Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

August 8, 2012

Bolehkah Memakai Obat Kadaluwarsa?


Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengharuskan pencantuman tanggal daluwarsa pada setiap obat. Anda dapat melihatnya sebagai tulisan “EXP” atau “ED” yang dicetak pada label atau dicap ke botol atau karton. Tanggal daluwarsa menunjukkan sampai kapan suatu obat akan mempertahankan khasiat penuhnya dan aman dikonsumsi dalam kondisi penyimpanan yang ideal (biasanya suhu kamar dengan kelembaban rendah). Produsen secara hukum bertanggung jawab untuk memastikan bahwa obat mereka berfungsi penuh hingga tanggal daluwarsa. Setelah tanggal tersebut, kimiawi obat secara bertahap berubah, yang berarti tidak lagi bekerja dengan baik. Produsen sudah tidak bertanggung jawab atas efektivitas dan keamanan obat tersebut.
sampah obatTanggal daluwarsa berbeda-beda pada setiap obat, yang bervariasi dari satu sampai lima tahun setelah tanggal produksi. Sebuah studi longitudinal oleh badan pengawasan obat Amerika Serikat, FDA (Food and Drug Administration), mengungkapkan bahwa obat-obatan dapat bertahan sampai 15 tahun setelah tanggal daluwarsa resminya, dengan pengecualian obat-obatan seperti insulin, antibiotik tertentu dan obat jantung nitrogliserin yang berumur pendek. Para produsen biasanya menyatakan usia obat lebih pendek dari potensinya karena tidak tahu apakah obat mereka selalu disimpan dengan benar di rumah konsumen.
Walaupun demikian, Anda tetap tidak disarankan untuk memakai obat yang sudah kadaluwarsa, terutama jika digunakan untuk mengobati nyeri dada, gangguan jantung, kanker, atau kejang. Anda bahkan dilarang keras untuk memakai antibiotik tetrasiklin yang kadaluwarsa, karena telah beracun.

Kapan obat harus dibuang?

Selain telah melewati tanggal daluwarsa, obat juga harus dibuang bila telah berubah fisiknya. Penyimpanan yang tidak tepat — misalnya di dalam lemari kamar mandi yang lembab — dapat mempercepat kerusakan obat yang belum mencapai tanggal daluwarsa. 
Bau tak sedap adalah tanda pasti bahwa obat harus dibuang. Tanda lainnya adalah:
  • Tablet, pil atau kapsul berubah warna, belang-belang, berbintik hitam dan retak.
  • Salep dan krim telah mengering atau menggumpal.
  • Sirup berubah warna, keruh atau membentuk gumpalan-gumpalan.
  • Supositoria menjadi berkilau atau membentuk deposit kristal
Salep dan tetes mata biasanya tidak boleh dipakai lebih dari empat minggu setelah kemasan dibuka, karena dapat menyebabkan infeksi mata.

Bagaimana membuang sampah obat?

Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 10% obat berujung di tempat sampah. Jika Anda memiliki obat yang kedaluwarsa, Anda harus membuangnya dengan benar. Baca label untuk petunjuk pembuangannya.Jika tidak ada instruksi yang diberikan, Anda bisa menitipkan obat-obatan yang sudah daluwarsa ke apotek atau dokter Anda. Menurut peraturan, mereka harus membuang sampah medis sesuai prosedur yang benar. Sampah obat Anda akan ikut dibuang ke tempat pembuangan khusus untuk bahan medis dan zat berbahaya lainnya.
Langkah itu lebih baik dibandingkan membuang obat di tempat sampah. Anak-anak mungkin bermain dengannya dan mengira obat warna-warni yang dibalut gula itu sebagai permen. Obat adalah penyebab keracunan yang paling umum pada anak. Sampah obat juga mungkin disalahgunakan oleh pemulung atau orang lain yang tidak bertanggung jawab. Jangan membuang obat di selokan atau sungai karena akan meracuni ikan dan organisme air lainnya.

Source:http://majalahkesehatan.com

July 26, 2012

Manfaat Sayur Buncis


Buncis, siapa yang tidak kenal dengan sayuran ini? Namun Anda mungkin belum tahu bahwa buncis bukanlah tanaman asli Indonesia. Bahkan nama buncis berasal dari bahasa Belanda boontjes. Sayuran bernama latin Phaseolus vulgaris ini diduga berasal dari Peru. Dari sana, buncis menyebar ke seluruh Amerika Selatan dan Tengah sebelum diperkenalkan ke Eropa sekitar abad ke-16 oleh penjelajah Spanyol dan kemudian tersebar ke bagian dunia lain oleh pedagang Spanyol dan Portugis. Saat ini, produsen komersial terbesar buncis segar termasuk Argentina, Cina, Mesir, Perancis, Indonesia, India, Irak, Italia, Perancis, Meksiko, Belanda, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Sayuran sehat

Buncis adalah kacang-kacangan yang menyehatkan. Kandungan gizinya sangat banyak. Setiap 100 gram buncis sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian 20% vitamin C, 18% Vitamin K dan 13% vitamin A. Selain itu, ada banyak serat dan sejumlah vitamin B1, B2, B3, B6 dan B11. Buncis juga mengandung mineral, seperti mangan, molibdenum, magnesium, potasium, zat besi, fosfor, kalsium dan tembaga.
buncisKandungan fitonutrien dalam buncis termasuk berbagai karotenoid dan flavonoid yang memiliki efek antioksidan kuat. Karena berwarna hijau, Anda mungkin tidak mengira bahwa buncis menyediakan sejumlah karoteniod yang biasanya hadir pada sayuran berwarna seperti wortel dan tomat. Penelitian terbaru telah mengkonfirmasi adanya lutein, beta-karoten, violaxanthin, dan neoxanthin dalam buncis. Kita tidak melihat karotenoid itu karena kandungan klorofilnya yang pekat. Flavonoid dalam buncis mencakup quercetin, kaemferol, catechin, procyanidin dan epicatechin.

Baik untuk pembuluh darah

Menurut beberapa penelitian, kapasitas antioksidan buncis secara keseluruhan lebih besar dibandingkan makanan serupa dalam keluarga kacang-kacangan seperti kacang polong atau kacang panjang. Kapasitas antioksidan itu memberikan manfaat langsung pada sistem kardiovaskuler. Manfaat buncis terutama berasal dari biji kacang yang terdapat di dalamnya. Dalam studi pada tikus, buncis terlihat dapat menekan peningkatan kadar lemak darah dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Meskipun belum diteliti sampai saat ini, asam lemak omega-3 dalam buncis juga mungkin berkontribusi penting pada manfaat kardiovaskulernya. Buncis mengandung sejumlah asam lemak alfa-linolenat omega-3 (ALA). Terdapat 1 miligram ALA untuk setiap 4 kalori buncis yang Anda makan.

Baik untuk pasien diabetes

Karena diabetes diduga disebabkan oleh peradangan kronis pada sistem pencernaan, kapasitas antioksidan buncis sangat membantu bagi pasien diabetes. Selain itu, kandungan seratnya membuat pelepasan glukosa dilakukan bertahap ke dalam darah. Tidak ada lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Dengan membantu pencernaan, serat juga bermanfaat untuk orang yang tidak menderita diabetes karena turut mencegah banyak penyakit dan meningkatkan penyerapan nutrisi.

Tips untuk Anda

  • Buncis termasuk di antara sejumlah kecil makanan yang mengandung oksalat. Oksalat yang terlalu terkonsentrasi di cairan tubuh dapat mengkristal dan menimbulkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, penderita penyakit ginjal atau kandung empedu mungkin perlu menghindarinya.
  • Belilah buncis di pasar atau petani yang menjual dalam kondisi segar dan Anda dapat memilih-milih untuk mendapatkan kualitas terbaik. Pilihlah buncis yang berwarna hijau cerah dan bertekstur halus, bebas dari bintik-bintik coklat atau belang. Simpan buncis yang segar dalam kantong plastik di rak kulkas. Dengan cara ini, buncis dapat disimpan sampai sekitar tujuh hari di dalam kulkas.
  • Sebelum memasak buncis, cuci di bawah air mengalir. Potong kedua ujungnya dengan baik dengan pisau. Buncis sebaiknya tidak dimasak terlalu matang. Untuk mempertahankan fitonutrien, vitamin dan mineralnya, sebaiknya Anda tidak merebus atau menumis lebih dari 5 menit. Memasak terlalu lama juga mengurangi rasa dan menghilangkan kelembaban buncis, yang diperlukan untuk tetap lembut dan mempertahankan warna hijau cerahnya yang indah.


source:http://majalahkesehatan.com/

July 16, 2012

Tips Mencegah Sakit Pinggang (low back pain atau lumbago)


Sakit pinggang (low back pain atau lumbago) adalah penyakit neurologis kedua paling umum setelah sakit kepala. Hampir setiap orang pasti pernah mengalaminya. Untungnya, sebagian besar sakit pinggang sembuh hanya dalam beberapa hari.
Menurut lamanya, sakit pinggang terdiri dari dua jenis. Sakit pinggang akut atau jangka pendek umumnya berlangsung hanya beberapa hari sampai minggu. Sakit pinggang disebut kronis bila berlangsung lebih dari 3 bulan.
Sebagian besar sakit pinggang disebabkan oleh trauma punggung bawah atau gangguan seperti sciatica dan artritis. Trauma tersebut dapat disebabkan oleh cedera olahraga, bekerja di rumah atau di kebun, atau tersentak tiba-tiba seperti kecelakaan mobil atau tekanan pada tulang belakang lainnya. Penyebab lain yang paling umum adalah menggunakan otot-otot punggung Anda dalam kegiatan yang tidak biasa Anda lakukan, seperti mengangkat mebel atau melakukan pekerjaan berat seperti mencangkul.
Gejala sakit pinggang berkisar pada sakit otot yang menusuk atau nyeri, kaku/keterbatasan rentang gerak, atau ketidakmampuan berdiri tegak. Kadang-kadang, rasa sakit yang dirasakan di pinggang dapat menjalar sampai ke tempat lain dari tubuh.
Tips untuk mencegah sakit pinggang
  1. Selalu melakukan peregangan sebelum latihan olah raga atau kegiatan fisik lainnya yang berat.
  2. Jangan membungkuk ketika berdiri atau duduk. Ketika berdiri, jaga titik berat badan Anda agar seimbang pada kaki Anda. Saat bekerja di rumah atau di kantor, pastikan permukaan pekerjaan Anda berada pada ketinggian yang nyaman untuk Anda. Duduklah di kursi dengan sandaran yang baik dan posisi dan ketinggian yang tepat untuk tugas tersebut.
  3. Selingi duduk Anda dengan secara berkala berjalan-jalan atau melakukan peregangan otot ringan untuk mengurangi ketegangan. Jika Anda harus duduk untuk jangka waktu yang panjang, istirahatkan kaki Anda di bangku rendah atau tumpukan buku.
  4. Kenakan sepatu yang nyaman dan bertumit rendah.
  5. Tidurlah dengan miring untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang Anda. Selalu tidur di permukaan yang cukup padat, jangan terlalu empuk.
  6. Mintalah bantuan orang lain bila Anda mengangkat benda yang berat.
  7. Jangan mengangkat dengan membungkuk. Angkat objek dengan menekuk lutut Anda dan berjongkok untuk mengambil objek. Jaga punggung lurus dan terus dekatkan objek ke tubuh Anda. Hindari memutar tubuh saat mengangkat.  Lebih baik mendorong  daripada menarik ketika Anda harus memindahkan benda berat.
  8. Jaga nutrisi dan diet yang tepat untuk mengurangi dan mencegah berat badan berlebihan, terutama lemak di sekitar pinggang. Diet harian yang cukup kalsium, fosfor, dan vitamin D membantu menjaga pertumbuhan tulang baru.
  9. Jika Anda merokok, berhentilah. Merokok mengurangi aliran darah ke tulang punggung bagian bawah dan menyebabkan cakram tulang belakang mengalami degenerasi.
  10. Berolahragalah secara teratur. Gaya hidup aktif berkontribusi dalam mencegah  nyeri pinggang.


source:http://majalahkesehatan.com

peluang usaha

July 1, 2012

Ketahui Interaksi Obat Herbal dan Obat Kimiawi


Herbal telah digunakan untuk pengobatan sejak awal keberadaan manusia. Bahkan, sampai dengan 150 tahun yang lalu kita belum mengenal obat sintetis. Sejak ahli kimia Wilhelm Hofmann dan mahasiswanya William Perkin berhasil mensintesis kina di laboratorim mereka di tahun 1840-an, ribuan obat sintetis telah dihasilkan. Transisi dari herbal ke obat sintetis dipercepat oleh dua perang dunia yang menganggu perdagangan internasional tumbuhan. Selain itu, insentif berupa hak paten– yang memberikan monopoli kepada pabrik farmasi sampai batas daluwarsanya–membuat produksi obat sintetis lebih menarik. (Anda tidak bisa mematenkan obat yang berasal dari alam). Periode dari 1945 sampai 1975 adalah masa keemasan perkembangan teknologi obat. Upaya intensif yang dilakukan untuk memproduksi obat-obatan sintetis baru telah menggeser penggunaan sebagian besar produk alami. Kini hanya sekitar 25% obat yang masih menggunakan bahan-bahan aktif dari tanaman (misalnya morfin, atropin, dan beberapa agen kemoterapi).
Namun, dalam beberapa tahun terakhir fenomena sebaliknya terjadi: semakin banyak orang yang beralih kembali ke herbal. Herbal juga semakin banyak yang dijual dalam kemasan modern seperti kapsul atau tablet yang memiliki takaran tertentu. Sebagai contoh, kian banyak orang yang mengambil kapsul estrak bawang putih sebagai pengganti captopril untuk menurunkan tekanan darah atau kapsul ekstrak sidaguri sebagai pengganti allopurinol untuk menurunkan asam urat. Tren kembalinya masyarakat ke herbal ini terutama disebabkan oleh keyakinan bahwa herbal lebih aman dan bahwa obat tidak menjadi pengganti yang memuaskan untuk semua praktik perawatan kesehatan yang telah diandalkan selama berabad-abad.
Sebagian orang ingin mendapatkan yang terbaik dari keduanya. Mereka mengonsumsi obat sintetis yang dikombinasi dengan herbal. Ini adalah praktik yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan interaksi herbal dan obat.

Interaksi herbal dan obat

Ketika herbal dan obat digunakan bersama-sama, mereka dapat berinteraksi dalam tubuh Anda, menyebabkan perubahan dalam cara kerja keduanya. Perubahan itu disebut interaksi herbal dan obat, yang dapat bermanfaat atau berbahaya bagi Anda, tergantung mekanismenya. Beberapa contoh interaksi yang mungkin terjadi adalah:
  • Meningkatkan efek samping obat, mungkin menyebabkan keracunan
  • Mengurangi efek terapi obat, mungkin menyebabkan kegagalan pengobatan. Interaksi juga dapat menyebabkan resistensi obat, sehingga membatasi pilihan pengobatan di masa depan.
  • Meningkatkan efek terapi obat, mungkin menyebabkan overdosis.
  • Memodifikasi kerja obat, mungkin menyebabkan komplikasi yang tak terduga.
Mekanisme interaksi herbal dan obat dapat dibagi menjadi beberapa kategori umum: interaksi farmakokinetik (penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat) dan interaksi farmakodinamik(efek farmakologi gabungan dari obat).

a. Interaksi farmakokinetik

Interaksi farmakokinetik melibatkan perubahan dalam cara herbal dan obat beredar melalui tubuh Anda dan dapat mengubah jumlah atau kadar obat dalam tubuh Anda. Jika interaksi meningkatkan kadar obat, Anda mungkin mengalami efek samping dan/ atau keracunan. Jika interaksi menurunkan kadar obat, Anda kurang mendapatkan efeknya, mungkin menyebabkan kegagalan pengobatan dan/ atau resistensi obat. Ada beberapa tempat dalam tubuh Anda di mana interaksi tersebut dapat terjadi:
  • Perut (saluran pencernaan). Ketika herbal dan obat diambil secara oral, mereka diserap ke dalam aliran darah melalui lambung. Herbal dapat memengaruhi penyerapan obat dan menyebabkan perubahan jumlah obat yang masuk ke aliran darah. Sebagai contoh, beberapa herbal dapat mengubah lingkungan fisik perut, seperti tingkat pH, sementara yang lain mungkin mengikat obat, menyebabkan obat tetap berada di perut, bukannya memasuki aliran darah. Beberapa herbal bisa mempercepat proses pencernaan, mengurangi masa kehadiran obat untuk diserap oleh lambung.
  • Hati. Setelah memasuki aliran darah, obat harus dimetabolisme oleh hati agar menjadi aktif atau dihapus dari aliran darah. Hati berperan penting dalam mengontrol tingkat dan efektivitas obat dalam tubuh Anda. Herbal dapat mengubah metabolisme hati dengan merangsang atau menghambat enzim hati.
  • Ginjal. Beberapa obat dikeluarkan dari aliran darah melalui ginjal. Pengaruh herbal terhadap fungsi ginjal dapat mengubah kadar obat dalam darah. Jika herbal mengurangi fungsi ginjal, kadar obat dalam darah dapat meningkat. Jika herbal meningkatkan fungsi ginjal, kadar obat dalam darah dapat menurun.

b. Interaksi farmakodinamik

Interaksi farmakodinamik mengacu pada tindakan gabungan herbal dan obat . Ketika diambil pada saat yang sama, herbal dan obat dapat bekerja bersama-sama (sinergis) atau berlawanan (antagonistis). Misalnya, secara terpisah mereka memiliki efek samping yang sama, sehingga ketika diambil bersama-sama menyebabkan efek samping meningkat. Banyak interaksi herbal dan obat termasuk dalam kategori ini. Interaksi farmakodinamik sulit untuk diprediksi atau dicegah.

Tips untuk Anda

Untuk menghindari interaksi herbal dan obat yang merugikan, lakukanlah langkah-langkah berikut:

1. Ambil herbal dan obat secara terpisah

Mulailah satu produk pada satu waktu, dan jangan mengambi dosis melebihi yang direkomendasikan. Bila Anda ingin menggabungkan dosis herbal dengan dosis obat yang memiliki khasiat sama, minumlah herbal terlebih dahulu dan ambil jeda sekitar 1-2 jam sebelum mengonsumsi obat. Demikian pula bila Anda ingin menggunakan herbal untuk mengurangi efek samping obat, seperti jahe untuk mual, atau daun jambu untuk diare. Mengapa? Herbal cenderung memberikan efek lebih lambat dibandingkan obat sehingga perlu diambil terlebih dahulu. Secara umum, jangan mengambil herbal baru bersama-sama dengan obat baru. Pastikan Anda telah terbiasa dengan obat yang diambil sehingga memahami efek samping dan efek terapetiknya.
Berhati-hatilah saat mengambil herbal bersama dengan obat untuk pengobatan kondisi medis kronis seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi , diabetes, gagal jantung, reumatoid artritis, atau kanker. Beberapa tumbuhan dapat meningkatkan toksisitas atau menetralkan efektivitas obat yang digunakan untuk mengobati kondisi-kondisi medis tersebut. Contohnya, ekstrak ginkgo biloba dan bawang putih dapat menyebabkan perdarahan bila dikonsumsi bersamaan dengan aspirin, warfarin, dan asetaminofen. Jahe merupakan inhibitor sintetase tromboksan yang memperlama perdarahan. Bila Anda mengambil warfarin atau obat lainnya yang memengaruhi aktivitas trombosit, Anda tidak disarankan untuk mengambil ekstrak jahe. Herbal yang memiliki komponen karbohidrat hidrokoloidal seperti lidah buaya cenderung untuk mengikat obat lain sehingga mengurangi penyerapannya di usus, terutama bila dikonsumsi dalam bentuk utuh atau bubuk.

2. Jadilah pasien yang berpengetahuan

Pengetahuan adalah kunci untuk keamanan dan efektivitas pengobatan. Anda harus mengetahui herbal dan obat apa saja yang  Anda ambil dan mengapa. Tanyakanlah kepada dokter, herbalis, atau apoteker mengenai manfaat yang diharapkan dan potensi efek samping setiap pengobatan. Hindari herbal yang memiliki “formula rahasia”.
Ketika Anda berkonsultasi dengan dokter, bawalah semua obat Anda, termasuk obat bebas, obat resep, suplemen dan herbal yang Anda konsumsi. Tanyakan apa saja yang boleh terus dikonsumsi dan bagaimana mengonsumsinya untuk mencegah interaksi yang merugikan. Bacalah literatur medis dan farmasi tentang perkembangan terakhir dalam penelitian herbal dan obat. Apapun caranya, semakin Anda berpengetahuan, semakin baik untuk Anda.

3. Berhati-hatilah memilih produk

Tidak semua produk herbal sama. Bahkan, karena tidak diawasi seketat obat, variasi antar produk herbal sangat besar, dari yang masuk kategori herbal tradisional atau “jamu”, herbal terstandarisasi sampai fitofarmaka. Pilihlah paling tidak produk herbal terstandarisasi yang sudah terdaftar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Banyak produk herbal ilegal yang diketahui oleh BPOM mengandung bahan kimia obat. Bila Anda mengambil herbal ini bersamaan dengan obat yang memiliki bahan aktif yang sama, Anda dapat mengalami overdosis. Lebih buruk lagi, karena kandungan bahan kimia obat pada produk-produk herbal itu mungkin banyak atau sudah daluwarsa, Anda bahkan bisa mengalami keracunan obat.


Baca Juga: Mengenal Interaksi Obat dan Makanan

source:http://majalahkesehatan.com
peluang usaha

June 30, 2012

Manfaat dan Khasiat Tumbuhan Kumis Kucing

Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth), yang juga dikenal dengan nama daerah seperti Kumis ucing, Misai kucing, Brengos kucing, Songot koceng, Remujung atau Sesaseyan adalah tanaman semak yang mempunyai batang basah tegak dengan tinggi mencapai 1,5 meter. Tanaman ini memiliki daun berbentuk telur taji dengan tepi bergerigi kasar. Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu. Benang sarinya berukuran lebih panjang daripada tabung bunganya dan bisa melebihi bibir bunga. Tanaman yang berasal Afrika tropis dan kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia ini tumbuh di tempat-tempat yang kering maupun basah sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.

Khasiat

Daun kumis kucing diketahui mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh, terutama di kandung kemih, empedu dan ginjal dan memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik). Kumis kucing bermanfaat untuk mengatasi kondisi seperti rematik, batuk, masuk angin, sembelit, sakit pinggang, infeksi dan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, sifilis, infeksi kandung kemih dan artritis gout.

Beberapa resep

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kumis kucing untuk pengobatan:
  • Peluruh kencing: Daun kumis kucing segar sebanyak 1/4 genggam direbus dalam segelas air. Didihkan hingga tersisa 1/2 gelas. Angkat, dinginkan, lalu saring. Diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 1/2 gelas.
  • Kencing batu: 90 gram daun kumis kucing dicuci bersih lalu direbus dalam satu liter air hingga mendidih dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, diminum sebanyak tiga kali sehari masing-masing sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya sembuh.
  • Nyeri buang air seni: Seduh dan minum sejumput daun kumis kucing yang dikeringkan seperti teh, boleh juga kalau diberi gula aren.
  • Sakit pinggang: 7 helai daun dan 2 potong akar kumis kucing dicuci. Rebus dengan segelas air. Biarkan satu malam, baru diminum.
  • Masuk angin: 1 sendok daun kumis kucing direbus dengan segelas air sampai air tinggal setengah. Diminum sekaligus.
Agar pengobatan berjalan dengan lancar, hindari makan durian, daging kambing, serta makanan pedas.

source:http://majalahkesehatan.com/
peluang usaha

June 29, 2012

Manfaat Keladi Tikus sebagai Obat Kanker


Keladi tikus (Typhonium flagelliforme) adalah tanaman yang memiliki umbi putih, daun segitiga dan mahkota bunga  berbentuk panjang ramping berwarna putih seperti ekor tikus. Dari sinilah rupanya nama keladi tikus diambil.  Tumbuhan sejenis talas yang bisa mencapai setinggi 30 cm ini tumbuh secara liar di wilayah Asia Tenggara hingga bagian selatan India dan Sri Lanka.

Manfaat Keladi Tikus

Di kalangan masyarakat umum, keladi yang sedikit beracun ini secara tradisional dimanfaatkan untuk mengurangi peradangan, batuk dan terutama untuk pengobatan kanker. Cara pemanfaatnya adalah dengan membuat jus dari umbi segarnya yang dicampur madu untuk dikonsumsi sebagai minuman. Ada juga praktek-praktek lain di mana daunnya dimakan sebagai lalapan mentah.
Beberapa kandungan kimia telah teridentifikasi secara ilmiah terdapat dalam keladi tikus. Heksana di dalamnya dilaporkan mengandung hidrokarbon jenuh dan asam alifatik, sedangkan etil asetat di dalamnya diketahui mengandungasam lemak aromatik. Selain itu, terdapat juga glikosida fenilpropanoid, sterol, dan cerebroside yang dilaporkan memiliki efek anti-hepatotoksik, mengurangi dahak, anti-asmatik, anti-inflamasi, analgesik dan sedatif.Studi farmakologi yang dilakukan pada tikus juga menunjukkan bahwa jus ekstrak keladi tikus mampu mencegahhepatocarcinogenesis (pertumbuhan sel-sel kanker hati). Keladi tikus membantu detoksifikasi sistem darah dan menghasilkan mediator yang merangsang  sistem kekebalan tubuh yang kuatuntuk melawan sel-sel kanker, seperti pada kanker paru, kanker prostat, kanker payudara, kanker hati dan kanker darah. Karena alasan ini, keladi tikus juga bermanfaat mengurangi efek samping kemoterapi dan radioterapi dalam pengobatan kanker. Kandungan zat aktif heksan dandiklorometana pada tanaman ini dipercaya menghambat pertumbuhan sel-sel kanker secara signifikan, dengan hampir tanpa efek samping karena tidak sitotoksik terhadap sel-sel normal (non-tumorigenik). Keladi tikus bahkan juga mengandung asam amino esensial tinggi yang dikenal sebagai arginine, agen yang mempertahankan metabolisme dan pertumbuhan normal sel-sel.

Anjuran pemakaian

Keladi tikus umumnya harus dikonsumsi selama 3-6 bulan sebelum Anda bisa melihat efek pengobatannya. Namun, dalam beberapa kasus ada juga yang melaporkan sudah melihat hasilnya dalam waktu lebih pendek.  Keladi tikus dapat memberikan efek samping seperti mual, muntah dan feses berwarna kehitaman. Meskipun umumnya hal itu menandakan bahwa efek terapeutiknya bekerja, bila efek samping terlalu besar, sebaiknya menghentikan konsumsi untuk sementara.
——————————————————–
Sumber: disarikan dari Typhonium flagelliforme inhibits cancer cell growth in vitro and induces apoptosis: An evaluation by the bioactivity guided approach, Choon-Sheen Lai, et.al, Journal of Ethnopharmacology, 2008 dan berbagai sumber lain.

source:http://majalahkesehatan.com/
peluang usaha

Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More