Cacar air merupakan penyakit yang mudah sekali penularannya. Dapat melalui kontak langsung dengan luka penderita atau benda yang dipergunakan penderita. Dapat juga melalui udara, misalnya melalui batuk, bersin, bahkan nafas penderita. Masuknya virus ke dalam tubuh / masa inkubasi hingga munculnya gejala awal penyakit terjadi antara 14 – 16 hari. Gejala cacar air adalah nyeri kepala dan demam yang berlangsung sekitar 7 – 7 hari, kadang-kadang disertai pilek atau hidung tersumbat, bersin, dan batuk. Setelah demam reda, muncul bintik-bintik merah yang dimulai dari daerah sekitar wajah dan dada yang lalu menyebar ke seluruh tubuh disertai rasa gatal. Kondisi yang demikian diakhiri dengan munculnya vesikel (bintil yang berisi cairan berwarna jernih). Jumlah yang didapat setiap penderita bervariasi. Masa aktif penularan cacar air adalah 1 – 2 hari sebelum bintil pertama muncul. 6 – 7 hari setelah bintil terakhir muncul. Melewati masa tersebut, secara klinis, penderita tidak akan menularkan penyakitnya lagi.
Cacar air yang terjadi pada anak-anak cenderung ringan, sehingga umumnya tidak perlu dirawat di rumah sakit. Cukup dengan rawat jalan. Jika daya tahan tubuh anak tinggi, maka penyakitnya dapat sembuh dalam waktu 2 minggu. Dalam masa itu, jangan biarkan anak terinfeksi penyakit lain. Jangan biarkan anak bermain ke luar dengan teman-temannya. Hindarkan anak dari apapun yang dapat membuat bintil-bintil yang dimilikinya pecah. Jika bintil pecah, kemungkinan besar akan terjadi infeksi bakteri. Dan kalau sudah begitu, anak harus diberi antibiotik, bahakan harus dirawat di rumah sakit.
Jika di rumah ada anggota keluarga yang belum pernah terjangkit cacar, dewasa maupun anak-anak usahakan untuk tidak melakukan kontak langsung. Langkah yang paling efektif dan aman adalah dengan melakukan vaksinasi cacar air. Vaksinasi ini diberikan 36 jam setelah kontak.
Hal-hal yang derlu dilakukan bila anak terkena cacar air :
1. Lebih baik jika perawatan anak dilakukan oleh orang yang sudah pernah terjangkit cacar. Karena biasanya orang yang sudah pernah terkena penyakit ini akan kebal.
2. Untuk anggota keluarga yang belum terkena cacar, sebaiknya jangan terlalu dekat dengan anak, agar tidak menghirup nafasnya.
3. Pisahkan barang-barang yang digunakan, seperti baju, handuk, peralatan makan, dan lain-lain. Bersihkan peralatan tersebut secara terpisah. Tempatkan pula anak dalam tempat tidur terpisah, dang anti seprai setiap hari.
4. Jaga kualitas dan kuantitas makanan anak. Berikan makanan yang mengandung banyak zat yang diperlukan tubuh.
5. Istirahat yang cukup. Jangan biarkan anak keluar bermain sementara bintil cacar masih terus tumbuh.
6. Minta kepada anak untuk tidak menggaruk bintil yang gatal. Potong kukunya atau pakaikan sarung tangan untuk mengurangi akibat garukan. Cairan yang terdapat di dalam bintil bersifat menular. Dan jika terjadi infeksi luka maka penyembuhannya akan lebih sulit, juga meninggalkan bekas (kropeng).
7. Oleskan obat gatal, seperti bedak calamine untuk mengurangi gatal dan mempercepat proses pengeringan luka.
8. Mandikan anak dengan antiseptik, dan pergunakan baju yang berbeda setiap harinya.
9. Perhatikan kondisi dan suhu tubuh anak setiap hari. Bila perlu, berikan anak obat untuk meredakan demam yang dideritanya.
10. Waspada akan keadaan darurat. Segeralah ke dokter bila bintil / vesikel terinfeksi kuman, misalnya berwarna merah, bengkak, dan bernanah. Dan juga bila anak menderita demam tinggi, sakit kepala, muntah, gatal yang tidak hilang-hilang, saat bintil-bintil telah menyebar ke seluruh tubuh dan keadaan anak sudah membaik.
0 comments:
Post a Comment