapa daging yang akan kita beli. Label "Selec C" atau label "Good" menunjukkan daging yang paling rendah lemaknya. Label "Choice" mengandung sedikit lebih tinggi lemak, dan label "Prime" adalah daging yang lemaknya paling tinggi.

2. Membatasi jumlah konsumsi daging sosis khususnya dari daging sapi.

3. Memisahkan lemak dari daging sebelum memasaknya.

4. Daging yang dipanggang ternyata lebih baik dibandingkan daging yang digoreng.

5. Membatasi setiap porsi makanan dengan daging yang beratnya 3-5 ons saja.

6. Menghindari makan lebih dari 5-7 porsi daging setiap minggunya.

Gizi Seimbang Sesuai Dengan Keadaan Ekonomi

Gizi Seimbang Sesuai Dengan Keadaan Ekonomi


Di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran sehat. Karena itu sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik, mental, intelektual dan spiritual antara lain dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang.


Demikian pesan dr. T. Rabita Sjafii Ahmad, MPH, Ketua Dharma Wanita Persatuan Departemen Kesehatan dalam seminar tentang Gizi Seimbang dan Demo Masak ala Thai di Balai Latihan Kesehatan Depkes, Cilandak, Jakarta.

Dengan bekal pengetahuan tentang gizi, tidak akan mengalami kesulitan menyusun menu keluarga sehari-hari. Oleh karena itu, melalui seminar diharapkan para anggota Dharma Wanita Persatuan Depkes dapat menyusun menu sesuai kemampuan tiap-tiap keluarga dengan memperhatikan cukup jumlahnya dan baik mutunya, lengkap kandungan zat makanannya, seimbang jenis dan variasinya, bersih dan benar pengolahannya serta lezat dan tepat cara memasaknya.

Dengan bekal pengetahuan tentang gizi, tidak akan mengalami kesulitan menyusun menu keluarga sehari-hari. Oleh karena itu, melalui seminar diharapkan para anggota Dharma Wanita Persatuan Depkes dapat menyusun menu sesuai kemampuan tiap-tiap keluarga dengan memperhatikan cukup jumlahnya dan baik mutunya, lengkap kandungan zat makanannya, seimbang jenis dan variasinya, bersih dan benar pengolahannya serta lezat dan tepat cara memasaknya.

Menurut dr. T. Rabita Sjafii Ahmad, banyak makanan yang tersedia akan tetapi belum tentu memenuhi syarat kesehatan. Untuk hidup sehat, perlu semua kandungan zat makanan yang dibutuhkan sehari-hari yaitu sumber tenaga utama yang berasal dari karbohidrat seperti nasi, jagung, singkong dan lain-lain. Sumber protein berasal dari lauk-pauk seperti telur, daging tempe, kacanga-kacangan dan lain-lain. Sumber vitamin dan mineral berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain itu juga membutuhkan zat lemak dan minyak dalam jumlah secukupnya.

Selain memenuhi kebutuhan anak secara fisik melalui asupan gizi, diharapkan ibu-ibu Dharma Wanita dapat memberikan rasa aman dan kasih sayang, mampu meletakkan dasar-dasar yang fundamental dalam pembentukan watak, sikap dan tingkah laku sesuai dengan norma pergaulan hidup yang baik, juga sebagai pendorong, pengayom dan contoh teladan bagi putra putrinya dan mampu mendidik putra-putri di lingkungan keluarga.

Materi seminar disampaikan oleh Entos Zainal dari Direktorat Bina Gizi dan Masyarakat Depkes RI dengan Topik “Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat”. Disebutkan trend gaya hidup sebagian penduduk saat ini adalah pola makan tidak sehat, kurang beraktivitas fisik yang berakibat pada meningkatnya jumlah orang yang menderita obesitas (kegemukan).

Menurut Entos Zainal ada 13 pedoman umum gizi seimbang yaitu: makanlah aneka ragam makanan, makanlah makanan untuk mencukupi energi, makanan sumber karbohidrat separo dari energi, batasi minyak dan lemak sampai seperempat dari energi, gunakan garam beryodium, makanlah makanan sumber gizi, berikan hanya ASI pada bayi sampai umur 6 bulan, biasakan makan pagi, minum air bersih dengan cukup, lakukan aktivitas fisik, hindari makanan beralkohol, makan makanan yang aman bagi kesehatan, bacalah label dalam kemasan makanan. Sedangkan Demo Masak ala Thai diperagakan Ny. Malika yang khusus didatangkan dari Bangkok Thailand. Dalam demo masak tersebut ditampilkan masakan ala Thai seperti Tom Yam Kung, Ayam Goreng dibungkus daun pandan, ikan goreng selada mangga dan lain-lain. Usai demo, para peserta dipersilahkan mencicipi masakan khas negeri gajah putih tersebut.

Selain ceramah dan demo masak, juga diselenggarakan lomba menghias makanan yang diikuti 13 unit Dharma Wanita. Setelah dilakukan penilaian oleh Dewan Juri, keluar sebagai Juara I peserta nomor 3 dari RS Fatmawati, Juara II peserta nomor 11 dari Sesjen, Juara III peserta lomba nomor 7 dari P2PL dan Juara IV peserta nomor 13 dari Yanmed.

Pada acara tersebut, Dharma Wanita juga memberikan bea siswa kepada anak-anak pegawai Depkes Golongan I dan II dan anak yatim piatu yang berprestasi. Tahun 2006 beasiswa diberikan kepada 108 anak, masing-masing sebesar Rp 300.000,-/ per siswa SMA, Rp 250.000,-/ per siswa SMP dan Rp 200.000,-/ per siswa SD.
(Idionline/Depkes)

Hidup sehat ?...tidak susah koq!!

Gizi.net - Ada beberapa hal yang sering dilewatkan dalam menjalani hidup, sehingga akibat buruk dari kebiasaan ini akan datang mengganggu kesehatan kita. Hal ini bisa terjadi hanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur. Kebiasaan tersebut adalah antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai dengan ngemil snack berkalori tinggi.

Menurut Pete Cohen, psikolog dan physical trainer, bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasaan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling jitu untuk membuang kebiasaan buruk adalah dengan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik. Menurut beberapa penelitian, diperlukan pengulangan 20 - 30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.

Apakah semudah itu ??, sepertinya mudah saja, tapi kalau dijalani mengapa sulit??, karena kita memang hidup dilingkungan yang sudah mengesahkan kebiasaan-kebiasaan buruk itu menjadi hal yang biasa.

Ada beberapa tips dibawah ini, mengenai cara menghargai hidup dengan menjalani hidup secara sehat dan teratur, yaitu:

1. Minum air putih secara cukup
Kenapa terjadi? tubuh manusia tidak akan memberi sinyal berupa rasa haus sampai tubuh benar-benar kekurangan air atau mengalami dehidrasi.
Mengapa air putih? karena dua per tiga tubuh kita terdiri dari air, maka air merupakan unsur terpenting bagi tubuh. Setiap hari kita kehilangan 1,5 liter air lewat kulit, paru-paru dan ginjal (berupa air kencing). Untuk itu kehilangan itu harus digantikan dengan jumlah yang cukup, sehingga tubuh akan terhindar dari kelelahan, sakit kepala, kulit kusam dan bad mood.

2. Sarapan pagi setiap hari
Kenapa terjadi? Alasan yang sering didengar adalah karena tidak cukup waktu untuk sarapan.
Mengapa sarapan? Kalau sarapan terlewatkan maka akan mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk itu 'dengarkan' tubuh anda dengan melakukan sarapan sehat secara rutin setiap hari. Sarapan sehat adalah makanan ringan yang cukup gizi seperti segelas susu atau jus buah atau sarapan siap saji yang kaya gizi dan rendah lemak.

3. Makan siang yang bergizi
Kenapa terjadi? Karena biasanya kelebihan karbohidrat sering terjadi saat makan siang, atau kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein sebagau sumber energi.
Mengapa harus bergizi? Biasanya ngemil makanan tinggi kalori akan jadi pilihan utama apabila rasa lapar menyerang, seperti cokelat, keripik atau biskuit, yang banyak mengandung lemak, gula dan garam.
Untuk itu memilih makan siang yang bergizi adalah cara yang bijaksana untuk mengatasi rasa lapar. Cara yang bijaksana menurut Dr. Wendy Doyle, ahli diet, dengan cara menambah lauknya, makan sepotong buah atau segelas yoghurt.

4. Siasati makan malam
Kenapa terjadi? Biasanya setelah lelah seharian kerja, maka akan malas kalau harus mempersiapkan makan malam.
Mengapa disiasati? Karena biasanya bila tidak mempersiapkan makan malam maka fast food atau take-away food, yang pasti mengandung tinggi lemak dan garam. Cara mengatasinya??, makan sesuatu sebelum pulang kantor dan mengisi kulkas dengan bahan makanan yang lebih tahan lama simpan untuk keadaan darurat. Kalau terpaksa membeli makanan, lebih baik hindari makanan yang digoreng dan pikirkan makanan tersebut mengandung gizi, yang paling tidak, cukup.

Sumber: Majalah Cosmopolitan, Maret 20

Definisi Kesehatan

Kesehatan, pada organisme hidup, bisa dimengerti sebagai homeostasis - keadaan di mana suatu organisme mengimbangkan badannya, dengan masukan tenaga dan massa dan hasil tenaga dan massa di keseimbangan (dikurangi massa yang ditahan untuk proses pertumbuhan biasa), dan harapan untuk kelangsungan hidup organisme adalah positif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah. Meskipun berguna dan tepat, definisi ini dianggap terlalu ideal dan tidak nyata. Kalau menggunakan definisi WHO 70-95% orang di dunia sebagai tidak sehat.

Kesehatan, pada organisme hidup, bisa dimengerti sebagai homeostasis - keadaan di mana suatu organisme menyeimbangkan badannya, dengan masukan tenaga dan massa dan hasil tenaga dan massa di keseimbangan (dikurangi massa yang ditahan untuk proses pertumbuhan biasa), dan harapan untuk kelangsungan hidup organisme adalah positif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah. Meskipun berguna dan tepat, definisi ini dianggap terlalu ideal dan tidak nyata. Kalau menggunakan definisi WHO 70-95% orang di dunia sebagai tidak sehat.

January 1, 2007

Sedang Cari Kerja?

Isilah kolom Textbox  di bawah ini dengan jenis pekerjaan yang dicari dan lokasi tempat kerjanya lalu tekan tombol cari.







Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More