Ketika kita memutuskan untuk menurunkan berat badan, pastilah kita berpikir bahwa kita harus memulai olahraga. Tetapi olahraga seperti apakah yang membakar lemak? Banyak teman mengatakan ikut aja Personal Trainer di gym A, atau jogging pagi aja bisa kurus koq. Karena banyak yang menyarankan gym A atau gym B atau gym C, akhirnya kita memutuskan bahwa olahraga terbaik untuk membakar lemak adalah bergabung dengan salah satu tempat fitness yang ada di dekat rumah atau kantor kita.
Setelah bergabung dengan salah satu tempat fitness, kembali kita dihadapkan dengan berbagai banyak pilihan kegiatan, ada fitness angkat2 beban tetapi kenapa yang disana cowok semua? Ada kelas aerobic, ada body pump, ada yoga, ada RPM. Karena masih awam dengan semuanya, maka akhirnya kita memutuskan lari di atas treadmill aja deh. Yang pasti kan kalau kita berolahraga, kita akan membakar lemak, dan kalau kita berlari semakin kencang di treadmill, keringat lebih deras, kalori yang terbakar lebih tinggi pasti kita akan cepat kurus. Bukankah kata dokter, kalau kalori keluar lebih besar dari kalori masuk berarti berat akan turun. Dan kebetulan hari ini kita memutuskan diet untuk makan cukup sedikit, dan mulai berolahraga. Situasi seperti itu sering kali kita hadapi, tetapi apakah pilihan kita sudah tepat? Apakah berat kita sudah turun ketika kita memutuskan mulai berolahraga? Atau malah berat kita sepertinya tidak ada perubahan padahal kita sudah berolahraga?
Fakta nyata bahwa kita berpikir ke arah yang kita suka adalah bahwa kita semua tahu bahwa makan nasi akan memberikan kita tenaga. Dan diet dengan mengurangi nasi dan tidak menggantinya dengan yang lain akan menyebabkan kita lemas. Dari situ dapat disimpulkan bahwa nasi atau karbohidrat adalah sumber tenaga kita. Tetapi kenapa setiap kali orang berolahraga, mereka berpikir bahwa mereka akan membakar lemak? Bukankah jelas bahwa tenaga kita berasal dari karbohidrat.
Semakin cepat kita berlari di atas treadmill, ternyata yang dibakar adalah kalori dari karbohidrat, bukan dari lemak. Lemak hanyalah dibakar secara optimal apabila kita melakukan moderate exercise. Semakin cepat kita berlari, semakin karbohidrat digunakan sebagai sumber energi. Kita lihat gambar disamping, perhatikan bahwa yang berwarna putih dengan titik-titik dan yang berwarna abu-abu adalah penggunaan lemak sebagai sumber energi. Penggunaan lemak sebagai sumber energi terbesar adalah ketika kita melakukan latihan dengan intensitas menengah, dimana cara menghitungnya adalah 65% dari detak jantung kita.
Rumusnya adalah (220-umur) x 0.65. Contohnya, Denny, 25th, berarti kalau Denny ingin membakar lemak, maka dia akan menggunakan rumus ini (220 – 25th) x 0.65 = 126.75 atau sekitar 127 detak per menit untuk jantungnya. Di atas treadmill, hal ini akan sama dengan berjalan cepat, bukan berlari. Coba praktekkan rumus ini, dan cari berapa detak jantung ideal Anda. Anda akan membakar lemak ketika detak jantung Anda berada sekitar 65%. Lebih tinggi dari angka 70% berarti Anda akan lebih membakar karbohidrat.
Lalu olahraga apakah yang paling tepat untuk membakar lemak? Hampir semua olahraga bisa membakar lemak ASAL kita pantau detak jantung kita berada di angka 65% atau lebih kecil. Angka 65% adalah angka optimalnya. Coba praktekan sendiri untuk mendapatkan buktinya! Lalu bagaimana dengan angkat beban? Angkat beban hanya membakar karbohidrat saja, tetapi dengan menggabungkan angkat beban dengan olahraga yang lain, Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal dari pembakaran lemak Anda. Caranya adalah, latihan beban selama 30-45 menit akan membakar kalori dari karbohidrat Anda, setelah karbohidrat habis, gunakan moment ini untuk melakukan olahraga SELAIN angkat beban dengan detak jantung 65%. Hal ini akan sangat mengoptimalkan pembakaran lemak Anda. Good luck!
source:dennysantoso.com
0 comments:
Post a Comment