Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

April 19, 2008

Stroke Sepintas Juga Bahayakan Jiwa

Serangan Stroke Sepintas (Transient Ischaemic Attack- TIA), merupakan suatu keadaan dimana aliran darah ke otak menurun sejenak. Ini merupakan keadaan stroke yang biasanya dapat pulih kembali. Tapi ternyata, keadaan pasien sering tidak berakhir sebaik itu. Banyak pasien yang kesehatannya bertambah parah dan tidak sedikit yang berakhir dengan kematian.

Penelitian dilakukan terhadap 1.380 pasien yang dirawat karena TIA dan 3.855 pasien yang dirawat karena stroke. Kedua kelompok tersebut dibandingkan, termasuk dari lamanya perawatan di rumah sakit, komplikasi selama di rumah sakit dan keadaan saat mereka keluar rumah sakit.

Selama dalam perawatan, 8% pasien TIA menderita radang paru dan infeksi saluran kemih, dibandingkan dengan 19% pada pasien stroke. 2% pasien TIA mengalami gangguan jantung (4% pada pasien stroke), 8% pasien TIA yang mengalami mengalami stroke berikutnya saat di rumah sakit.

Kematian dialami oleh 2% pasien TIA dan 9% pasien stroke. 5% pasien TIA dan 10% pasien stroke meninggal dalam 6 bulan. 5% pasien TIA mengalami stroke saat mereka di rumah dan 6% pasien stroke yang mengalami stroke berulang.

Dengan hasil seperti itu, penelitian di Jerman ini menegaskan bahwa pasien yang menderita TIA, juga harus segera mendapat evaluasi dan perlakuan yang sama dengan pasien stroke. Hal ini untuk melihat apakah pasien TIA ini benar-benar sudah pulih seperti semula.?

Sumber: Jurnal Stroke.

Gemuk Berisiko Stroke

Memang telah diketahui lama bahwa salah satu risiko untuk mengalami stroke adalah kegemukan. Dan penelitian terbaru di Swedia memperlihatkan bahwa kegemukan akan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita stroke hingga hampir dua kali lipatnya. Dan peningkatan risiko ini telah memperhitungkan akan adanya risiko stroke lainnya seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Dari 7.400 pria yang berusia antara 47-55 tahun yang diteliti selama 28 tahun, terlihat bahwa kegemukan, yang dilihat dari indeks massa tubuh antara 30-93, akan cenderung mengalami stroke lebih dari sekali dibanding dengan orang yang mempunyai berat badan ideal (indeks massa tubuh antara 20-23).

Penelitian sebelumnya di tahun 2002 dengan 21.000 orang pria, juga menghasilkan kesimpulan yang kurang lebih sama. Setiap peningkatan 1 unit indeks massa tubuh maka akan meningkatkan risiko stroke sebesar 6%.

Indeks massa tubuh (IMT) adalah ukuran untuk menentukan apakah seseorang termasuk dalam berat badan kurang, ideal, berlebih hingga kegemukan. Cara menghitungnya yaitu berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. Bila seseorang mempunyai IMT 25, maka termasuk kategori berat badan berlebih sedang bila IMT sudah mencapai 30 maka sudah termasuk kategori gemuk.

Dari sekian banyak risiko stroke, memang hipertensi menempati urutan teratas. Walaupun demikian kegemukan, merupakan salah satu risiko yang penting juga karena akan meningkatkan risiko stroke hampir dua kali lipat.

Sumber: Jurnal Stroke

Efektivitas Makanan Rendah Kolesterol

Konsumsi makanan yang rendah kolesterol setiap hari diduga dapat menurunkan tingkat kolesterol darah secara efektif, sama halnya seperti mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol (kelompok statin). Efek?yang terjadi akibat mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, kedelai, plant sterol, atau almond bersifat dapat menurunkan berat badan (mild weight loss).?

Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penelitian tersebut bersifat unik karena beberapa sukarelawan sebelumnya?pernah ikut dalam ujicoba dengan menggunakan statin, sehingga para peneliti dapat membandingkan efek yang ditimbulkan akibat konsumsi makanan dan juga penggunaan obat statin pada orang yang sama.

Penelitian itu melibatkan 66 orang dengan tingkat kolesterol yang tinggi untuk mengonsumsi tujuh jenis makanan yang mengandung serat.?Namun, hanya 55 orang yang berhasil menjalani penelitian tersebut hingga selesai.?Setelah satu tahun, tingkat kolesterol LDL dari para sukarelawan umumnya menurun sebesar 13-14%. Sekitar sepertiga dari seluruh sukarelawan memiliki penurunan kolesterol LDL lebih dari 20%.

Selama penelitian berlangsung, para sukarelawan yang kolesterol LDL-nya turun lebih dari 20% tampak lebih dibantu karena pola makannya. Namun, tidak ada perbedaan hasil antara perlakuan dengan konsumsi makanan tertentu dan dengan menggunakan obat statin.?Penurunan kolesterol lebih dari 20% akibat konsumsi makanan adalah?sama hasilnya seperti pengobatan menggunakan statin, yang berkaitan dengan penurunan kematian sebesar 25-35% akibat penyakit jantung.

Sumber : American Journal of Clinical Nutrition, Maret 2006

Bagaimana Caranya Mengendalikan Kolesterol?

Kolesterol diketahui sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, jika kadarnya berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan berbagai penyakit.

Langkah-langkah berikut ini diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.

1. Mengetahui kadar kolesterol
Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah angka 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas angka 40.

2. Menjaga keseimbangan berat badan
Mengurangi berat badan yang berlebih merupakan salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol dalam darah. Penelitian juga menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih dapat mengganggu proses metabolisme tubuh dalam menghancurkan lemak. Meskipun kita hanya mengonsumsi sedikit lemak, namun tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi sekitar 2.5–4.5 kg berat badan diduga dapat memperbaiki kadar kolesterol.

3. Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah dengan berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lainnya yang dilakukan secara rutin akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa kita berolahraga 30 menit setiap hari dan lima hari dalam seminggu.

4. Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa memiliki kadar kolesterol yang tinggi, biasanya disarankan agar kita menurunkan konsumsi lemak. Sebaiknya kita mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak zaitun dan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian membuktikan bahwa jenis lemak tersebut membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, serta meningkatkan HDL.

5. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan yang sehat, tetap saja ada kemungkinan tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi tersebut, kita disarankan untuk mengonsumsi multivitamin atau suplemen makanan untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sebaiknya pilih multivitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12, karena ketiganya memiliki manfaat penting dalam menjaga kesehatan jantung.

Seluk Beluk tentang Kolesterol

Kolesterol atau kadar lemak dalam darah umumnya berasal dari menu makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol. Contoh makanan tersebut seperti gorengan, minyak kelapa atau kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan, kacang tanah, dan sejenisnya.

Jenis kolesterol dibedakan menjadi Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena tingginya kadar LDL akan berpotensi menumpuk atau menempel pada dinding pembuluh nadi koroner yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah (aterosclerosis). Akibatnya jantung kesulitan untuk memompa darah dan akhirnya berlanjut ke gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan itu terjadi di otak, maka akan menyebabkan stroke dan kelumpuhan.

Penderita kolesterol umunya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutupi kemungkinan orang yang kurus juga bisa terserang kolesterol tinggi, apalagi dengan mengonsumsi makanan modern yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain faktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, baik yang belum pernah menderita kolesterol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu menjaga makanan dengan mengurangi makanan gorengan atau berminyak dan memperbanyak konsumsi makanan berserat.

Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida, LDL kolesterol, dan HDL kolesterol. Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam plasma dalam dua bentuk, yaitu sebagai klomikron yang berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida tersebut di dalam jaringan di luar hepar (pembuluh darah, otot, jaringan lemak) akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisasikan menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL kemudian ditangkap oleh suatu reseptor khusus di jaringan perifer sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat. Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High Density Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu sehingga HDL sering disebut sebagai kolesterol baik.

Trigliserida merupakan lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet tinggi gula atau lemak serta gaya hidup. Peningkatan trigliserida akan menambah risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Mereka yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung mengalami gangguan dalam tekanan darah dan risiko diabetes.

LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah adalah kolesterol jahat karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri. Sedangkan HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah dikenal sebagai kolesterol baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Sebagian dari mereka dengan kadar HDL yang tinggi akan terlindung dari penyakit jantung, namun orang dengan kadar HDL dalam kategori yang sangat baik masih berisiko untuk terkena penyakit jantung.

Penyebab hiperkolesterolemia antara lain yaitu obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, pil anti hamil, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Penderita hiperkolesterolemia sebaiknya menghindari faktor risiko (seperti merokok, obesitas, dan hipertensi), berat badan harus ideal dengan cara mengatur jumlah asupan kalori dan olah raga, serta mengurangi konsumsi lemak jenuh.

April 4, 2008

Menuai Manfaat Salad

Salad buah dan sayur kaya akan kandungan vitamin dan mineral, serta bisa dibuat rendah lemak dan kaya serat. Daun hijau serta buah dan sayuran berwarna kuning tua adalah sumber vitamin C.

Sayuran dan buah lain mengandung vitamin C. Sayuran dan buah lain mengandung vitamin C, asam folat, besi, magnesium. Lakukan tip berikut untuk membuat salad yang benar-benar sehat.

1. Hati-hati dengan dressing
Salad tidak lagi rendah lemak bila dikonsumsi dengan dressing terlalu banyak. Dressing dapat menambah 100 kalori per sendok makan. Sementara salad tanpa dressing hanya mengandung 25 kalori per setengah cangkir sajian. Ambil dressing secukupnya karena jika terlalu banyak juga dapat mengubah cita rasaa sayuran.

2. Basuh sayuran hijau sebelum disimpan
Bersihkan sayuran dengan air krean yang mengalir. Keringkan dan simpan dalam kantong plastik di dalam lemari es supaya salad segar ketika dimakan.

3. Jangan potong dengan pisau
Untuk sayuran berdaun hijaum potong sayuran degan tangan. Jangan gunakan pisau karena akan menyebabkan sayuran berwarna kecoklatan.

4. Jangan dimasak terlalu lama
Ada beberapa jenis sayuran yang dimasak terlebih dahulu, misalnya jagung manis dan kembang kol.

5. Rendam apel dalam jus (air) lemon
Apel, pisang, dan pir selalu berubah menjadi kecoklataan tak lama setelah dipotong. Rendam potongan buah-buahan itu dalam jus (air) lemon supaya terlihat tetap cantik dalam waktu lama.

(idionline/KalbeFarma)

Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More