Download

7 Makanan Lezat Rendah Kalori Untuk Menurunkan Berat Badan

Beberapa Makanan Sehat Lezat tetapi rendah kalori yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan anda..

Kenapa Sarapan Penting Untuk Menurunkan Berat Badan?

Penjelasan singkat tentang arti penting sarapan dalam proses menurunkan berat badan...

5 Tips Agar Tetap Termotivasi dalam Menurunkan Berat Badan

5 Tips sederhana agar kita tetap termotivasi dalam proses menurunkan berat badan...

12 Langkah Awal Menurunkan Berat Badan Anda

12 Panduan sederhana sebagai langkah awal menurunkan berat badan

6.5 Kesalahan Paling Fatal Dalam ber-Diet

Beberapa Kesalahan Fatal yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan program diet...

November 20, 2012

Sebaiknya Jangan Menghentak Hidung saat Pilek


Cuaca yang kurang bersahabat seperti hujan bisa menjadi penyebab menurunnya daya tahan tubuh. Selain menurunkan daya tahan tubuh, cuaca seperti ini juga membuat virus mudah berkembang dan masuk ke dalam tubuh. Hasilnya, Anda akan mudah terserang flu atau pilek.
Meski pun virus influenza bukan penyakit berbahaya namun penyakit ini dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko dari serangan penyakit berbahaya. Mengeluarkan ingus dengan cara melesit (menghentakkan) rongga hidung saat pilek adalah cara yang dilakukan oleh kebanyakan orang untuk mengurangi gejala penyakit ini. Namun ternyata cara tersebut dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan kuman.
Melesit hidung dihubungkan dengan penyumbatan sinus oleh lendir yang telah dipenuhi kuman. Penelitian membuktikan bahwa saat seseorang mengeluarkan ingus dengan melesit hidung, maka cara ini akan membalikkan aliran lendir menuju sinus.
Adalah tim studi dari University of Virginia yang mengamati hasi CT scan terhadap penderita influenza yang mengeluarkan ingus dengan cara melesit hidungnya. Peneliti menemukan bahwa ketika orang sedang bersin atau batuk, tekanan pada rongga hidung cukup rendah. Akan tetapi, penderita influenza yang melesit hidungnya dapat meningkatkan tekanan pada rongga hidung dan mendorong lendir mundur ke sinus, seperti dilansir naturalnews.
Menurut tim peneliti, perjalanan lendir kembali ke dalam sinus dapat meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, tim peneliti menyarankan jika ingin mengurangi lendir di hidung sebaiknya lakukan dengan cara menyeka ingus yang keluar dari hidung. Cara ini lebih aman karena tidak menyebabkan lendir kembali masuk ke dalam sinus dan memungkinkan kuman keluar dari rongga hidung secara alami. Dan bisa jadi cara ini lebih efektif untuk memulihkan tubuh Anda dari serangan flu.
Membilas rongga hidung dengan larutan air garam menggunakan neti pot bisa menjadi cara alami untuk mengeluarkan lendir berkuman dari sinus. Anda juga bisa menambahkan setengah sendok teh garam ke dalam secangkir teh hangat. Jangan lupa untuk tetap mengonsumsi vitamin agar tubuh Anda memiliki sistem pertahanan yang lebih kuat dalam menghadapi cuaca yang tak menentu. 

source disini

October 19, 2012

Sel Lemak Juga Perlu Tidur


Tidur di malam hari tidak hanya bermanfaat untuk mengistirahatkan otak, tapi juga sel-sel lemak. Jika Anda kurang tidur, sel-sel lemak Anda bisa rusak dan tidak menanggapi metabolisme energi dengan baik. Akibatnya, Anda menambah berat badan dan lebih rentan terhadap diabetes dan penyakit lainnya. Demikian kesimpulan hasil studi Matthew Brady dari University of Chicago dan rekan-rekannya mengenai hubungan antara keseimbangan energi dan kurang tidur.
'Sleeping OMG' photo (c) 2007, David Goehring - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/“Seperti halnya ketika Anda limbung karena kurang tidur, ternyata kurang tidur juga membuat sel-sel lemak Anda limbung metabolik,” kata Matthew Brady, seorang profesor kedokteran di University of Chicago.
Untuk keperluan studi tersebut mereka merekrut tujuh relawan yang sehat, ramping dan muda dengan usia rata-rata 24 tahun. Mereka menghabiskan empat malam berturut-turut untuk tidur 4,5 jam dan 8 jam. Jumlah makanan mereka diatur sama pada kedua pendekatan eksperimental itu dan dikontrol ketat.

Respon insulin menurun

Setelah eksperimen tidur, para peserta menjalani tes toleransi glukosa intravena yang menunjukkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Hasilnya, setelah tidur malam yang pendek tubuh mereka secara signifikan merespon insulin lebih buruk. Respon insulin menurun rata-rata 16 persen ketika peserta kurang tidur, dibandingkan dengan ketika mereka tidur delapan jam. Secara khusus, protein yang disebut Akt1 menjadi 30 persen kurang aktif dalam sel-sel lemak peserta yang kurang tidur.
“Hanya dengan tidur 4,5 jam selama empat malam sudah cukup untuk membuat usia metabolik mereka menua 10 sampai 20 tahun,” kata Brady.
Banyak orang berpikir bahwa lemak adalah sumber masalah, padahal lemak memiliki manfaat penting. Lemak tubuh berfungsi sebagai cadangan energi, yang menyimpan energi dan melepaskannya sesuai keperluan.
“Untuk penyimpanan energi, sel-sel lemak diubah menjadi asam lemak dan lipid. Jika sel-sel lemak tidak merespon secara efektif terhadap insulin, lipid meresap ke dalam sirkulasi dan menyebabkan komplikasi yang serius,” kata Brady. Dalam jangka panjang, kekurangan tidur terus-menerus akan mengganggu keseimbangan energi yang mengarah ke diabetes, obesitas dan masalah kesehatan lainnya.

Cepat lapar

Penurunan sensitifitas ini juga memiliki efek samping lain karena sel-sel lemak biasanya memproduksi insulin untuk menanggapi hormon leptin. “Leptin dikenal sebagai hormon anti-lapar,” kata Brady. “Jika sel-sel kurang sensitif terhadap insulin, mereka menjadi mudah lapar sehingga menyebabkan penambahan berat badan jangka panjang pada mereka yang terkena dampaknya.”
Selanjutnya, para peneliti mengatakan akan mencoba intervensi tidur untuk membantu pasien obesitas meningkatkan tidur mereka, yang berpotensi menurunkan berat badan mereka.
“Jika Anda meningkatkan kualitas tidur dan durasi tidur, Anda mungkin bisa membantu seseorang yang memiliki gangguan metabolisme dan memperbaikinya hanya melalui intervensi tidur,” kata Brady.

source:http://majalahkesehatan.com

October 11, 2012

Mengenal Penyebab Diare Pada Bayi dan Anak


Seperti yang telah disebutkan di atas, banyak hal yang dapat menyebabkan diare. Bila bayi maupun anak anda diare, bisa saja dikarenakan adanya parasit, infeksi bakteri maupun virus, antibiotik, atau makanan.


Infeksi virus
Virus yang paling banyak menimbulkan diare adalah rotavirus. Menurut WHO, rotavirus turut berkontribusi sebesar 15-25% diare pada anak usia 6-24 bulan.

Infeksi Bakteri
Penyebab Diare Pada Bayi dan AnakBakteri seperti Shigella, Vibrio cholera, Salmonella (non thypoid), Campylobacter jejuni maupun Escherichia coli bisa saja merupakan penyebab diare pada buah hati anda. Anak Anda kemungkinan mengalami diare akibat infeksi bakteri jika diare yang dialaminya sangat hebat, diikuti dengan kejang, terdapat darah di tinjanya, serta demam.

Parasit
Infeksi akibat parasit juga dapat menyebabkan diare. Penyakit giardiasis misalnya. Penyakit ini disebabkan parasit mikroskopik yang hidup dalam usus. Gejala giardiasis diantaranya adalah banyak gas, tinja yang sangat banyak dan berbau busuk, perut kembung, serta diare.

Antibiotik
Jika anak atau bayi anda mengalami diare selama pemakaian antibiotik, mungkin hal ini berhubungan dengan pengobatan yang sedang dijalaninya. Antibiotik bisa saja membunuh bakteri baik dalam usus selama pengobatan. Konsultasikan pada dokter mengenai hal ini. Namun, jangan hentikan pengobatan pada anak Anda sampai dokter memberikan persetujuan.

Makanan dan Minuman
Terlalu banyak Jus (terutama jus buah yang mengandung sorbitol dan kandungan fruksosa yang tinggi) atau terlalu banyak minuman manis dapat membuat perut bayi “kaget” dan menyebabkan diare.

Alergi Makanan
Alergi makanan merupakan reaksi sistem imun tubuh terhadap makanan yang masuk. Alergi makanan pada bayi biasa terjadi pada bayi yang mulai mengenal makanan pendamping ASI. Protein susu merupakan alergen (penyebab alergi) yang paling umum dijumpai pada bayi. Selain protein susu, alergen yang umum dijumpai adalah telur, kedelai, gandum, kacang, Ikan, dan kerang-kerangan. Konsultasikan pada dokter jika Anda mencurigai anak Anda memiliki alergi makanan. Alergi makanan dapat menyebabkan berbagai reaksi (salah satunya adalah diare) dalam waktu singkat maupun setelah beberapa jam.

Intoleransi Makanan
Berbeda dengan alergi makanan, intoleransi makanan tidak dipengaruhi oleh sistem imun. Contoh intoleransi makanan adalah intoleransi laktosa (sangat jarang ditemukan pada bayi). Bayi yang mengalami intoleransi laktosa, artinya bayi tersebut tidak cukup memproduksi laktase, suatu enzim yang dibutuhkan untuk mencerna Iaktosa (yaitu gula dalam susu sapi dan produk susu lainnya). Gejala seperti diare, perut kembung, dan banyak gas bisa terjadi bila Iaktosa tidak terurai. Gejala biasanya muncul sekitar satu atau dua jam setelah mengkonsumsi produk susu.


source:http://www.infokedokteran.com

October 9, 2012

Inilah Manfaat Makanan Berserat pada Metabolisme Tubuh


Kandungan serat bisa ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan gandum. Ahli gizi umumnya merekomendasikan agar mengonsumsi lebih banyak serat karena banyak akan manfaat kesehatan.
Menurut Livestrong.com, Konsumsi makanan berserat secara rutin tentu menguntungkan dan berdampak baik pada pencernaan, serta memberikan kontribusi untuk penurunan berat badan, tetapi tidak akan menaikkan atau menurunkan tingkat metabolisme Anda ke tingkat yang signifikan.
Metabolisme
Metabolisme mengacu pada reaksi kimia yang terjadi dalam sel-sel Anda untuk mempertahankan hidup. Lebih khususnya, metabolisme mengacu pada proses mencerna makanan menjadi unit-unit yang lebih kecil lalu diangkut ke sel-sel Anda dan digunakan untuk menghasilkan energi atau mempertahankan reaksi kimia.
Tingkat metabolisme pada dasarnya adalah seberapa efisien tubuh Anda dalam mencerna makanan dan menggunakannya untuk energi. Tingkat metabolisme Anda dipengaruhi oleh faktor makanan, sekresi hormon dan keseimbangan, olahraga dan bahkan genetika juga memainkan peran yang lebih penting dalam metabolisme, menurut Human Metabolism: Functional Diversity and Integration.
Tinggi rendahnya metabolisme sering menyebabkan kenaikan berat badan, kulit kering dan kelelahan, namun penyebabnya juga biasanya terkait dengan berkurangnya fungsi tiroid, atau hipotiroidisme, dan bukan kekurangan serat makanan.
Makanan Serat
Serat pangan diklasifikasikan sebagai zat yang larut (soluble) atau tidak larut (insoluble) dalam air. Serat tidak larut disebut selulosa, yang kadang-kadang disebut sebagai serat kasar (roughage). Selulosa tidak sepenuhnya dicerna, karena beberapa serat bisa difermentasi dalam usus besar Anda, namun sebagian besar melewati usus Anda dan dibuang. Serat tidak larut juga berfungsi untuk meningkatkan motilitas usus dan merangsang gerakan usus secara teratur.
Serat larut, seperti pektin, gum dan getah, bisa menyerap air dalam usus dan menjadi lengket, yang memungkinkannya untuk membawa racun dan kolesterol, lalu membuangnya. Sayuran seperti seledri dan brokoli merupakan sumber serat yang sangat baik dari serat tidak larut, sedangkan gandum, kacang-kacangan dan beberapa buah-buahan adalah sumber besar dari serat larut.
Efek pada Metabolisme
Penelitian menunjukkan bahwa asupan makanan berserat tinggi bisa mempengaruhi kadar kolesterol darah, mencegah ketidakseimbangan glukosa darah dan lonjakan insulin, dan meningkatkan rasa kenyang, atau perasaan kenyang setelah makan, menurut Textbook of Functional Medicine.
Diet tinggi serat ini sering direkomendasikan untuk penderita diabetes dan orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Berat badan sebenarnya tidak terpengaruh karena serat makanan akan meningkatkan tingkat metabolisme Anda.
Selain itu, serat membuat Anda merasa kenyang lebih cepat dan dapat mengurangi berapa banyak yang Anda makan.
Tentu saja, penurunan berat badan juga tergantung pada konsumsi kalori total dan tingkat aktivitas Anda. Serat makanan tidak berkontribusi terhadap beberapa efek metabolik, seperti sensitivitas peningkatan insulin, regulasi hormon usus tertentu dan pengurangan beberapa penanda inflamasi, serta tidak mempengaruhi kelenjar tiroid ke tingkat yang signifikan.
Pilihan Alami Lainnya
Senyawa lain dalam makanan juga bisa mempengaruhi tingkat metabolisme dan membantu untuk merangsang penurunan berat badan secara alami. Misalnya, polifenol catechin yang ditemukan dalam teh hijau untuk merangsang pelepasan norepinefrin, yang meningkatkan suhu tubuh dan meningkatkan pembakaran kalori.
Rumput laut Kelp (Laminariales) diketahui kaya akan asam amino, vitamin B dan yodium, yang semuanya membantu untuk merangsang metabolisme dengan cara yang berbeda. Ginseng Panax, yang dianggap sebagai varietas terkuat, mengandung senyawa yang merangsang dan mengatur metabolisme lemak dan banyak memiliki efek pada hormon dan neurotransmiter

source:http://duniafitnes.com

October 8, 2012

Ketahui 6 Makanan yang Bikin Anda Menua Lebih Cepat!


Selain paparan radikal bebas akibat polusi di sekitar Anda. Proses penuaan dini juga dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan tak sehat yang dikonsumsi hampir setiap hari.
Dr. Bryce Wylde menulis dalam bukunya yang berjudul The Antioxidant Prescriptiontentang makanan yang merusak kesehatan dan dapat menyebabkan penuaan dini. Berikut 6 di antaranya:
  1. Makanan mengandung Olestra
    Olestra atau lemak sintetis biasanya digunakan dalam pembuatan keripik kentang berlabel ‘non fat’ dan makanan ringan lainnya. Berlabel ‘non fat’ tidak menjamin makanan ini sehat. Olestra yang digunakan sebagai pengganti lemak dapat melarutkan dan mengikat vitamin A, E, D, dan K, karotenoid dan antioksidan yang diperlukan tubuh untuk mencegah penuaan dini.
  2. Makanan Cepat Saji
    Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan cepat saji biasanya akan dipakai terus berulang-ulang dan mengandung lemak jenuh. Sehingga, apabila makanan tersebut masuk ke dalam tubuh akan berdampak buruk untuk kesehatan. Minyak adalah radikal bebas dan bisa memicu kanker. Dan untuk menetralkan radikal bebas perlu antioksidan. Kalau misalnya antioksidan dipakai untuk makanan yang tidak baik, akhirnya penggantian sel-sel terhambat. Inilah yang mengakibatkan penuaan dini.
  3. Daging yang Mengandung Nitrat
    Nitrat ditemukan dalam daging yang biasanya digunakan untuk bahan hot dog, fungsinya adalah untuk mempertahankan warna merah daging dan mengatasi mikroba yang merugikan. Penggunaan nitrat sebenarnya tidak berbahaya, tetapi nitrat ini dapat dikonversi menjadi nitrit ketika berada di dalam tubuh.
    Pada gilirannya akan membentuk nitrosamin, yaitu bahan kimia yang kuat dan dapat menyebabkan kanker. Bila memungkinkan, carilah daging organik atau daging yang dijual oleh peternak lokal yang tidak diberi nitrat.
    Jika Anda harus makan makanan yang mengandung nitrat, ambil dosis ekstra vitamin C karena dapat mencegah konversi nitrir ke nitrosamin dalam perut.
  4. Lemak Jenuh Produk Hewani
    Lemak yang terdapat pada daging, kulit unggas dan segala jerohan yang terkandung di dalamnya mengandung lemak jenuh yang dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan cardiac disease seperti jantung dan stroke. Makanan ini juga dapat mengakibatkan obesitas dan penuaan dini.
  5. Minuman Beralkohol
    Konsumsi alkohol yang berlebihan telah terbukti dapat merusak fungsi hati dan pencernaan. Ujungnya, sistem kekebalan tubuh pun tidak mampu melawan radikal bebas sehingga dapat mempercepat penuaan.
  6. Minuman Bersoda
    Minuman bersoda mengandung gula dan zat aditif yang cukup tinggi. Pada tingkat lanjut dapat menyebabkan diabetes, merusak sistem imun tubuh dan meningkatkan risiko penuaan dini akibat radikal bebas.

source:http://duniafitnes.com

October 1, 2012

Merasa Cepat Lapar? Kenali Beberapa Penyebabnya

img
Stress dan kurang tidur merupakan gaya hidup yang tak sehat. Cepat laparpun bisa Anda alami. Kalori juga bisa bertambah jika terlalu sering makan. Seperti yang dilansir dari msn, ada beberapa penyebab mengapa Anda sering merasa lapar.

Mengendalaikan nafsu makan memang sulit. Terlebih jika makanan yang tersaji terlihat menggiurkan. Laparpun langsung melanda Anda. Kebiasaan buruk yang sering dilakuakan bisa jadi penyebabnya. Berikut penyebab lainnya yang membaut Anda sering lapar.


1. Terlalu Banyak Minum Alkohol
Alkohol merupakan penyebab utama makan berlebihan. Menurut sebuah studi, minuman beralkohol dapat meningkatkan kadar ghrelin yaitu hormon yang membuat sering lapar. Studi ini juga telah diterbitkan dalamAmerican Journal of Clinical Research.

2. Sering Menonton Televisi
Menonton TV memang paling asik sambil menikmati camilan. Namun perlu waspada, tanpa sadar Anda menghabiskan banyak makanan. Menurut sebuah studi dari USDA, orang-orang yang menonton TV lebih dari dua jam sehari lebih cenderung mengalami kelebihan berat badan.

3. Melihat Gambar Hidangan Lezat
Mungkin Anda menghabiskan banyak waktu untuk melihat buku resep. Gambar makanan yang menggiurkan, tentunya akan menggugah selera Anda. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience mrngungkapkan, hormon ghrelin yang menyebabkan kelaparan bisa meningkat setelah melihat gambar makanan yang lezat.

4. Tidak Sarapan
Terburu-buru akibat kesiangan saat berangkat kerja atau sekolah. Membuat Anda melupakan sarapan. Berdasarkan sebuah penelitian, orang yang melewatkan menu sarapannya cenderung mengalami kelebihan berat badan sekitar 4 kali lipat. Hal ini juga bisa menyebabkan nafsu makan Anda meningkat saat makan siang.

5. Makan Terlalu Cepat
Terburu-buru saat makaan juga menjadi penyebab munculnya lapar. Perut tidak akan bisa melepas hormonnya untuk memberitahu otak agar berhenti makan. Dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolismdisebutkan, semakin lama menghabiskan makanan, maka Anda akan merasa lebih kenyang sesudahnya.

6. Stress Ditempat Kerja
Banyaknya beban dan tanggung jawab dikantor bisa membuat Anda mudah stress. Hal ini juga bisa mempengaruhi kebiasaan makan. Penelitian yang telah tercatat dalamAmerican Journal of Clinical Nutrition,melibatkan 230 responden wanita. Mereka yang merasa stress di tempat kerja akan membuat mereka makan lebih banyak dan tidak terkontrol.

7. Gemar Minuman Bersoda
Minuman manis dan bersoda dapat merusak kemampuan otak. Kelebihan kaloripun bisa Anda dapatkan dan akan meningkatkan berat badan. Menurut sebuah studi Fisiologis dan Perilaku, makanan atau minuman manis dapat mengacaukan kemampuan otak untuk mengontrol pola makan. Adabaiknya jika Anda mengurangi asupan minuman bersoda dari sekarang.


source:http://food.detik.com/


Artikel Menarik Lainnya...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More